HAI-Online.com - Sejak kapan YouTube lahir? Sejak kapan YouTube masuk di Indonesia? Dalam #GoDeeper HAI kali ini, HAI bakal bahas tuntas dan panjang lebar tentang YouTube.
Sudah siap? Langsung baca ulasan mendalam tentang sejarah YouTube dan para YouTuber di Indonesia dalam dua bagian berikut ini.
Dari Garasi Mungil, Hingga Jadi Fenomena di Indonesia
Situs berbagi dan nonton video ini ternyata usianya nggak setua yang kamu kira. Usianya, belum akil baligh! YouTube masih seumur jagung, ia lahir dari tangan tiga mantan karyawan PayPal, Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim, pada Februari 2005. Ide mendirikan YouTube bermula ketika Hurlay dan Chen mengalami kesulitan berbagi video pesta makan malam di apartment Chen di San Francisco, Amerika Serikat.
Nah, dari peristiwa tersebut maka tercetuslah ide untuk membuat sebuah situs berbagi untuk video yang mudah dan simpel. Dari situ akhirnya diperkuat juga oleh metode pemasaran yang intinya terpusat untuk membuat sebuah cerita yang mudah untuk dicerna oleh konsumen dengan video.
Awalnya YouTube mulai dikembangkan dari sebuah sebuah garasi mungil. Kemudian setelah 6 bulan berjalan, mereka pun mendapatkan suntikan dana investasi sebesar 11,5 juta dari Squoia Capital. Dengan dana itu YouTube pun memulai strategi teknologi dan bisnisnya dengan membuat kantor berukuran kecil di atas sebuah restoran Pizza dan restoran Jepang di San Mateo, California dengan domain bernama www.youtube.com.
Situs tersebut kemudian mulai aktif dan memulai beta test tepat pada Valentine, 14 Februari 2005. Video pertama yang diunggah ke YouTube berjudul Me at the Zoo. Video tersebut direkam oleh Jawed Karim di San Diego Zoo pada hari Sabtu, 23 April 2005 jam 20.27 waktu San Francisco, Amerika Serikat.
Eits, tapi pada bulan itu YouTube belum diluncurin resmi. YouTube merilis uji beta pada Mei 2005, enam bulan sebelum peluncuran resmi pada November 2005. Pertumbuhan situs ini meroket dan pada bulan Juli 2006, perusahaan ini mengumumkan bahwa lebih dari 65.000 video diunggah setiap harinya dan situs ini menerima 100 juta kunjungan video per hari.
Sejak nongol, situs itu mulai jadi bahan omongan. Apalagi kemudian YouTube sempet berperkara dengan stasiun televisi CBS dan HBC. Mereka dianggap melanggar soal hak cipta karena menayangkan preview beberapa program stasiun itu. Misalnya program Lazy Sunday dan 2006 Olympics. Tapi akhirnya kedua belah pihak berdamai. HBC malah memakai YouTube untuk mempromosikan program acaranya.
Hal yang sama juga dilakukan perusahaan rekaman macam EMI dan Warner Music. Dua perusahaan terakhir sudah memasukkan YouTube dalam rencana pemasaran mereka. Pada bulan Oktober 2006, Google Inc. membeli YouTube senilai USD 1,65 miliar. The rest is history. Pada tahun yang sama ada fenomena yang perlahan kelihatan: munculnya selebriti YouTube atau yang sekarang sering disebut YouTubers.
Tahu Funtwo? Doi sekejap terkenal gara-gara video cover lagu klasik karya seniman era barok berjudul Canon, yang dibawakan dengan gaya rock. Dalam tempo 6 bulan, hampir 9 juta netizen nonton videonya. Pada zaman itu, jumlah 9 juta views udah bikin video lo jadi video yang paling banyak ditonton di YouTube, sob.
Funtwo adalah anak Korea Selatan bernama asli Lim Jeong-Hyun. "Sejak kejadian itu gue sebenernya malu banget. Telepon dan e-mail dateng nggak berhenti," kata cowok itu saat diwawancarai Reuters Television. Dan bukan cuma Reuters, Lim juga sempet diwawancarai CNN dan berbagai media lain.
"Gue ngetop bukan karena teknik permainan gitar. Tapi lebih karena aransemen lagu Canon-nya Pachelbel. yang diaransemen-ulang oleh Jerry Chang — gitaris Taiwan - yang sebelumnya udah sangat populer," katanya merendah.
Selain Funtwo, ada beberapa nama lain yang bahkan sampai sekarang masih eksis di situs yang udah diakuisisi Google tersebut. Yang paling terkenal adalah duo Ian Hecox dan Anthony Padilla yang terkenal dengan nama Smosh. Mereka kini sudah punya puluhan juta subscribers, bahkan rilis film Smosh: The Movie pada 2015 silam.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
YouTube di Indonesia
Sejak 2005, YouTube pun hadir di Indonesia. Perlahan tapi pasti, YouTube menyalip popularitas situs-situs yang saat itu terkenal di Indonesia, seperti MySpace dan Friendster. Namun, jangan harap YouTube Indonesia saat itu sudah high definition dan menyajikan konten beragam. Pada masa itu, kebanyakan video di YouTube di Indonesia direkam dengan ponsel atau kamera seadanya, durasi sebentar, dan diunggah dengan minim editing.
Contohnya kayak video pertama Benakribo yang ia unggah pada 2006 (Ternyata Bang Bena YouTuber Indonesia generasi pertama, hehehe…). Video berjudul “Drummania - Timepiece Phase II” itu cuma berisi Bena main drum di sebuah pusat permainan yang ada di mal. Langsung nonton, deh, video legendaris itu.
Bahkan dalam perjalanannya di Indonesia, YouTube sempat diblokir. Situs ini diblokir jauh sebelum Tumblr dan Reddit. Pada 1 April 2008, Menteri Informasi Indonesia saat itu, Muhammad Nuh, menulis surat kepada YouTube untuk menghapus sebuah film Belanda, Fitna, yang dibuat oleh politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders.
Pemerintah Indonesia memberikan waktu dua hari kepada YouTube untuk menghapus video itu atau YouTube akan diblokir di Indonesia. Dihiraukan YouTube, tiga hari kemudian Muhammad Nuh meminta semua ISP Indonesia untuk meblokir akses ke YouTube.
Tanggal 5 April 2008, YouTube diblokir sebagai sebuah percobaan oleh sebuah ISP. Akhirnya pada 8 April 2008, YouTube bersama dengan MySpace, Metacafe, Rapidshare, Multiply, Liveleak, dan situs resmi Fitna diblokir di Indonesia. Pemblokiran YouTube dan situs lainnya akhirnya dibuka pada 10 April 2008.
Lalu, sampai kapan YouTube diblokir di Indonesia? Apa yang membuat YouTube bisa bertahan hingga sekarang?
Lanjut baca kisah perjalanan YouTube yang akhirnya bisa berkembang pesat setalah diblokir di Indonesia di sini.