Resep Sukses ala Neck Deep: Bikin Musik Jangan Galau Mulu!

Rabu, 07 Maret 2018 | 06:45
Alvin Bahar

Neck Deep

HAI-ONLINE.COM - Seperti kebanyakan band pop punk selepas 2010, Neck Deep menaruh Blink-182 sebagai panutannya. Formula ala album Blink-182, Enema of the State ketara banget, khususnya di dua EP perdana.

Namun, Barlow nggak mau Neck Deep cuma habis di Blink-182 saja, di mana dia memang sangat mengidolakan Mark Hoppus dan kawan-kawan. Influence yang ringan seperti New Found Glory, Simple Plan, dan Sum 41 coba disatukan dengan Slipknot atau Linkin Park yang jauh lebih berat.

Dengan meniru kemudian memodifikasi yang sudah ada, Neck Deck pun mencoba berkreasi, terutama selepas Wishful Thinking. "Gini-gini, we’re all into heavy music as well. Bisa ditebak sih karena Slipknot adalah seleranya Dani. Begitu pula yang lain. Lloyd yang doyan banget sama emo ala Funeral For a Friend. Kami memang berbeda tetapi di situlah poin positifnya. Ketika masuk studio buat bikin materi, kami bakal mendengarkan materi yang berbeda demi tujuan yang sama," pandang Barlow.

Cek: Neck Deep, Alasan Pop Punk Is Not Dead

Jadi, jangan heran sih, kalau album kedua mereka, Life's Not out to Get You jauh lebih progresif ketimbang album debut. Tanpa harus melepas dari cangkang pop punk-nya itu sendiri.

"Secara musikalitas, album ini jauh lebih progresif dan sudah terdengar jelas sejak trek pertama, Citizens of Earth. Tapi jangan khawatir, kami akan tetap berada di jalur yang sama seperti saat kami memulai dulu dan that’s throwback vibes pop punk," jelasnya.

Formula yang diterapkan bisa dibilang sangat manjur. Dengan bantuan Seb Barlow, kakak dari sang vokalis, Life's Not out to Get You meledak di UK. Terjual sebanyak 26.251 kopi di pekan pertama, album menempati peringkat tiga rilisan terbaik 2015 versi Rocksound. Beberapa kritikus musik, seperti Ryan Bird memuji pergerakan pasti dari Neck Deep lewat album ini. “Ini adalah rilisan pop punk yang sebenarnya sudah nggak kita dengerin lagi sejak Sum 41 and New Found Glory” tulisnya dalam sebuah review.

Life's Not out to Get You pun lantas jadi senjata utama Neck Deep buat menancapkan popularitas mereka, nggak cuma di Inggris dan di Amrik, tetapi juga di seluruh dunia. Meskipun harus kehilangan Lloyd Roberts karena masalah hukum, Neck Deep tengah berada di depan mengancam nama-nama seperti Man Overboard, Story So Far, atau bahkan All Time Low yang masih adem-adem saja tanpa rilisan baru.

Satu hal yang dijaga banget oleh Barlow dan rekan-rekannya di Neck Deep, they don’t write sad songs. “Saya nggak mau lagi bikin lagu yang hanya bikin orang lain merasa sih atau kecewa. Di Neck Deep, nggak bakal ada lagu-lagu yang bilang kalau life sucks! Dan saya rasa itu adalah kunci kesuksesan kami,” repet Barlow kepada Alternative Press.

Tag

Editor : Alvin Bahar