HAI-online.com -Kalau HAI tanya siapa pelajar yang penah mengalami rasa enggan untuk pergi ke sekolah, pasti kalian semua bakal menjawabnya. Iya nggak sih?
Well, ternyata gejala itu memang ada. Fobia sekolah kerap dialami siswa, lho. Mereka takut pergi ke sekolah atau ngerasa nggak nyaman dengan lingkungannya.
Psikolog anak Seto Mulyadi bilang bahwa fobia sekolah terjadi ketika lingkungan sekolah nggak mendukung dan cara belajar di sekolah kurang menyenangkan, sehingga bikin jenuh. Bahkan, bisa juga di sekolah ada pola kekerasan yang biasa dilakukan entah oleh teman atau guru.
"Belajar harusnya menyenangkan. Kalau jenuh dan penuh kekerasan, anak akan lari," kata Kak Seto, saat peluncuran gerakan #JamMainKita, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Kalau kita udah fobia sekolah, kita perlu minta bantuan, bro. Semakin lama kita memendam rasa fobia itu, semakin besar dampak psikologisnya. Selain bikin kita makin ogah ke sekolah, bisa juga lho jadi timbul depresi hingga pengen bunuh diri.
Kak Seto lantas menyarankan orangtua kita untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan menekan soal akademis hingga prasangka buruk seperti nakal atau nggak.
BACA JUGA:Bilang Ke Gurumu, Pelajaran Agama Di Sekolah Harus Perkaya Materi Toleransi. Ini Alasannya
Sistem sekolah harus ditinjau dan kalau ditemukan kekurangan perlu segera diperbaiki.
Pola belajar-mengajar yang diberikan oleh sebagian guru dianggap masih sama seperti 20-30 tahun lalu.
Tak semua guru, kata Kak Seto, mendapatkan pelatihan untuk pola belajar saat ini yang menekankan agar anak senang dan mudah mendapatkan materi.
Selain mendorong sistem pendidikan perlu dibenahi, Kak Seto juga menyarankan orangtua tak memaksakan kehendak jika anak fobia dengan sekolah formal.
Dia memberikan opsi home schooling atau sekolah-sekolah yang membuat mereka bisa bergembira. "Anak-anak fobia sekolah, bukan fobia belajar, jadi mereka tetap senang dengan belajar," kata Kak Seto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Alami Fobia Sekolah, Kok Bisa?",