HAI-ONLINE.COM - Balai Sarbini, Sabtu (4/11/2017) malam itu mendadak hening. Padahal, beberapa menit sebelumnya, para fans JKT48 masih menyanyi-nyanyi sambil sesekali meneriakkan nama member favoritnya. Ucapan yang dilontarkan oleh Melody Nurramdhani Laksani bikin sekitar 1.300 orang yang berkumpul di venue di daerah Jakarta Selatan tersebut terdiam.
’’Aku mengucapkan terima kasih banyak untuk dukungan kalian. Baik itu langsung maupun tidak langsung. Bagiku selama di JKT48, idol itu tidak ada artinya tanpa fans,’’ ucapnya, melanjutkan pengumuman kelulusannya dari JKT48.
Nggak cuma fans, para member yang ada di panggung pun terlihat sedih. Frieska, adik kandung Melody yang juga member JKT48, terlihat menangis di samping sang kakak. Ia bahkan sampai memeluk kaki Melody, tak bisa menahan emosi. Sepertinya, Melody memang merahasiakan pengumuman besar ini, termasuk ke sang adik sendiri.
Bersinar sejak awal
Sebenarnya, JKT48 sudah pernah beberapa kali ditinggal member besar mereka. Haruka Nakagawa graduate pada 2016 silam. Jessica Veranda pun memutuskan untuk keluar dari JKT48 sekitar setahun setelah Haruka, yakni 2017.
Namun, kelulusan Melody bisa dibilang lebih “menohok” dibanding yang lain. Sosok satu ini bisa dibilang adalah wajah dari JKT48. Melody adalah JKT48, dan JKT48 adalah Melody.
Sulit rasanya untuk nggak mengaitkan JKT48 dengan dara yang lahir di Bandung, 25 tahun lalu tersebut. Sejak awal, lulusan Universitas Padjajaran tersebut memang sudah menjadi anggota andalan JKT48.
Cek: Digosipin Bakal Nikah Setelah Keluar dari JKT48, Ini Pernyataan Melody
Melody bergabung ke JKT48 pada 2 November 2011 sebagai generasi pertama. Ia masuk lewat proses audisi. Sebelumnya, ia sudah berkarier di dunia entertainment, sebagai model video klip beberapa band lokal.
Sinar Melody ternyata sudah memancar sejak zaman itu. Terbukti saat ia terpilih sebagai center lagu pertama JKT48, Heavy Rotation. Fansnya pun semakin banyak, dan selalu meneriakkan namanya saat dirinya tampil.
Julukan “Center of JKT48” pun disematkan ke Melody. Bukan tanpa alasan, karena cewek bergolongan darah O ini memang selalu menjadi pusat perhatian. Nggak hanya jadi center, posisi yang paling diidamkan semua member JKT48, dalam sejumlah lagu awal JKT48, tapi juga jadi member yang laris jadi bintang iklan.
Puncaknya adalah ketika Melody jadi member JKT48 satu-satunya yang diajak tampil di lagu AKB48 yang berjudul New Ship pada 2012 silam. Ia dapat peran double center bersama salah satu member SKE48 yang saat itu tengah naik daun, Jurina Matsui.
Melody ngaku nggak tau kenapa selalu dirinya yang jadi center. Tapi menurutnya, pihak manajemen punya penilaian tersendiri, dari prestasi, performance, dan attitude.
“Aku senang karena ini berarti orang-orang sudah mulai kenal aku dan JKT48,” ujarnya.
Kepercayaan fans terhadap Melody ternyata berbanding lurus dengan manajemen. Terbukti ketika Melody berada di peringkat pertama Single Senbatsu Sousenkyo pertama JKT48, yang digelar 2014 lalu. FYI, Single Senbatsu Sousenkyo adalah “Pemilu” ala JKT48, di mana fans bisa memilih member mana yang pas tampil di single terbaru JKT48.
