HAI-online.com -Mulai pada tanggal 4 April hingga 12 April 2018 mendatang, mata para pencinta sepak bola dunia dipastikan tertuju dengan perhelatan kejuaraan sepak bola paling bergengsi di Eropa, yakni Liga Champions. Musim ini, kompetisi yang sudah dihelat sejak 1955 itu, sudah memasuki babak perempat final, terdapat 8 klub di dalamnya.
Mereka yang lolos dari babak grup dan delapan besar pada Liga Champions musim 2017/18 ini adalah Liverpool FC, Barcelona, Manchester City, AS Roma, Sevilla, Real Madrid, Bayern Munchen dan Juventus. Pada titik ini, nggak ada klub yang bisa diremehkan, pasalnya, mereka memiliki kekuatan dan mental untuk mencapai ke babak perempat final.
Dari klub-klub yang sudah lolos ke babak perempat final, terdapat nama-nama besar yang sudah seringkali juara Liga Champions. Sebut saja Real Madrid, yang sudah memenangkan Liga Champions 12 kali. Kemudian ada Barcelona yang sudah mengangkat trofi Liga Champions 5 kali hingga Liverpool FC yang terkenal sangat mengerikan di ajang Liga Champions.
Namun, apakah sejarah akan memainkan perannya dalam babak perempat final kali ini? Atau malah data statistik lah yang bakal lebih dominan dalam memprediksi jalannya pertandingan-pertandingan nanti?
HAI ingin memprediksi pertandingan-pertandingan antara tim-tim yang sudah lolos ke babak perempat final ini menggunakan data statistik pertandingan setiap klub di Liga Champions 2017/18. Disimak, ya!
Barcelona vs AS Roma
Kayaknya, sungguh apes, deh, AS Roma bertemu dengan Barcelona yang sangat superior di Liga Champions musim ini. Tim yang dilatih oleh Eusebio Di Francesco itu sudah kalah dua kali di Liga Champions 2017/2018, berbanding dengan Barcelona, yang nggakpernah kalah dalam Liga Champions musim ini.
Dari setiap posisi, Barcelona kini sedang on fire di Liga Champions, hal itu dapat terlihat dari kemenangan-kemenangan telak Barcelona terhadap tim-tim besar seperti Chelsea, Juventus maupun Sporting CP.
Sedangkan AS Roma, pada Liga Champions musim ini harus menelan dua kekalahan dari Atletico Madrid dan juga Shakhtar Donetsk.
Kalau dari sisi sejarah, AS Roma pernah menang, kok, lawan Barcelona di Liga Champions, tepatnya pada tahun 2002, di mana AS Roma bisa mencetak 3 gol tanpa balas ke gawang Barcelona.
Akan tetapi, kalau kalian masih ingat, pada tahun 2016, Barcelona pernah membantai AS Roma dengan skor 6-1.
Apalagi, kini AS Roma telah ditinggal oleh beberapa pemain terbaiknya seperti Mohamed Salah dan Antonio Rudiger.
Walau demikian, kita nggak boleh terlalu berpaku pada sejarah. HAI memprediksi bahwa AS Roma akan menekan keras Barcelona di kandangnya sendiri, Stadio Olimpico, dan Barcelona akan “meladeni” permainan menyerang AS Roma sambil sesekali melakukan counter attack.
Liverpool vs Manchester City
Nah, terdapat satu pertandingan yang menarik di babak perempat final Liga Champions 2017/18. Dua tim Inggris bertemu, saling bertarung untuk mendapatkan tiket emas ke babak semi-final Liga Champions. Mereka adalah Liverpool, yang siap menjamu Manchester City.
Keduanya tentu saling mengenal gaya permainan satu sama lain. Mereka sering bertemu di Liga Inggris. Kadang Liverpool menang, terkadang Manchester City yang menang.
Dua tim ini dapat dibilang sama-sama kuat jika dilihat dari segi pemain. Di depan, Liverpool punya Sadio Mane, Mohamed Salah dan Roberto Firmino. Ketiganya bermain sangat baik di Liga Inggris musim ini.
Namun, jangan sampai kalian melupakan pemain depan Manchester City yang sudah hampir dipastikan juara pada musim ini. The Citizens memiliki pemain-pemain menyerang sekelas Sergio Aguero dan Raheem Sterling, si bocah yang dulu menjadi kebanggaan Liverpool.
