HAI-Online.com - Suksesnya sebuah klub sepakbola pastinya dipengaruhi berbagai faktor.Selain dari pembelian pemain, tentunya juga dipengaruhi pelatih. Karena udah cinta mati sama sepakbola tapi usia yang nggak memungkin buat terus merumput, bikin beberapa pemain memutuskan buat jadi pelatih.
Hal itu memang lazim di dunia sepakbola. Tapi jangan kira karir mereka yang cemerlang sebagai pelatih secemerlang waktu masih jadi pemain. HAI melansir dari berbagai sumber, ini dia 5 pelatih sepakbola yang waktu jadi pemain malah 'cupu'. Cekidot!
1. Jose Mourinho
Pelatih berkebangsaan Portugal ini ternyata nggak punya 'jam terbang' tinggi waktu jadi pemain. Mou cuma bisa mengoleksi kurang dari 100 laga dan cuma menorehkan 13 gol. Lucunya lagi, The Special One hanya pernah berkarir di klub yang asing di dunia sepakbola. Antara lain Belenenses, Sesimbra, dan Comercio e Industria.
Saat ini pria yang sedang menukangi MU udah mengoleksi sederet gelar seperti3 trofi Liga Primer Inggris, 1 trofi Piala FA, 4 trofi Piala Liga Inggris, 3 trofi La Liga Spanyol, 3 trofi Copa del Rey, 2 trofi Piala Super Spanyol,2 trofi scudetto,1 trofi Coppa Italia, 1 trofi Piala Super Italia, 2 trofi Liga Portugal, 2 trofi Piala Portugal,dan 1 trofi Piala Super Portugal. Belum lagi, 2 trofi Liga Champions, 1 trofi Piala UEFA, 1 trofi Liga Europa, dan 1 trofi Piala Super Eropa untuk prestasi antaklub Eropa. Banyak, bos!
Ternyata Mou mengikuti jejak sang ayah yang juga manajer sepak bola. Nggak cuma meminta ilmu ayahnya, doi juga pernah kuliah di Technical University of Lisbon dengan bidang studi Sport Science. Gokil!
UDAH TAU BELUM?Nah! Akhirnya Foto Alexis Sanchez Selfie Pakai Jersey MU Nomor 7 Tersebar
2. Arsene Wenger
Pernah memiliki catatan apik sebagai pelatih Arsenal ternyata nggak berbanding lurus waktu jadi pemain, guys. Mengawali karir kepelatihan sebagai pelatih klub Nancy, Wenger cuma pernah berkarir di tim-tim kecil di Prancis.
Pada tahun 1981, Wenger pernah mengambil gelar diploma di bidang kepelatihan sepakbola. Karir suksesnya, dimulai ketika menangani AS Monaco. Doi pernah ngebawa Monaco juara Ligue 1 (1987/88) dan Coupe de France (1990/1991).
Wenger juga sempat ke Jepang menangani tim Nagoya Grampus. The Professor pernah ngebawa Nagoya meraih Piala Emperor: 1995 dan Piala Super Jepang: 1996.
Tahun 1996, karir Wenger makin cemerlang ketika diboyong oleh The Gunners ke Highbury (stadion Arsenal yang lama). Tercatat, The Professor pernah menorehkan juara Premier League: 1997-98, 2001-02, 2003-04, juaraFA Cup: 1997-98, 2001-02, 2002-03, 2004-05 dan juara FA Community Shield: 1998, 1999, 2002, 2004.
Namun, saat ini Wenger lagi menghadapi karir yang diujung tanduk, karena Arsenal ngalamin paceklik gelar selama 10 tahun terakhir.
3. Louis van Gaal
Pelatih yang doyan mengorbitkan pemain akademi ini juga ngalamin hal yang kurang lebih sama. Meskipun pernah mengawali karir sebagai pemain Ajax, pria kebangsaan Belanda ini justru lebih sering bermain di klub-klub kasta kedua Liga Belgia. Seperti Royal Antwerp, Telstar, Sparta Rotterdam, dan AZ Alkmaar. Nama-nama klub yang asing di dunia sepakbola! Berbanding terbalik waktu berkarir sebagai pelatih, doi sering menorehkan banyak prestasi.
Antara lain, gelar Liga Champions dan Piala UEFA untuk Ajax, serta menyumbangkan Piala FA trofi Europa League buat MU. Belum lagi, doi sempat menorehkan gelar liga domestik buat Ajax, Barcelona, dan Bayern Munich.
4. Arrigo Sachi
Pelatih berkebangsaan Italia yang satu ini nggak pernah bermain sebagai pesepakbola profesional. Kabarnya, Sachi bahkan nggak lulus dari akademi sepakbola kampung halamannya, Baracca Lugo.
Sachi bahkan pernah menjadi pedagang sepatu sebelum terjun ke dunia kepelatihan. Pria kelahiran 1 April 1946 itu kemudian menjadi maestro taktik lapangan hijau. Doi pernah menukangi AC Milan dan meraih dua kali European Cups. Sachi juga membawa Rossoneri 6 trofi bergengsi lainnya buat AC Milan.
5. Sir Alex Ferguson
Kalau lihat Fergie memaki-maki di pinggir lapangan, nggak ada nyangkaternyata karirnya sebagai pesepakbola profesional terbilang 'cupu'. Fergie yang pernah mengoleksi 317 laga pernah mengawali karir semi profesional barena Queen Park Rangers (QPR) lalu pindah ke St. Johnstone dan Dunfermline.
Menginjak usia 32 tahun, Papa Fergie hijrah ke dunia kepelatihandan menukangi klub Aberdeen. Kemudia doi didapuk sebagai pelatih timnas Skotlandia.
Nasib baik pun berpihak pada SAF. Manchester United pun memboyong pelatih yang doyan ngunyah permen karet di pinggir lapangan ini. Mengeleksi 1000 laga sebagai pelatih bersama MU, Fergie berhasil menorehkan banyak prestasi.
Antara lain 20 gelar EPL dan 3 trofi Liga Champions. Torehan Fergie membuatnya menjadi pelatih yang sangat dihormati di Inggris.