Sejarah Perjalanan YouTube hingga Drama YouTuber di Indonesia (PART 2)

Jumat, 30 Maret 2018 | 10:30
Hai Online

Hidup dari YouTube? Yakin?

HAI-Online.com - 2010 jadi tahun kebangkitan YouTube di Indonesia. Semuanya berawal ketika dua cewek Bandung bikin video lipsync di YouTube. Yap, Keong Racun. Video yang viral tersebut bikin dua cewek bintang video tersebut, Sinta dan Jojo, jadi bintang dadakan.

Banyak orang terhibur dengan aksi mereka yang lucu, menggemaskan dan apa adanya. Tetapi nggak sedikit pula yang menganggap aksi mereka berlebihan dan sekedar upaya mencapai popularitas. Tapi pastinya, video yang kini telah ditonton 10 juta kali tersebut mengantarkan Sinta dan Jojo ke berbagai acara televisi, jadi cover majalah, bahkan dapet kontrak rekaman.

Sinta Jojo Trending!
“Awalnya video itu mau di-upload ke Facebook. Tapi karena upload lewat Facebook prosesnya agak lama, akhirnya Sinta berinisiatif untuk menggunakan YouTube lalu di-link ke Facebook. Waktu itu sempet kepikiran sih ‘eh, bukannya YouTube tuh bisa dilihat semua orang ya?’ Tapi akhirnya ya cuek aja, karena memang nggak nyangka efeknya bakal kayak sekarang,” kata Jojo saat diwawancarai HAI.

Setelahnya, Keong Racun fever muncul di Indonesia. Tiba-tiba banyak yang lipsync lagu terus diunggah ke YouTube. Kebanyakan sih gagal. Sebelum akhirnya muncul Briptu Norman pada awal 2011, yang viral gara-gara videonya lipsync lagu Bollywood.

Norman Kamaru yang kini tanpa Briptu karena memilih meninggalkan Brimob, muncul di mana-mana. Nggak cuma tampil hampir di semua stasiun televisi, Norman pun dapet beasiswa dari Bung Karno University hingga rumah baru.

Kalo dua tokoh di atas adalah nggak sengaja jadi YouTuber, pada masa ini lahir juga beberapa orang Indonesia yang emang udah niat jadi YouTuber dari awal.

Edho Zell kini dikenal sebagai salah satu YouTuber top Indonesia. Ia memulai kariernya di YouTube pada 2010, lewat video berjudul “Obat Kurus Terbaru”. Meski diedit seadanya, Edho terlihat konsisten membuat video komedi sejak awal ia nyemplung ke YouTube. Kegemaran Edho Zell dengan YouTube dimulai ketika dirinya menonton video ‘Keong Racun’ miliknya Sinta dan Jojo.

Sang Konten Kreator Edho Zell
“Saya kasih tahu ya, YouTube itu it’s a very hard career. Banyak orang yang pengen jadi YouTubers karena kayaknya banyak duitnya, kayaknya kaya apa segala macam padahal itu benar-benar persepsi yang salah banget. Setahun pertama di YouTube, itu (pendapatan) bulanan nggak sampe Rp 300 ribu. Itu setahun pertama. Itu udah setahun loh,” ungkap Edho dalam sebuah wawancara di YouTube, tentang kariernya.

Nama lain yang lahir di masa ini adalah Young Lex. Ia menayangkan video klip dari lagunya berjudul “Flag Football” pada 2011. Saat itu ia masih menggunakan moniker UncleSam. Ia kerap menggandeng dan digandeng oleh sejumlah rapper dan penyanyi indie, serta YouTuber yang aktif bermusik di media sosial seperti Kemal Palevi. Kini, namanya adalah salah satu YouTuber Indonesia yang sukses, di luar dari kontroversinya.

Setelahnya, YouTube di Indonesia makin berkembang, hingga akhirnya situs YouTube versi Indonesia lahir pada 2012. Dengan menyajikan tampilan antar muka berbahasa Indonesia, pihak Google selaku pemilik YouTube berharap domain lokal ini bisa mempercepat proses pencarian video yang relevan oleh pengguna Tanah Air.

YouTube resmi ada di tanah air, YouTubers pun makin menjamur. Pernah ada masa di mana webseries ngetren banget di YouTube Indonesia. Semua berawal dari Malam Minggu Miko, webseries buatan Raditya Dika, pada 2012 silam.

Video-video yang terinspirasi dari pengalaman pribadi Radit tersebut sukses berat. Dari yang hanya tayang di YouTube, Malam Minggu Miko berkesempatan tayang di televisi swasta. Dari modal awal Rp4 juta di episode pertama, Malam Minggu Miko berhasil mengantarkan Radit untuk bikin film layar lebar dengan judul sama, dengan budget Rp3 miliar.

“Gue ditawarin Kompas TV lagi buat bikin Malam Minggu Miko 3. Capek gue, karena gue merasakan tidak ada yang baru. Ya udah terus ditawarin bikin film, gue ambil,” katanya.

Rame penonton, rame juga subscribers. Radit pun mendapat penghargaan "Youtube Partner Rewards" oleh YouTube karena pencapaian jumlah subscribers yang melebihi 1,3 juta. Raditya Dika merupakan orang pertama di Indonesia yang memperoleh "Youtube Partner Rewards", sebuah penghargaan yang diberikan oleh YouTube kepada pada user-nya yang berhasil menarik massa dalam jumlah banyak, yakni minimal satu juta pengikut di kanal terkait.

Dari ranah gaming, lahir juga YouTuber Indonesia yang terkenal. Adalah Reza “Arap” Oktovian. Bikin video main game dengan komentar lucu, subscriber dan views channel Arap pun meroket. Hingga akhirnya ia mendapatkan Most Popular Channel Indonesia dalam WebTVAsia Awards 2016, acara penghargaan bagi para kreator konten digital Asia.

