4 Hal Yang Patut dan Nggak Patut Dicontoh Dari Cara Dilan Mencintai Milea

Rabu, 14 Februari 2018 | 07:17
Rizki Ramadan

Dilan itu menyeramkan

HAI-online.com -Setiap dekade pasti kita kehadiran senggaknya satu film tentang percintaan masa remaja yang sangat berpengaruh. Dari zaman Ali Topan dan Anna Karrenina, Galih dan Ratna, Lupus dan Poppy, Rangga dan Cinta, sampai sekarang ada Dilan dan Milea.

Gara-gara film Ada Apa Dengan Cinta, cowok yang ‘dingin’, misterius, dan suka puisi jadi panutan. Nah, gimana dengan efeknya film Dilan 1990?

Para cewek, sih, banyak tuh yang meleleh dengan sosok rekaan Pidi Baiq ini. Dilan itu jenaka, ganteng, pemberani dan protektif, bahkan sampe siap menghilangkan seseorang dan ngebakar sekolah kalau Milea tersakiti karenanya.

Di kalangan cewek, gara-gara Dilan pasti bakal tercipta standard baru tuh tentang maskulinitas.

Nah, bagi kita para cowok, karakter Dilan mesti kita telaah dengan kritis dulu. Ada banyak hal yang bisa asik untuk ditiru dari Dilan tapi ada juga yang sebaiknya nggak kita ikuti. Apa sajakah itu?

DILAN ITU KEREN KARENA:

1. Percaya Diri dan Unik

Inilah karakter Dilan yang paling menonjol. Dia itu unik banget. Dia seolah nggak peduli dengan cara-cara yang dilakukan orang lain dan bikin cara sendiri dalam melakukan apapun.

Saat kenalan sama Milea, dia cari tahu dulu namanya, langsung nyamperin, dan ngeramal kalau mereka bakal bertemu di kantin. Terus, ketika Milea sakit yang ia ngirim tukang pijet. Kado ulang tahun untuk Milea pun cuma TTS tapi yang sudah terisi dan ada pesan penuh makna terselip di dalamnya. Boneka besar dari Nandan dan kue kejutan di tengah malam dari Beni pun seolah cuma jadi kayak lilin di kue tart: nyala sebentar terus fuhh padam nggak ada artinya lagi, deh.

Puisi-puisi yang ditulis Dilan jauh banget dari gaya puisi pada umumnya yang pake kata-kata indah. Walau diksi yang dipakai adalah diksi sehari-hari, tapi terasa banget kalau puisinya dibuat langsung dari hati.

Nah, ketika mau deketin cewek coba lo singkirkan dulu cara-cara yang sudah dilakukan cowok lain, termasuk caranya Dilan. Terus, pikirkan deh cara lo sendiri. Kalau Dilan ngasih TTS, lo mungkin bisa ngasih soal UN yang udah diisi. Kalau Dilan sampe bikin surat perjanjian pacaran, mungkin lo bisa bikin poster pengumuman kalau kalian udah jadian.

2. Pemberani

Walau di antara teman-temannya, Dilan itu yang paling kurus. Tapi Dilan itu yang paling disegani. Bahkan ditunjuk jadi panglima tempur geng motornya. Dilan juga nggak mungkin nyamperin Milea padahal belum kenal, terus ikut Milea naik angkot, dan mengunjungi Milea ke rumahnya kalau nggak punya keberanian.

Dilan berani untuk maju menunjukkan perasaannya pada Milea. Walau belum pacaran saja, dia sudah berani ngomongin cinta (inget scene di angkot). Walau Dilan tahu banyak yang suka sama Milea, bahkan Milea sudah punya pacar, Dilan tetap maju. Hasilnya, dapet deh.

Keberanian kayak Dilan perlu kita tiru, tuh. Kalau lo emang yakin banget sama perasaan lo sama si doi, maka tunjukkanlah. Jangan mikirin jadi atau nggak jadiannya dulu deh. Kalau sudah menunjukkan tekad yang kuat, cewek bisa luluh, kok.

TAPI JANGAN BEGITU AJA MENGIKUTI DILAN KARENA DIA..

1. Menggunakan Kekerasan

Dilan sering banget menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Ketika Milea dijotos Anhar, Dilan membalasnya dengan perkelahian. Bahkan dia bakal ngebakar sekolah kalau kepala sekolah ngeganggu Milea.

Terus, pasti lo inget dong dengan gombalan Dilan yang dia sampein lewat telepon di malam hari:

“Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yangmenyakitimu, nanti,besoknya,orang itu akan hilang.”

Waduh, jangan-jangan Dilan adalah salah satu oknum yang membuat orang-orang di orde baru hilang, nggak ada kejelasan kabarnya sampe sekarang, nih? Hmm. Mungkin ini karena Dilan anak tentara dan hidup di zaman yang cukup represif.

Niat Dilan memang baik, untuk nunjukin proteksinya terhadap si pacar. Tapi, kalau melindungi seseorang harus sampai melukai orang lain, ya, gimana jadinya tuh?

2. Berpotensi Jadi Budak Cinta

Hubungan Dilan dan Milea itu berpotensi terjerumus ke hubungan yang nggak sehat kalau keduanya terus-terusan terlalu khawatir, cemburuan, dan maunya nempel terus.

Saat Dilan merencanakan serangan balasan dengan teman-temannya, Milea mengusik dan langsung nempel terus ke Dilan. Minta dianter jalan-jalan sampai malam. Secara nggak langsung, Milea udah membatasi pergerakan Dilan, walaupun yang Dilan lakukan itu berbahaya. Di adegan itu, Dilan pun terlihat nurut banget gitu sama Milea.

Di adegan lain, Milea jadi ngerasa bersalah banget ketika dia terpaksa menuruti kemauan Kang Adi untuk jalan-jalan keliling ITB. Padahal, Milea nggak ada maksud untuk selingkuh sedikitpun. Perasaan bersalah Milea itu seolah-olah memaklumi kecemburuan berlebih dari Dilan.

Dua hal itu adalah mungkin cuma gejala kecil, tapi kalau dibiarin, baik Dilan maupun Milea bisa jadi budak cinta dan kehilangan dunianya. Bukankah banyak temen-temen kita yang terjebak di hubungan yang kayak gitu?

Gitu, bro. Dilan itu memang sosok yang keren nan hebat. Tapi, yang perlu kita lakukan adalah menggugu Dilan dan menjadi hebat dengan cara kita sendiri. Gimana menurut lo?

Tag

Editor : Rizki Ramadan