Di sisi belakang, Liverpool baru saja membeli bek termahal di dunia, Virgil Van Dijk, sedangkan Manchester City memiliki John Stones, Kyle Walker hingga Nicolas Otamendi.
Melihat yang sudah-sudah, pertemuan antara Liverpool dan Manchester City nggak pernah ngebosenin, selalu diisi dengan serangan-serangan berintensitas tinggi, gol demi gol tercetak, dan aksi saling push untuk merebut bola. Tekanan tinggi, mungkin itulah kalimat yang cocok untuk menggambarkan pertandingan antara Liverpool dan Manchester City nanti.
Juventus vs Real Madrid
Kalau ngomongin prediksi melalui segi sejarah, jelas, Real Madrid yang bakal mendominasi jalannya pertandingan, apalagi Real Madrid diisi oleh pemain-pemain seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema hingga Gareth Bale.
Akan tetapi, kalau kita ngomongin keadaannya sekarang, Juventus juga lagi superior banget di Serie A, dengan menduduki peringkat satu dan hanya kalah dua kali dari 29 pertandingan yang telah mereka lakoni.
Dari sisi skuad, Juventus memiliki pemain-pemain yang seharusnya pantas ditakuti oleh Real Madrid. Sebut saja Paulo Dybala, Miralem Pjanic, Juan Cuadrado, Douglas Cousta hingga Gonzalo Higuain.
Tahun lalu, keduanya bertemu, di final Liga Champions 2016/17 di Cardiff, Inggris. Pertandingan itu dimenangkan telak oleh Real Madrid dengan skor 1-4.
Pada musim 1997/98, keduanya juga bertemu di final Liga Champions, dan lagi-lagi, Real Madrid memenangkan pertandingan dengan skor 0-1.
Berangkat dari faktor itu, Real Madrid harus sangat berhati-hati. Bisa saja ada misi rahasia “balas dendam” yang bisa dilakukan oleh anak-anak asuh Massimiliano Allegri nanti. Bukan nggak mungkin, Juventus bisa membuat kejutan besar ketika menjamu Real Madrid di babak perempat final Liga Champions.
Namun, ada beberapa hal yang sangat disayangkan, beberapa pemain kunci Juventus tidak bisa bermain ketika melawan Real Madrid nanti. Sebut saja Pjanic dan Medhi Benatia yang terkena akumulasi kartu kuning. Giorgio Chiellini juga belum tentu bisa bermain melawan Real Madrid karena cidera saat bersama Timnas Italia.
Bayern Munchen vs Sevilla
Sevilla memang dikenal sebagai tim yang bisa “mengandaskan” impian tim-tim besar untuk melaju ke babak selanjutnya. Manchester United menjadi saksi hidup bahwa Bayern Munchen nggak bisa meremehkan tim asuhan Vencenzo Montella itu.
Ini memang pertama kalinya Sevilla masuk ke babak perempat final Liga Champions, dan musim ini, mereka juga memiliki rekor yang baik di kandang; hanya kalah sekali dari 9 pertandingan.
Kalau di atas kertas, Bayern Munchen memang berada di atas angin. Tim besar asal Jerman itu merupakan tim yang lebih diunggulkan. Namun lagi-lagi, ini Liga Champions, mental dari klub-klub yang bermain di kompetisi ini meningkat karena memperjuangkan gengsi.
Di lapangan, sepertinya Sevilla bakal susah dalam menembus pertahanan Bayern Munchen yang dijaga ketat oleh pemain bertahan seperti Mats Hummels, Rafinha, Joshua Kimmich hingga Javi Martinez, namun mereka juga harus waspada kalau Sevilla memiliki pemain bernama Wissam Ben Yedder, pesepakbola asal Perancis yang membuat impian Manchester United maju ke babak perempat final kandas.
Overall, babak perempat final Liga Champions 2017/18 ini sepertinya akan dihujani oleh banyak gol, mengingat semua tim akan memainkan pola menyerang dan open play. Yang pasti, nggak ada klub yang diuntungkan atau dirugikan, di Liga Champions, semuanya bisa terjadi.