Apa Itu Cambridge Analytica dan Seberapa Dalam Facebook Tahu Tentang Diri Kita?

Jumat, 23 Maret 2018 | 03:15
Alvin Bahar

Cambridge Analytica

HAI-ONLINE.COM - Beberapa dari kamu mungkin ada yang mulai aktif lagi di Facebook. Entah karena media sosial lain udah ngebosenin, atau karena banyaknya akun meme kocak di situs buatan Mark Zuckerberg ini. Namun, kini kita harus lebih hati-hati di Facebook, karena data pribadi kita bisa bocor dan digunakan untuk hal yang nggak diinginkan.

Akhir pekan lalu, seorang pengungkap fakta (whistleblower) mengungkapkan bahwa perusahaan riset data yang berbasis di London, Cambridge Analytica, anak perusahaan dari kelompok SCL, telah menggunakan tes kepribadian yang dibentuk oleh seorang dosen psikologi untuk mengumpulkan data dari 270.000 pengguna. Mereka kemudian dapat mengumpulkan data dari teman-teman pengguna ini sehingga akhirnya mendapatkan informasi mengenai 50 juta orang. Mereka mendapatkan data-data tersebut dari Facebook.

Cambridge Analytica didirikan tahun 2013 oleh Robert Mercer dengan masukan dari Steve Bannon, yang kemudian jadi penasihat Presiden AS Donald Trump. Perusahaan itu seolah-olah dibentuk untuk mendukung kampanye kubu konservatif - meskipun Gedung Putih membantah telah menggunakan data Cambridge Analytica untuk memenangkan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2016.

Co-founder Cambridge Analytica, Christopher Wylie, yang meninggalkan perusahaan itu tahun 2014, mengatakan kepada surat kabar Observer dari Inggris: "Kami mengeksploitasi Facebook untuk memanen profil jutaan orang. Dan membangun model untuk mengeksploitasi apa yang kami ketahui tentang mereka dan menargetkan 'setan batin‘ mereka."

Skandal itu makin disorot ketika muncul cuplikan Direktur Utama Cambridge Analytica Alexander Nix yang menyiratkan kepada seorang wartawan yang menyamar sebagai politikus Sri Lanka, bahwa dia dapat menggunakan "suap dan pemerasan" untuk mempengaruhi hasil pemilu.

Respon Zuckerberg

Mark Zuckerberg
Sang pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg nggak langsung merespons skandal tersebut. Ia memilih diam. Setelah didesak banyak pihak, Zuckerberg akhirnya angkat bicara.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Facebook resminya, Zuckerberg meminta maaf pada pengguna dan menjanjikan sistem yang lebih aman untuk melindungi privasi data.

Cek: Sedang Ramai Tagar #DeleteFacebook, Ada Apa dengan Facebook?

"Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda, dankalo kami nggak bisa, maka kaminggak pantas untuk melayani Anda. Saya telah mencoba memahami dengan tepat apa yang terjadi dan memastikan bagaimana kejadian ininggak akan terulang lagi," tulis Mark Zuckerberg sebagaimana dikutip KompasTekno dari NBCNews, Kamis (22/3/2018).

Selain itu dalam pernyataannya, Zuckerberg menyatakan telah mengambil langkah antisipatif agar kasus ini nggak kembali terjadi di kemudian hari. Langkah tersebut salah satunya adalah dengan memberi perhatian lebih serta membatasi akses aplikasi pihak ketiga pada profil pengguna seperti foto maupun alamat e-mail.

"Kabar baiknya, kami telah mengambil tindakan penting untuk mencegah hal ini terulang dan itu sudah kami lakukan beberapa tahun lalu. Namun kami membuat kesalahan, dan masih banyak yang harus dilakukan," lanjutnya.

Senada dengan Mark Zuckerberg, Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg juga mengakui adanya kesalahan dari perusahaan dalam melindungi data pengguna.

Seberapa dalam Facebook kenal dengan diri kita?

Facebook
Selama bertahun-tahun Facebook menyebunyikan rahasia dapurnya dan kini akhirnya terungkap. Sejatinya, Facebook mengumpulkan semua informasi detail pengguna dari aktivitas di Facebook, perangkat pengakses, dan pengaturan lokasi.

Yang sedikit membuat terkejut, Facebook ternyata juga membuntuti situs lainnya yang kamu kunjungi. Setiap kali kamu memberi “like” atau “share” atas situs tertentu, Facebook menghimpun banyak informasi dari sana. Lebih lengkap, berikut deretan informasi personal dan kebiasaan pengguna yang diketahui Facebook, sebagaimana dilaporkan Gizmodo dan dihimpun KompasTekno, Kamis (5/10/2017).

