HAI-Online.com - Di zaman now, kebutuhan akan kamera makin esensial. Ya nggak? Apalagi saat demam selfie (atau wefie) melanda. Berbagai perusahaan smartphone berlomba-lomba bikin ponsel dengan kualitas kamera yang nggak main-main.
Namun berapa pun usia kita, pakai kamera apa pun, pastinya pernah denger "perintah" klasik yang mengatakan "cheese!" Biasanya, yang difoto langsung senyum lebar sambil bilang,"cheese!".
Terus, kenapa kita sering pakai perintah itu saat foto?
UDAH TAU BELUM?Tips Mencari Mobil Bekas Murah yang Berkualitas, dari Harga Rp 25 Juta – Rp 80 Jutaan
Dilansir dari Kompas.com, menurut TodayIFoundOut, ide bilang "cheese" saat berfoto pertama kali muncul sekitar tahun 1940-an. The Big Spring Herald, sebuah surat kabar di Texas, pernah bikin artikel yang mereferensikan ungkapan tersebut, pada tahun 1943.
Nggak ada yang bisa mastiin siapa yang bikin ungkapan tersebut. Namun 'perintah' itu apabila dilaksanakan, bibir kita nggak sengaja tersenyum.
Sebutan konsonan "ch" membuat gigi atas dan bawah menyatu, dan penyebutan bagian vokal "ee" melibatkan gerak bibir membuat ekspresi wajah yang bikin tersenyum.
Usut punya usut, waktu abad ke-19, cuma anak-anak, petani, dan pemabuk yang tersenyum dalam foto. Zaman old, jarang banget orang berfoto dengan senyum. Karena memilih berekspresi netral biar kelihatan bermartabat.
Persiapan buat take photo zaman dulu juga nggak bisa sesimpel sekarang. Bisa sampe seharian penuh cuma buat ambil satu foto. Jadi mereka berusaha nunjukin ekspresi yang terhormat.
Namun, popularitas foto tanpa senyum ini nggak bertahan lama. Popularitasnya mulai sirna sejak penemuan kamera pada tahun 1900-an yang saat itu seharga satu dolar AS atau jika dikonversi dengan kurs sekarang sekitar Rp 13.500.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan bisnis, memungkin juga pada akhirnya untuk buat kamera buat memotret daily activities orang-orang.
Artikel ini pertama kali ditayangkan di Kompas.com, dengan judul artikelKenapa Kita Disuruh Bilang "Cheese" Saat Difoto?