5 Tragedi Paling Mengerikan dalam Olahraga

Rabu, 24 Januari 2018 | 01:00
Fadli Adzani

Ayrton Senna

HAI-ONLINE.COM -Olahraga merupakan kegiatan yang sangat mengandalkan kontak fisik serta keringat yang bercucuran. Nggak heran kalau para atletnya banyak yang cidera ketika sedang melakukan olahraga di bidangnya masing-masing.

Namun terkadang, muncul sebuah cidera parah yang kemudian disebut sebagai tragedi di dalam olah raga. Kalau cidera seperti luka ringan atau berdarah karena lecet, itu sudah biasa.

CEK JUGA:Memprediksi Hokage Ke-8 di Serial Anime Boruto, Sarada atau Boruto, Nih?

Akan tetapi, cidera-cidera yang HAI akan bahas lebih parah dari hanya sekedar luka lecet saja.

1. Akhir dari Petinju Michael Watson

Michael Watson
Seorang mantan petinju dari Inggris, Michael Watson, harus mundur dan pensiun dari dunia tinju setelah ia kalah dari petinju bernama Chris Eubank.

Ia bertahan sampai ronde ke-12, hingga akhirnya Eubank meninju Watson dengan sangat keras hingga KO.

Ia pun nggak sadarkan diri di atas ring tinju. Setelah 30 menit berlalu, ia tidak bisa berdiri.

Ia pun koma selama 40 hari dan harus menjalani 6 operasi otak.

2. Kematian Ayrton Senna

Ayrton Senna
Pebalap F1 yang sudah tiga kali juara dunia, Ayrton Senna, meninggal pada tanggal 1 Mei 1994 ketika dirinya sedang balapan di San Marino Grand Prix di Italia.

Ia sedang memimpin saat itu, dan tidak terkejar oleh pebalap lainnya. Namun, ia menabrak sebuah dinding keras dan meninggal dunia.

Ia dianggap sebagai salah satu pebalap terbaik dunia, hingga saat ini.

3. Pembunuhan The Munich Olympics

The Munich Olympics
Ketika Kompetisi Olympics di Muenchen, Jerman, pada tahun 1972 berlangsung, 11 atlet Israel ditangkap oleh sebuah kelompok Palestina bernama Black September.

11 Atlet dari Israel itu dibunuh beserta seorang polisi Jerman.

4. Tragedi Estadio Mateo Flores

Estadio Mateo Flores Disaster
Beberapa waktu sebelum pembukaan kualifikasi Piala Dunia 1998 antara Guatemala dan Kosta Rika di Stadion Estadio Mateo Flores pada tahun 1996, ribuan penggemar memaksa masuk ke dalam stadion.

Stadion yang dianggap tidak layak dan banyaknya jumlah manusia di sana mengakibatkan kematian dari 83 orang dan menciderakan 140 orang.

Beberapa waktu sebelum pembukaan kualifikasi Piala Dunia 1998 antara Guatemala dan Kosta Rika di Stadion Estadio Mateo Flores pada tahun 1996, ribuan penggemar memaksa masuk ke dalam stadion.

Stadion yang dianggap tidak layak dan banyaknya jumlah manusia di sana mengakibatkan kematian dari 83 orang dan menciderakan 140 orang.

Editor : Fadli Adzani

Baca Lainnya