HAI-online.com -Temen-temen kita dari OSIS SMAN 19 Batam, Senin (13/03) kemarin melakukan unjuk rasa secara damai di depan sekolah, menuntut kepala sekolah diganti karena nggak transparan soal anggaran sekolah.
Tapi, aksi damai tersebut dibubarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Arifin Nasir.
Awal mula protes siswa ini adalah dugaaan penggelapan dana yang dilakukan oleh kepala sekolah. Alokasi dana dari Program Indonesia Pintar (PIP) dan dana sumbangan nggak transparan.
Ketua OSIS SMAN 19 Batam, Andre, bilang bahwa mereka ingin meminta kejelesan soal aliran dana tersebut.
"Dana PIP itu untuk para siswa, bukan untuk keperluan sekolah seperti pengganti untuk dana SPP," ujar Andre, Senin (12/3/2018), kepada Kompas.com
Dana PIP itu adalah program pemerintah untuk mendukung pencerdasan siswa di suatu sekolah. "Jadi tidak ada alasan untuk diambil dan disalurkan ke hal yang lain, apalagi untuk SPP," ungkap Andre.
Terus, Kepsek juga diduga memanipulasi data dari bendahara OSIS dan nggak transparan soal dana BOS.
"Karena tidak ada jawaban dari pihak kepala sekolah, makanya kami memutuskan aksi damai ini. Kami minta agar kepala sekolah kami diganti dengan kepala sekolah yang transparan demi kemajuan sekolah dan siswanya," ujar Andre.
Dalam unjuk rasa tersebut, ada sejumlah spanduk yang dibawa. Dilaporkan Tribun Batam, beberapa bunyinya adalah:
"Pindahkan kepala sekolah kami". "Kami ingin sekolah kami bersih dari Koruptor" "Kepala sekolah dan guru di sini tidak pernah transparan. Kami bukan orang kaya yang serba berkecukupan, kami masih butuh bantuan."
Seorang siswa juga sempat mengatakan bahwa, "Kami tahu pemerintah pusat dan pemerintah provinsi memberikan bantuan kepada sekolah tetapi tidak pernah dibuat untuk meringankan beban orangtua kami yang membayar uang sekolah dan uang lain-lainnya."
Dibubarkan Kadisdik, Dua Siswa Diamankan Polisi
Karena aksi itu, Kadisdik memulangkan seluruh siswa dan baru meminta mereka masuk sekolah lagi pada Rabu (14/03) besok.
Kadisdik juga langsung melakukan obrolan dengan para guru dalam rapat tertutup.
Sementara itu, Ketua Osis dan Wakilnya diamankan polisi untuk dimintai keterangan sebelum dipulangkan.
"Dua siswa itu kita amankan sementara, kita hanya butuh keterangan dari mereka sebelum kita pulangkan,"kata Kapolsek Sagulung AKP Hendrianto kepada Tribun Batam
Setelah melihat penjabaran data penyaluran dana PIP yang dibawa siswa, Kapolsek menduga ada oknum yang membocorkan.
"Data yang ditulis siswa dalam aksi terkait bantuan dan penyaluran dana PIP sangat lengkap, pasti ada orang di belakangnya,"kata Kapolsek Sagulung.
Dia juga bilang,b bahwa pihak sekolah yang membocorkan data akan diproses secara hukum.
"Kalau siswanya akan kami lepaskan," katanya.