Sering Takut Baterai Smartphone Abis? Jangan-jangan, Kamu Punya Nomophobia

Rabu, 21 Maret 2018 | 05:00
Alvin Bahar

Waspada Guys...

HAI-ONLINE.COM - Nggak bisa jauh darihandphoneatau telepon seluler (ponsel) kamu? Mungkin kamu mengalami kondisi yang disebut dengan nomophobia (no mobile phone phobia). Rasanya, tiada hari terlewatkan tanpa menggenggamhandphoneatausmartphone.

Salah satu tanda nomophobia yaitu, kamu akan merasa sangat cemas atau panik ketika baterai ponsel habis. Orang yang nomophobia akan terus menyalakan ponselnya sepanjang hari, sebentar-sebentar memeriksa ponsel, terus melakukan pengisian baterai, dan membawa ponsel itu ke mana pun, bahkan ketika ke kamar mandi.

Para peneliti percaya, jumlah nomophobia terus meningkat mengingat kini semua hampir serba digital. Untuk mengukur tingkat nomophia seseorang, tim peneliti pun membuat serangkaian tes dengan 20 pertanyaan.

Cek: Ini 5 Fobia Paling Aneh Sekaligus Menyeramkan, Ada Hippopotomonstrosesquipedaliophobia!

Hasil penelitian menunjukkan, wanita 3,6 kali lebih mungkin mengalami nomophobia dibandingkan laki-laki. Namun para peneliti belum mengetahui mengapa lebih banyak wanita yang mengalami nomophobia.

Studi sebelumnya menunjukkan, sebanyak 77 persen responden berusia 18-24 tahun nggak mampu menjauh dari ponsel mereka selama lebih dari beberapa menit saja.

Untuk mengetahui penyebabnya, para psikolog dari Amerika Serikat mewawancarai 9 mahasiswa yang diketahui sangat bergantung padasmartphonemereka. Psikolog menanyakan tentang bagaimana perasaan mereka ketika dipisahkan dari ponsel mereka.

Hasilnya, para responden akan merasa nggak nyaman ketika nggak menerima pesan teks atau telepon dari teman-teman maupun keluarga mereka. Mereka jadi gelisah kalo nggak dapat mengakses informasi, seperti mencari jawaban atas pertanyaan melalui Google dan merasa kesal kalo nggak berhasil menemukan sebuah restoran atau mencari arah darismartphonemereka.

Peneliti juga menyebar kuisioner kepada 301 mahasiswa untuk melihat tingkat keparahan nomophobia. Menurut para peneliti, kegelisahan ketika nggak menggenggamsmartphonemungkin nggak terlihat sebagai suatu masalah yang berarti.

“Ketergantungan padasmartphonebukanlah sesuatu yang harus dilarang. Tetapi, masalah muncul ketika kegelisahan terhadapsmartphonemulai mengganggu kesehatan mental seseorang dan kesejahteraan psikologis,” ujar Ketua Penelitian dari Iowa State University, Caglar Yildirim.

Sebuah studi yang pernah dilakukan juga mengungkapkan, terlalu sering menggunakansmartphonedapat merusak kesehatan. Para ilmuwan bahkan mengingatkan agar nggak membiasakan menggunakan perangkat elektronik untuk menenangkan anak-anak karena bisa mengganggu perkembangan memiliki empati, sosial dan pemecahan masalah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Bisa Jauh dari Ponsel? Awas Nomophobia!",

Tag

Editor : Alvin Bahar