HAI-ONLINE.COM - Segitiga Bermuda merupakan wilayah di Samudra Atlantik seluas 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, AS sebagai titik di sebelah barat.
Segitiga Bermuda juga terkenal dengan kasus pesawat dan kapal yang hilang. Konon, banyak misteri yang meliputi penyebab sering terjadinya pesawat atau kapal hilang ketika melintasi segitiga bermuda, mulai dari fenomena alam, sampai keterlibatan makluk extraterrestrial (alien).
CEK JUGA:4 Striker Timnas Indonesia yang Sangat Ditakuti di Asia Pada Zamannya
Di balik semua misteri tersebut, ternyata ada orang-orang yang berhasil terbang dengan selamat melewati Segitiga Bermuda. Siapakah mereka dan seperti apa ceritanya?
Bruce Gernon
Cerita Bruce Gernon bermula saat ia akan terbang bersama ayahnya dan rekan bisnisnya, Chuck Lafeyette.
Mereka terbang dari Andros Town Airport di Bahama menggunakan pesawat Beechcraft Bonanza A36.
Saat mereka terbang di dekat Pulau Bimini, Bruce melihat ada sebuah awan. Puncak awan ini setidaknya ada di ketinggian 18 km di atas permukaan laut.
Awan itu juga terlihat seperti muncul dari permukaan Bumi.
Bruce pikir mereka bisa terbang memutari awan tersebut. Tapi setelah kira-kira 10 km melewatinya, awan tersebut membentuk lengkungan sempurna.
Setelah beberapa menit, semakin terlihat jelas kalau awan yang ada di Andros dan Bimini adalah awan yang sama. Awan tersebut berbentuk seperti donat dengan diameter kira-kira 48 km.
Setelah terbang selama 20 km, Bruce melihat jalan keluar berbentuk U di sebelah barat awan tersebut.
Ia pun mencoba keluar melalui jalan tersebut. Mereka berada di dalam sebuah terowongan selama 20 detik sebelum muncul di ujung satunya.
Selama sekitar lima detik di dalam terowongan tersebut Bruce merasa ringan seperti melayang dan kecepatan momentum bertambah.
Saat keluar, Bruce sadar bahwa ia telah terbang selama 34 menit.
Itu berarti dari Andros Town Airport sampai ke Palm Beach hanya memakan waktu 47 menit. Padahal seharusnya jarak tersebut ditempuh dalam waktu 75 menit.
Bagaimana caranya mereka bisa menempuh jarak 402 km hanya dalam waktu 47 menit? Inilah misterinya. Tapi mereka berhasil keluar dari Segitiga Bermuda dengan selamat.
Cary Gordon Trantham
Cary Gordon Trantham memang sudah biasa menerbangkan pesawat. Namun ada satu pengalaman tidak biasa ketika ia harus melewati kawasan Segitiga Bermuda.
Cary berencana terbang dari Naval Air Station di Key West menuju ke Ormond Beach.
Saat ia terbang di atas laut, Cary teringat seorang pilot yang memperingatkannya tentang dead air space.
Area ini berada di atas teluk antara Keys dan Florida. Di area ini ia kehilangan kontak dengan radio.
Saat perjalanan ke Ormond Beach, Cary sampai dengan selamat. Namun saat perjalanan pulang, ia mengalami masalah.
Cary diberitahu untuk mengubah rutenya karena diperkirakan akan ada badai. Saat terbang di atas Naples, Cary mulai kehilangan kendali atas pesawatnya.
Ia tidak bisa lagi melihat batas langit dan laut. Semuanya benar-benar gelap.
Kompas di pesawatnya tidak berfungsi. Pengukur ketinggiannya pun terus berputar-putar seperti rusak.
Cary mencoba mengendalikan pesawatnya. Ia mencoba menghubungi radio pengontrol tapi tidak berhasil.
Ia sempat membayangkan bagaimana kalau ia tidak selamat. Akhirnya, setelah naik 4000 kaki (1219 m) dari posisi awal, Cary berhasil terhubung dengan radio pengontrol.
Ia juga mulai bisa melihat cahaya lampu di bawahnya. Ia merasa beruntung sekali bisa selamat setelah melewati Segitiga Bermuda.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Kisah Orang-orang yang Berhasil Melewati Segitiga Bermuda dengan Selamat. Hebat atau Beruntung?".
(Bobo/ Aisha Safira)