Fakta-fakta Kasus Penembakan Di Kantor Pusat YouTube. Dari Kronologi Sampai Motif Pelaku

Kamis, 05 April 2018 | 08:00
Rizki Ramadan

Ilustrasi penembakan di kantor YouTube

HAI-online.com -Udah pada denger kan berita penembakan yang terjadi di kantor pusat YouTube? Tapi, lo udah tau belum siapa pelakunya dan motif apa yang mendasari aksi ekstremnya itu?

Okeh, coba lo duduk dulu, siapin teh anget dan setel lagu yang kalem biar nggak terlalu berapi-api.

HAI ceritain dari kronologinya sampe fakta bahwa pelakunya adalah seorang YouTuber

Teror Berlangsung Selama 4 Jam

Kasus ini terjadi pada Rabu (04/04) siang hari waktu sana. Kantor pusat YouTube yang terletak di San Bruno, California, Amerika Serikat mulai di serang pada tengah hari. Polisi setempat menerima laporan pada pukul 13:35 (00:35 WIB). Semua panggilan telepon dan kiriman email ke kantor pusat anak perusahaan Google itu nggak mendapat tanggapan segera.

Salah satu saksi mata, Dianna Aspringer, mendengar letusan senjata saat berada di lantai 2. Ia lalu mendekat ke jendela dan menemukan seorang perempuan yang melakukan aksi tersebut. Sontak, ia berteriak memberitahu teman-temannya.

“Benar-benar mencekam suasananya,” ujar Aspringer kepada kantor berita AP dikutip Kompas.com

Polisi setempat langsung mengepung lokasi untuk menyelematkan karyawan YouTube. Saat itu, sudah ada tiga karyawan YouTube yang jadi korban.

Sementara sang pelaku, ditemukan tewas dengan luka yang menunjukkan bahwa ia menembak dirinya sendiri.

Suasana baru mereda pada sore hari sekitar pukul 17.00.

BACA JUGA:Atta Halilintar: Kisah Perjuangan Milyarder yang Jadi YouTuber

Dunia Bersimpati

Aksi teror ini mengundang perhatian dunia. Donald Trump, presiden AS, merilis sebuah twit nggak lama setelah laporan adanya penembakan. Menyatakan dirinya bersimpat dan berdoa untuk para korban.

Sundar Pichai dari Google pun merilis pernyataan lewat akun Twitter resmi Google.

Begitu juga dengan CEO YouTube, Susan Wojcicki yang menyatakan apresiasi pada pihak polisi.

Pelakunya Adalah YouTuber

Setelah diselidiki, perempuan pelaku penembakan tersebut adalah NAsim Aghdam asal San Diego. Cewek 39 tahun ini merupakan YouTuber yang juga aktif memperjuangkan hak-hak hewan.

Aghdam diduga sebel banget sama YouTube.

Ayah Aghdam, Ismail Aghdam, mengatakan putrinya yang sering mengunggah video tentang veganisme dan hak-hak binatang itu menuding YouTube telah sengaja “menyensor” dan mencabut monetisasi video-videonya secara diskrimitatif, sehingga Aghdam tidak bisa mendapatkan uang.

Aghdam memiliki sejumlah kanal YouTube. Satu berbahasa Farsi, satu berbahasa Turki, dan satu berbahasa Inggris. Lalu ada juga kanal lain tentang hand art. Semua kanal miliknya sudah dihapus.

Aghdam pernah menyatakan kekesealannya ini di halaman pribadinya. Ia kesal dengan sistem monetisasi di YouTube.

“Tak ada peluang pertumbuhan yang sama di YouTube atau situs video sharing lain, kanalmu hanya akan tumbuh kalau memang mereka yang mau,” tulis Aghdam

Aghdam pernah cerita, bahwa dari videonya yang sudah ditonton lebih dari 300.000 kali ia hanya mendapatkan uang 10 sen AS atau setara Rp 1.370.

Kepada keluarganya, Aghdam sering cerita juga, YouTube itu sudah merunyamkan hidupnya.

Kabur Dari Rumah Sejak 31 Maret

Aghdam ternyata sudah mempersiapkan aksinya sejak 31 Maret ketika ia cabut dari rumah. Ayahnya sempat lapor ke polisi atas kaburnya sang anak. Polisi setempat pun ternyata ngelihat Aghdam tidur di mobilnya semalam sebelum kejadian di dekat kantor YouTube. Ia ngaku, kabur dari rumah karena masalah keluarga.

Pagi sebelum melakukan aksi pun Aghdam pergi ke sebuah lapangan tembak dan berlatih tembak. Senjata yang ia pakai adalah senjata yang terdaftar atas namanya sendiri.

(Sumber: Kompas.com / The Verge )

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya