HAI-ONLINE.COM, JAKARTA - Kemampuan akting Reza Rahadian dinilai luar biasa.
Sejak memerankan negarawan Bacharuddin Jusuf Habibie di film Habibie & Ainun (2012), Reza semakin kuat pada karakter yang dimainkannya tersebut.
Dari Habibie, Reza kembali dipercaya memerankan tokoh ternama lain seperti Haji Oemar Said Tjokroaminoto di film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015). Di film 3 Srikandi (2016), Reza juga memerankan Donald Pandiangan, sosok pelatih panahan Tim Indonesia yang ketika itu berlaga di Olimpiade Seoul, Korea Selatan, pada 1988 dan mendapatkan medali pertama untuk negeri ini.
Di film Rudy Habibie (2016) dan Habibie & Ainun (2017), Reza sekali lagi menguatkan perannya sebagai Presiden ketiga Republik Indonesia tersebut.
Kini, rumah produksi Falcon Pictures memberi kesempatan pada aktor muda kelahiran Bogor, Jawa Barat, 5 Maret 1987, bernama panjang Reza Rahadian Matulessy itu memainkan peran baru yang sosoknya juga legendaris yang tersohor. Reza diminta sutradara Hanung Bramantyo (42) jadi Benyamin Suaeb di film Benyamin Biang Kerok (2018).
Meski sukses memainkan banyak peran berbeda di puluhan judul filmnya, Reza mengakui, jadi Benyamin terasa sangat berat dan menantang. Nggak hanya karakter aktor dan komedian Betawi tersebut yang sangat khas, Reza juga sempat terbebani peran barunya itu lantaran munculnya pro dan kontra dari para penggemar pemeran Sabeni alias Babe di sinetron laris Si Doel Anak Sekolahan (SDAS) itu.
“Setiap peran yang saya mainkan punya beban berbeda-beda. Saya sudah pernah memerankan kepala negara di Republik Indonesia ini dengan segala macam ketidakpercayaan yang muncul waktu itu. Sekarang memerankan tokoh Benyamin yang juga nggak mudah,” kata Reza disela peluncuran trailer dan poster film Benyamin Biang Kerok di Studio Karnos Film, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (24/1) siang.
Cek deh: Teaser Film Benyamin: Biang Kerok Udah Dirilis! Lihat Aksi Reza Rahadian Sebagai Bang Ben di Sini
Tertawa yang Pas
Di tengah beratnya upaya jadi Habibie hingga Benyamin di film masing-masing, Reza merasakan, di akhir filmnya, banyak orang mengingat peran-peran tersebut.
“At the end of the day, ya karakter saya bisa diingat orang kan. Itu yang penting,” kata Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2013 lewat film Habibie & Ainun (2012) ini.
“I’m very happy jadi Benyamin,” ucap Reza yang begitu senang dapat memainkan karakter Benyamin.
Selama syuting, dia diberikan kebebasan oleh Hanung untuk berekspresi dan berimprovisasi.
“Spirit dan semangatnya ada disitu. Saya bisa bermain-main di film ini,” ujarnya.
Cerita Benyamin Biang Kerok ini bukan kisah di film-filmnya terdahulu. Hanung justru membuat cerita baru dan coba membangkitkan dua karakter, yakni Benyamin dan Pengki, panggilan Benyamin di film Benyamin Biang Kerok.
“Mencari ketawa yang pas seperti Benyamin itu sulit. Saya sampai melihat beberapa film dari almarhum (Benyamin) dan terus mencari bentuk ketawanya seperti apa, tapi ya susah diikuti,” ucap Reza.
Kalo setelah Benyamin Biang Kerok diputar di bioskop mulai 1 Maret 2018 muncul pro dan kontra, terutama pada peran terbarunya tersebut, Reza nggak akan mempersoalkannya.
“Itu yang jadi spesial. Artinya banyak orang yang peduli memikirkan dan membicarakan film ini. Buat saya, it’s a good point,” ucap Reza yang juga meraih Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2016 di film My Stupid Boss (2016) itu.
Artikel ini pertama kali tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jadi Benyamin, Hal Ini Paling Sulit Ditiru Reza Rahadian Dari Sang Komedian"