“Ada yang bilang senyum bahagia itu adalah ketika melihat Melody jadi center single keenam. Aku ada di sini, jadi kalian yang bahagia ya. Tanpa kalian semua aku nggak mungkin di sini. Tanggung jawab ini sangat berat, tapi aku akan menjaga kepercayaan ini. I will do my best for JKT48,” katanya, saat menerima posisi pertama.
Pamor mulai menurun
Yang namanya manusia, pasti ada bosannya. Fans JKT48 pun begitu. Terlalu sering melihat Melody di posisi terdepan, mereka jenuh juga. Terbukti dari Single Senbatsu Sousenkyo JKT48 2015, Melody merosot ke peringkat 3. Setahun setelahnya malah ia harus puas di peringkat 5.
Namun, Melody nggak sedih atau kesal sama sekali. Dirinya juga sadar, sudah terlalu lama ia menjadi center JKT48. Member tertua JKT48 tersebut lebih senang ketika adik-adiknya kini lebih bersinar dibanding dirinya.
“Ini hasil perubahan dan doa yang terjadi dalam JKT48. Dan aku ingin ini menjadi sesuatu yang baik. Yang penting fans jadi senang,” paparnya saat itu.
Setiap diwawancara wartawan pun, Melody sering mempromosikan para juniornya agar mendapat sorotan juga.
Manajemen pun juga sadar dengan hal ini. Akhirnya Melody diberikan tugas lain. Pada 13 Juni 2015, Melody mengemban tugas sebagai General Manager JKT48. Tugasnya nggak hanya tampil di depan layar saja, tapi juga memastikan semua hal yang ada di belakang layar beres.
Ingin graduate
Di masa-masa saat pamornya mulai turun, yakni antara 2015-2016, Melody sudah memikirkan untuk keluar dari JKT48. Melody saat itu sering berpikir kalo masa-masanya di JKT48 emang harus disudahi.
"Ini (graduate) udah dipikirkan dari jauh-jauh hari. 2-3 tahun lalu udah terpintas. Tapi baru sekarang timing-nya pas," katanya.
“Tapi pada saat itu, kalo dipikir aku mau graduate cuma karena segelintir orang. Nggak mungkin banget aku graduate cuma karena ejekan satu atau dua orang,” akunya.
Akhirnya, ia bertahan. Sampai akhirnya ia menemukan waktu yang tepat untuk cabut. Melody yakin kini udah banyak member JKT48 yang bisa menggantikan dirinya. Menurutnya, kini pun saatnya member-member lain bersinar.
“Setelah graduate nanti aku ingin adik-adik di JKT48 bisa semakin maju bahkan bisa lebih dari aku. Semoga mereka semua bisa merasakan juga posisi senbatsu,” ujarnya.
Keputusannya dinilai tepat. Sosoknya mampu menjadi leader JKT48, sekaligus mentor untuk para member yang kini makin populer, seperti Zara misalnya.
Pemeran Disa di film Dilan tersebut ngaku sering kena omel Melody, tapi ia sadar segala omelan itu semata-mata agar dirinya lebih baik.
"Aku sering dimarahin kak Melody soal make up aku yang ketebelan, apalagi kalo bedak ketebalan atau kebanyakan bling bling, kak Melody suka marah", jelas member yang kini merambah dunia layar lebar.
"Pasti kangen diomelin kayak gitu, kalo nggak ada kak Melody nanti yang make up aku ketebelan dan gak ada yang ngomelin," lanjut Zara.
Melody memang sosok one of a kind di JKT48. Tampil bisa, mengurus manajemen pun andal. Tapi, apakah menurut Melody harus ada sosok member yang bisa menggantikan dirinya?
“Menurut aku semua member JKT48 bisa melebihi aku. Kalaupun ada yang menggantikan aku mungkin dia harus cukup dewasa untuk menghadapi dunia peridolan ini, hehehe….,” tambahnya.
Sebagai anggota generasi pertama JKT48, Melody memang salah satu contoh keberhasilan JKT48 sebagai grup yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita dan impian para anggotanya nggak hanya di bidang hiburan namun juga di bidang lainnya. Tapi apakah JKT48 bisa bertahan tanpa Melody? We’ll see..