Review Black Panther: Keren, Sih, Tapi Adegan Aksinya Kurang Banyak

Rabu, 14 Februari 2018 | 09:00
Rizki Ramadan

Black Panther

HAI-ONLINE.COM- Kemarin (12/2) HAI berkesempatan untuk nonton film Marvel's Black Panther duluan. Sesuai dengan janji HAI kemarin, hari ini kita bakal ngulas film Marvel terbaru ini.

Seperti yang Marvel sudah janjikan, film Black Panther ini diisi dengan aktor, cameo, sutradara, sampai pengisi OST-nya pun semuanya berkulit hitam, terkecuali Stan Lee yang kembali hadir sebagai cameo dan dua aktor yang memiliki peran cukup penting. Inilah yang membuat Black Panther begitu unik.

Dari segi desain, animasi, dan pembawaan semua pemerannya sangat bagus. Ketika lo nonton ini, lo akan bisa ngelihat betapa indahnya Wakanda di balik perisai yang melindunginya dari dunia luar. Sama sepertiAttalian, tempat tinggal para Inhuman yang dilindung sebuah kubah agar manusia nggak bisa melihat kebedaraan negara tersebut.

Nggak bisa dipungkiri lagi, Marvel sekali lagi sukses membuat warna dalam film superheronya. Meskipun dipenuhi dengan tokoh dan orang-orang berkulit hitam, namun Marvel mengemas Black Panther dengan penuh warna, hampir se-colourful Thor : Ragnarok, hanya saja lebih dipenuhi adat istiadat Wakanda.

Desain negeri penghasil vibranium ini pun ciamik banget, guys. Marvel memproyeksikan Wakanda sedetail dan seindah itu. Kalau dibandingin sama Asgard, sih, nggak jauh keren sih.

Pada film ini pun diceritakan bagaimana Wakanda bisa menjadi tempat penghasil logam paling kuat di semesta, vibranium ini. Untuk yang baca komik pastinya udah nggak asing lagi dengan cerita ini nantinya.

Kalau dari segi animasi, nggak usah ditanyakan lagi. Sejak tahun 2008 Marvel CInematic Universe merilis Iron-Man, MCU nggak pernah sekalipun membuat film dengan animasi yang ecek-ecek.

Kalau HAI bisa sebut satu kata untuk animasi Black Panther, HAI bakal bilang "Fresh!". Kenapa fresh? Karena, lo akan disuguhkan dengan banyak banget animasi atau CGI yang lo nggak pernah lihat sebelumnya di film-film MCU lainnya. Apalagi animasi kostum Black Panther. Gokil abis, sob!

Satu hal lagi yang bikin HAI suka dengan film ini adalah penjiwaan masing-masing karakter yang keren abis. Bisa dilihat dari bagaimana totalitasnya Chadwick Boseman berperan sebagai T'Challa yang memiliki aksen Afrika. Padahal, Chadwick sendiri adalah orang Amerika tulen. Ia mempelajari aksen Afrika untuk memperdalam perannya agar semirip mungkin dengan T'Challa.

Dengan semua kelebihan itu, Black Panther memiliki kekurangan yang membuat film ini agak membosankan. Pada film perdana Black Panther ini, adegan bertarung atau fight scene sedikit banget, guys. Bahkan bisa dihitung pake jari. Namun, kita seharusnya bisa memaklumi hal ini, karena pada film ini, Marvel sepertinya miliki niat sekedar untuk menjelaskan asal usul Black Panther dan siapa T'Challa sebenarnya.

Diantara semua adegan berantemnya, jarang banget T'Challa menggunakan kostumnya yang super canggih itu. T'Challa akan lebih sering bertarung sesuai dengan adat istiadat Wakanda.

Ah, filmnya bosenin dong? Eits, sabar dulu. Marvel mana pernah sih bikin film yang ngebosenin? Seperti tahu reaksi penonton akan hal ini, Marvel akhirnya memberi Black Panther bumbu komedi. Segala yang berbau komedi ini datang dari sang adik T'Challa sekaligus pemimpin riset teknologi Wakanda, Shuri (Letitia Wright).

Makin penasaran kan sama film Black Panther? Kalau dari HAI sendiri ngasih rating 8/10 dan wajib banget lo tonton. Karena lo nggak akan pernah liat film seperti ini di film MCU manapun. Jangan lupa tanggal 14 Februari besok ya!

Tag

Editor : Rizki Ramadan