Di masa 2014 hingga sekarang, YouTuber bisa dibilang karier yang menjanjikan, kalo ditekuni dengan serius. Bahkan, para YouTubers ini bisa juga disebut sebagai selebriti. Bukan karena terkenal dan banyak uang, tapi juga karena banyak drama yang hadir.

Kubu Positif vs Kubu Negatif

Aksi Edho dan Arap Gila Parah di HHI!
Edho Zell dan Reza Arap sebenarnya pernah tergabung dalam satu kelompok. Bersama Zachry Lee, Stepen, dan Indra Subrata, Edho dan Arap bikin video-video ala Jackass dan Running Man. Bahkan, kelompok ini pernah dapat penghargaan 'New Wave Marketing 2012' atau sebagai terobosan baru cara Marketing / iklan via Viral Video dan "The Best Comedy Show on Youtube Indonesia 2013" via IdeaFest dan Internet Movie Star.

Lalu, HHI bubar. Pecahnya kelompok ini, sampai sekarang, masih misteri. Berbagai video dan tulisan tentang kenapa HHI bubar nggak menjelaskan dengan jelas. Ada juga yang bilang kalo verse Arap di lagu Ganteng-ganteng Swag, “Dulu sahabat, sekarang jadi bang***” menyinggung Edho Zell.

Lalu pada 2016, perseteruan Arap vs Edho “melebar” hingga memunculkan dua kubu: Positif dan Negatif. Isu perpecahan YouTubers Indonesia mulai memanas ketika Edho Zell, Kevin Anggara, Last Day Production, Cameo Project dan Han Yoo Ra berkolaborasi merilis lagu berjudul YouTube Anthem Indonesia 2016. Lagu yang diciptakan oleh Yosi Mokalu (Project Pop) ini memiliki lirik yang cukup menyentil beberapa YouTubers terkenal.

Secara tersirat, lirik lagu YouTube Anthem Indonesia 2016 seakan menyindir beberapa YouTubers yang sering menciptakan konten-konten nggak mendidik dan nggak layak dikonsumi. Kubu Negatif yang dimaksud adalah Young Lex, Awkarin, SkinnyIndonesian24, Laurentius Rando, dan tentunya, Reza Arap.

Toh, lewat video di channel-nya, CameoProject berkata nggak ada yang namanya perpecahan, bahkan sampai terpisah menjadi dua kubu.

“Semua ada untuk saling melengkapi,” kata mereka..

Drama YouTube Sekarang: Moba Analog Mobile Legends!

Sekitar mendekati akhir 2017, YouTuber Mobile Legends jadi primadona di YouTube Indonesia. Nama-nama seperti Michael Souw, Tampan Gaming, JessNoLimit hingga Warpath jadi YouTuber dengan peningkatan yang pesat, baik dari jumlah views dan subscribers.

Well, drama juga menghiasi YouTuber Mobile Legends. Drama yang sempat rame banget adalah ketika dua atlet e-sports Randika Dwiputra, atau yang lebih dikenal dengan Warpath dan Reza atau yang lebih dikenal dengan DayLen awalnya berada dalam satu skuad bernama Saints yang sering menjadi juara dalam game Mobile Legends.

Lalu, Warpath harus keluar, atau lebih jelasnya, dikeluarkan oleh DayLen yang merupakan leader dari Saints Indo. Semua itu bermula dari DayLen yang mengeluarkan Warpath tanpa ada musyawarah atau diskusi dulu.

Dalam sebuah unggahan yang ada di akun Instagram Warpath, DayLen merasa nggak suka dengan Warpath yang dianggap menggunakan nama Saints untuk mencari popularitas dan juga uang.

Dan di saat yang bersamaan, DayLen juga nggak suka dengan Warpath yang tidak mau memberikan video pertarungan (1vs1) antara dirinya dengan DayLen untuk diunggah ke YouTube.

Warpath malah mengunggah video itu sendirian ke channel YouTube-nya, yang lagi-lagi dianggap sebagai "ingin untung sendiri" oleh DayLen. DayLen pun sudah meminta video mentahnya sama Warpath melalui LINE, namun, dalam foto yang diunggah DayLen, Warpath terlihat tidak menggubris permintaan DayLen.

“Ia (Warpath) nggak ingin membantu Saints Indo, ia hanya ingin menjadi seorang Youtuber, menghasilkan uang dengan memanfaatkan nama Saints Indo,” jelas Daylen, di grup chat Whatsapp Saints Indo.

Daylen juga membuat sebuah video klarifikasi di channel Youtube Saints Indo. Dalam video itu, ia menjelaskan bahwa ia sudah berkali-kali meminta Warpath untuk bantu mengembangkan channel YouTube Saints Indo, dengan mencantumkan channel Saints Indo di beberapa video yang akan Warpath upload, atau ketika Warpath sedang live di Youtube.

Daylen terlihat cukup kebingungan dengan Warpath yang merasa namanya melejit bukan karena Saints Indo, melainkan karena ia sudah menjadi top 1 global. Daylen kemudian menyimpulkan bahwa Warpath adalah seorang yang egois.

Akhirnya, Saints Indo pun berpisah dengan sang marksman. Warpath pun harus membangun skuad sendiri. Semua gara-gara YouTube. Yap, begitulah situs satu ini. Ada positif, ada negatifnya (tapi bukan kubu lho). Semuanya balik lagi ke diri kita masing-masing.

Tentunya, masih banyak lagi drama-drama lainnya, tapi, ya udahlah, yha, daripada kebanyakan drama, mending mulai berkarya, deh!

Tag

Editor : Hai Online