1. Lokasi 2. Usia 3. Generasi 4. Gender 5. Bahasa 6. Edukasi 7. Disiplin ilmu 8. Sekolah 9. Etnis 10. Pendapatan 11. Kepemilikan rumah dan tipenya 12. Harga rumah 13. Ukuran properti 14. Ukuran rumah 15. Tahun pembangunan rumah 16. Susunan rumah tangga 17. Pengguna yang merayakan anniversary dalam 30 hari ke depan 18. Pengguna yang jauh dari keluarga atau kampung halaman 19. Pengguna yang berteman dengan orang yang bakal merayakan anniversary, baru saja menikah atau tunangan, baru saja pindah, atau akan berulang tahun 20. Pengguna dengan hubungan jarak jauh 21. Pengguna dengan hubungan baru 22. Pengguna yang baru dapat kerja 23. Pengguna yang baru bertunangan 24. Pengguna yang baru menikah 25. Pengguna yang baru saja pindah 26. Pengguna yang bakal ulang tahun sebentar lagi 27. Orangtua 28. Orang tua yang hamil 29. Karakter ibu (trendy, oldschool, dll) 30. Pengguna yang tertarik dengan politik 31. Referensi politik 32. Satus hubungan 33. Majikan 34. Industri 35. Pekerjaan 36. Tipe kantor 37. Ketertarikan 38. Pengguna yang punya motor 39. Pengguna yang berencana beli mobil (jenisnya mobil baru atau bekas, dan kapan mau beli) 40. Pengguna yang baru saja beli perlengkapan mobil atau aksesori 41. Pengguna yang butuh service mobil 42. Jenis dan merek mobil yang dikenakan 43. Tahun pembelian mobil 44. Usia mobil 45. Berapa banyak duit yang mau dihabiskan untuk mobil selanjutnya 46. Di mana pengguna biasanya beli mobil 47. Berapa pegawai pengguna 48. Seberapa besar bisnis yang dikelola 49. Pengguna yang bekerja dalam manajemen atau merupakan seorang eksekutif 50. Pengguna yang telah berdonasi (tipe donasinya) 51. Sistem operasi 52. Pengguna yang bisa main game kanvas 53. Pengguna yang bisa main game konsol 54. Pengguna yang telah membuat event di Facebook 55. Pengguna yang telah menggunakan Facebook Payments 56. Pengguna yang telah menghabiskan lebih dari rata-rata pada Facebook Payments. 57. Pengguna yang mendaftarkan Facebook page 58. Pengguna yang baru saja upload foto 59. Peramban internet 60. Layanan e-mail 61. Adopter teknologi baru atau lama 62. Ekspat (terbagi jadi negara asal) 63. Pengguna yang terafiliasi dengan bank nasional atau regional 64. Pengguna yang merupakan investor (terbagi jadi jenis investasi) 65. Jumlah kredit 66. Pengguna yang aktif menggunakan kartu kredit 67. Tipe kartu kredit 68. Pengguna yang punya kartu debit 69. Pengguna yang berutang dengan kartu kredit 70. Pengguna yang mendengar radio 71. Pengguna yang lebih pilih televisi 72. Pengguna yang menggunakan perangkat mobile (terbagijadi merek yang digunakan. 73. Tipe koneksi internet 74. Pengguna yang baru saja belismartphoneatau tablet 75. Pengguna yang mengakses internet darismartphoneatau tablet 76. Pengguna yang pakai kupon 77. Tipe gaya baju 78. Waktu paling sering dipakai belanja 79. Pengguna yang sering beli bir atau wine. 80. Pengguna yang membeli kebutuhan rumah tangga rutin tiap bulan (jenisnya) 81. Pengguna yang membeli produk kecantikan 82. Pengguna yang membeli obat alergi, batuk, anti-sakit, dan lainnya 83. Pengguna yang menghabiskan uang untuk perabotan rumah tangga 84. Pengguna yang menghabiskan uang untuk produk anak-anak dan hewan pelihataan. 85. Pengguna dengan pendapatan lebih tinggi dari rata-rata 86. Pengguna yang cenderung belanja online (atau offline) 87. Tipe restoran yang disukai 88. Jenis pusat belanja yang disukai 89. Pengguna yang cenderung menerima tawaran perusahaan yang menawarkan asuransi mobil, pendidikan, atau kartu debit prabayar. 90. Lamanya waktu yang dihabiskan di rumah 91. Pengguna yang selalu ingin jalan-jalan ke luar rumah 92. Pengguna yang tertarik dengan Olimpiade, sepak bola, atau Ramadhan 93. Pengguna yang sering jalan-jalan, baik untuk kerjaan atau kesenangan 94. Pengguna yang pakai angkutan umum ke kantor 95. Tipe liburan yang disukai 96. Pengguna yang baru saja kembali dari liburan 97. Pengguna yang menggunakan sebuah aplikasi perjalanan 98. Pengguna yang berpartisipasi dalam layanan timeshare semacam Airbnb dan kawanannya.

Nah, buat kamu yang sdi Facebook aktif sekali, rajin mengupdate sesuatu, terkoneksi ke akun atau situs lain dengan akun FB, maka media sosial itu akan makin banyak tahu lho, setiap detail tentang kamu. Hati-hati, ya…

Sumber tulisan: Kompas.com dan Tribunnews.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya