5 Fakta dari Stadion Gelora Bung Karno yang Dirusak Suporter saat Final Piala Presiden, 80% Tamannya Hancur!

Senin, 19 Februari 2018 | 05:15
Alvin Bahar

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto memeriksa kondisi pagar pembatas lapangan yang rusak di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (18/2/2018).

HAI-ONLINE.COM - Tayangan rekaman CCTV kerusuhan suporter dalam laga Piala Presiden pada Sabtu (17/2/2018) jadi viral di berbagai media sosial. Dalam rekaman tersebut, para suporter merangsek masuk melalui pintu D Stadion Gelora Bung Karno.

Kerusuhan para suporter itu menyebabkan gerbang otomatis di pintu masuk tersebut rusak. Sejumlah petugas keamanan yang berada di sekitar lokasi tampak kewalahan menertibkan para suporter.

Berikut ini 5 fakta lainnya yang HAI dapatkan dari kejadian memalukan tersebut:

Cek: Lebih Sulit dari Ossas, Cewek Indonesia Ini Punya Nama Super Panjang, Total Ada 17 Kata!

1. Sampah masih berserakan

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (19/2/2018), sampah-sampah itu didominasi plastik, bungkus makanan, dan styrofoam. Sampah itu berserakan di taman, halaman stadion, hingga saluran air.

Para petugas masih terus membersihkan taman sekitar pintu kuning SUGBK, baik dengan menggunakan sapu maupun memungutinya satu per satu di area yang sulit dibersihkan dengan sapu.

Para petugas memasukkan sampah-sampah itu ke dalam kantong plastik hitam yang besar. Kantong-kantong plastik yang sudah terisi penuh dengan sampah itu dikumpulkan di beberapa titik.

Ada mobil bak terbuka yang mengangkut kantong-kantong plastik berisi sampah itu.

Nggak hanya sampah berserakan, banyak tanaman rusak terinjak-injak para suporter yang menyaksikan pertandingan Persija Jakarta versus Bali United dua hari yang lalu itu.

2. Taman 80% rusak!

Kondisi Stadion Gelora Bung Karno pasca-pertandingan Piala Presiden pada Sabtu (17/2/2018). Foto diambil pada Minggu (18/2/2018) pagi.(KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA)
"Taman ini ada 4,8 hektar, yang rusak 80 persen," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau kerusakan SUGBK, Senin (19/2/2018).

Ia mengatakan, perbaikan taman ini nggak semudah dan secepat memperbaiki pagar atau pintu yang rusak.

Memperbaiki taman membutuhkan waktu yang nggak sebentar. Makanya, menurut Basuki, ia sempat mencuri waktu renovasi SUGBK dengan menanam tanaman lebih dahulu.

"Kita tanam lagi sekarang. Masih ada beberapa bulan, Maret, April, Mei, Juni, semoga masih oke," tutur Basuki.

Adapun pagar yang rusak sebanyak 7 segmen. Total perbaikannya mencapai Rp 150 juta dan akan dilakukan selama 7-10 hari ke depan.

3. Kerugian kurang dari Rp150 juta

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto memeriksa kondisi pagar pembatas lapangan yang rusak di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (18/2/2018). Kerusakan tersebut akibat ulah suporter tidak bertanggung jawab salah satu tim yang bertanding pada perhelatan final Piala Presiden. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kerugian akibat kerusakan fasilitas di Stadion Utama Gelora Bung Karno ( GBK), Senayan, Jakarta Pusat, nggak sampai Rp 150 juta.

"Kalau dilihat berapa biaya perbaikannya, menurut pelaksananya ini sudah dihitung sekitar enggak lebih dari Rp 150-an juta," kata Basuki sesuai meninjau kerusakan fasilitas di GBK, Senin ini.

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto menyampaikan, kerugian yang disampaikan Basuki bisa jadi merupakan angka paling tinggi. Dia menyebut kerugiannya diperkirakan sekitar Rp 100 juta.

"Kontraktor sudah menghitung, enggak sampai Rp 150 juta, mungkin enggak sampai Rp 100 juta. Pak Menteri kasih angka yang lebih longgar, paling Rp 150 juta," kata Winarto saat ditemui terpisah.

4. Sandiaga Uno ingin ada sanksi

Suporter Persija Jakarta, The Jak Mania, memasuki lapangan seusai penyerahan piala kepada Persija Jakarta pada final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Persija keluar sebagai juara Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan Bali United dengan skor 3-0.. (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga mengaku prihatin atas kerusuhan suporter bola yang terekam CCTV saat Piala Presiden digelar pada Sabtu (17/2/2018) malam.

"Tadi dilaporkan kejadian yang terekam CCTV dan juga sudah beredar foto-fotonya bahwa sebagian kecil dari teman-teman Jakmania yang menodai, jadi saya mengatakan perihatin sekali," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (18/2/2018).

Meski demikian, Sandi mengaku telah mendapatkan laporan bahwa kerusakan akibat kejadian tersebut tak begitu signifikan. Ia pun akan berkoordinasi dengan pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk membuat mekanisme sanksi bagi para pelanggar ketertiban umum.

"Kita akan langsung berkoordinasi untuk memperbaiki dan saya meminta bahwa (oknum) yang tertangkap di CCTV itu disebarkan oleh Jakmania kepada masyarakat dan diberi sanksi khusus. Untuk Jakmanianya mereka memberikan sanksi sendiri kepada anggotanya yang nggak disiplin. Itu mekanisme yang menurut saya lebih tepat, bekerja sama nanti dengan aparat tentunya," kata dia.

Kebijakan ini nantinya jadi peringatan bagi warga agar selalu menjaga seluruh fasilitas yang ada di stadion bertaraf internasional ini.

5. Diganti panitia

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto memeriksa kondisi pagar pembatas lapangan yang rusak di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (18/2/2018). Kerusakan tersebut akibat ulah suporter tidak bertanggung jawab salah satu tim yang bertanding pada perhelatan final Piala Presiden. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Winarto menjelaskan, selain pintu otomatis, kerusakan juga terjadi pada taman dan sekat yang roboh di tribun.

"Taman karena dinjak, sekat juga ada yang rusak sampai roboh. Tapi kami bersyukur nggak ada korban jiwa," ucap Winarto kepada media di Senayan, Minggu (18/2/2018).

Meski demikian, Winarto menjelaskan, penyelenggara sudah mengantisipasi kerusakan tersebut dan pihak panitia penyelenggara (Panpel) Piala Presiden sudah memberikan ganti rugi.

"Nilai kerugian sudah ada, dan semua sudah dijamin oleh pihak penyelenggara. Besaranta di bawah harga jaminan, di bawah Rp 1,5 miliar. Dengan demikian, panpel ini nggak merugikan pemakaian GBK," kata Winarto.

Dari pantauan Kompas.com, terlihat beberapa fasilitas yang rusak, seperti di pintu 7b, 5b, dan 9. Sementara bagian dalam, sebuah sekat yang terbuat dari akrilik ambruk di tribun nomor 36.

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusakan di Stadion GBK Usai Final Piala Presiden"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya