HAI-ONLINE.COM -Utqiagvik adalah nama sebuah kota di Alaska, Amerika Serikat, salah satu kota dari 11 kota paling utara di dunia.
Luas wilayah hanya 55 kilometer persegi dengan jumlah penduduknya sekitar 4000-an jiwa.
Meskipun kecil, fasilitas di kota ini lengkap. Ada sekolah, hotel, rumah sakit, perpustakaan, kantor pos, pertokoan, bandara, dan lain-lain.
CEK JUGA:Wakanda Jadi Konsep Ideal Perkotaan Masa Depan. Jakarta Bisa Kayak Gitu Nggak ya?
Kota Utqiagvik sebelumnya bernama Barrow. Nama Barrow diberikan oleh seorang penjelajah bernama Frederick William Beechey pada tahun 1825.
Nama ini mengacu pada nama Sir John Barrow, seorang ahli geografi dari Angkatan laut Inggris.
Atas keinginan penduduk kota, pada saat Matahari terbit di bulan Januari 2017, nama Barrow diubah menjadi Utqiagvik.
Utqiagvik berasal dari bahasa tradisional Inupiaq yang artinya tempat untuk mengumpulkan akar-akaran. Akar-akaran ini maksudnya adalah kentang. Utqiagvik berada di lingkaran Arktika (Kutub Utara).
Oleh karena itu, udara di kota itu sangat dingin. Di musim dingin suhunya sekitar -25 derajat Celcius. Sedangkan di musim panas suhunya hanya sekitar 5 derajat Celcius.
Saking dingin udara di sana, kendaraan harus selalu dinyalakan. Bila tidak, bensin akan membeku.
Tanah pun selalu beku sepanjang tahun. Jadi di sana banyak jalan yang tidak di aspal.
Bahkan, di sana rumah-rumah tertutup salju yang tebal, sehingga banyak orang membuat nomor rumah hanya dengan menggores salju.
Utqiagvik terkenal dengan keadaan malamnya yang sangat panjang. Bayangkan saja, Matahari yang terbenam pada pertengahan bulan November, akan tetap berada di bawah cakrawala selama 2- 2 ½ bulan.
Sebenarnya, keadaan malam itu tidak benar-benar gelap gulita.
Pada bulan November sinar Matahari masih memberikan sinar temaram seperti senja. Itu berlangsung selama enam jam.
Selama bulan Desember sinar temaram hanya berlangsung tiga jam saja.
Sampai akhirnya, Matahari akan terbit lagi antara pertengahan sampai akhir bulan Januari.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Di Kota Ini Warganya Merasakan Malam yang Begitu Panjang, Bahkan Selama 2 Bulan!".
Reporter : Masrurroh Ummu Kulsum Editor : Masrurroh Ummu Kulsum