HAI-ONLINE.COM -Tahukah kamu akanwallpaperyang terpasang di layar komputer penggunasistem operasi Microsoft Windows XP?
Ya, kamu pasti familiar denganwallpaperstandar berupa pemandangan bukit hijau, langit biru, dan awan putih yang menggantung, yang memiliki nama "Bliss" tersebut. Foto tersebut diambil olehCharles O'Rearsaat berkendara dari wilayah Napa keSonomadi California, Amerika Serikat, tahun 1996.
Saat mengendarai mobil, O'Rear melihat pemandangan yang menarik perhatiannya. Ia lalu berhenti dan mengeluarkan kamera medium-format Mamiya RZ67.
Lalu, jadilah foto pemandangan yang legendaris tersebut. O'Rear mengaku foto tersebut diambil seperti apa adanya, tanpa sentuhan aplikasi pengolah foto.
Cek: Serangan Virus ke Mac Terbukti Jauh Lebih Sedikit Dibanding Windows. Ini Alasannya.
Kini, saat Microsoft akan menghentikandukungannya terhadap sistem operasi Windows XP, O'Rear mengungkapkan kekecewaannya. Pasalnya, foto pemandangan yang ia abadikan tadi dibeli oleh Microsoft, 13 tahun yang lalu, dengan kesepakatan sekali bayar, alih-alih menarik lisensi.
"Andai saya tahu kalau foto tersebut akan populer, dan tahu jumlah komputer yang menggunakannya, pasti saya akan negosiasi tentang persetujuannya (yang lebih baik)," ujar O'Rear seperti dikutipSydney MorningHerald.
"Kesepakatannya bukan berdasar royalti, melainkan hanya seperti 'ini bayaran untuk foto kamu, terima kasih dan kami akan memasangnya di komputer'," demikian cerita O'Rear.
Kekecewaan O'Rear memang bisa dimaklumi karena, menurut perhitungan ahli teknologi,wallpaper WindowsXPtersebut hingga saat ini telah dilihat oleh lebih dari 1 miliar kali.
KaloWindows XPsampai terjual 1 miliar kopi, dan Microsoft membayar O'Rear satu persennya saja, maka pendapatan O'Rear akan mencapai 10 juta dollar AS.
O'Rear sendiri kini telah berusia 77tahun. Sepanjang kariernya jadi fotografer, yakni selama lebih kurang 36 tahun, foto-fotonya telah dimuat di berbagai terbitan terkenal, seperti LosAngeles TimesdanNational Geographic.
Dia pun terlibat dalam berbagai proyek dokumentasi besar. (Reska K. Nistanto)