HAI-online.com -Siapa bilang untuk menjadi dosen di usia muda adalah suatu hal yang mustahil? Hal ini kayaknya nggak berlaku deh untuk Alfino Suhanta, S. Ikom (37 tahun). Yap, Pak Fino sapaan akrab dari dosen muda ini, sudah mengajar di perguruan tinggi meskipun usianya masih muda lho!
Saat ini Pak Fino mengajar mata kuliah yang berhubungan dengan desain grafis nih guys, yaitu komputer grafis, basic design, dan advance design. Mata kuliah yang diajar Pak Fino pun sesuai dengan latar belakang pendidikan saat di bangku kuliah, yaitu mengambil Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Keinginan Harus Datang Dari Sendiri
Menurut Pak Fino menjadi dosen tuh harus karenamemiliki kesenangan untuk berbagi ilmu dengan orang lain. Selain itu, menjadi seorang dosen menurut Pak Fino adalah ladang yang luas untuk berbagi. Dengan menjadi dosen maka dituntut untuk selalu belajar agar terus menambah ilmu baru yang nantinya dapat disampaikan kepada para mahasiswa yang diajar.
Pengalaman Kerja Profesi Jadi Nilai Tambah
Contohnya Pak Fino. Sebelumnya diabekerja di beberapa perusahaan media olahraga sebagai tenaga professional, tentunya sebagai seorang desainer grafis lho! Dengan adanya pengalaman bekerja ini, Pak Fino pun membagikannya ke mahasiswa untuk memberikan gambaran dunia kerja professional itu seperti apa kepada mahasiswa yang diajar. Selain menjadi dosen, ternyata Pak Fino juga menjadi seorang desainer grafis di sebuah media online olahraga (kerjanya nggak harus selalu di kantor) guys. Keren banget kan?
Ada Tes Mengajar Saat Melamar
Untuk menjadi dosen di setiap kampus pastinya berbeda-beda. Umumnya adalah mengirimkan surat lamaran kerja, CV, dan portofolio. Nah, kalau Pak Fino ada tes tambahan lagi nih guys, yaitu micro teaching atau simulasi mengajar. Untuk lebih memastikan kembali, sebaiknya kamu perhatikan juga persyaratan kampus yang ingin kamu tuju ya.
Dosen Muda Lebih Disukai
“Menjadi dosen dengan jarak usia yang nggak begitu jauh dengan mahasiswa tentu komunikasi pun akan lebih mudah. Dari segi berbahasa dan cara komunikasi juga tidak perlu banyak penyesuaiannya. Untuk dukanya sih kayanya nggak ada ya, cuman terkadang kalau kurang tegas (bukan keras), dosen muda biasanya lebih kurang didengar dibandingkan dosen yang lebih senior. Tapi secara keseluruhan, asik kok!” ujar Pak Fino kepada HAI yang dengan senang hati berbagi cerita mengenai suka dan duka menjadi seorang dosen muda.
Dosen Harus Bisa Siapkan Materi Dengan Baik
Menurut Pak Fino nih, beberapa tantangan terberat menjadi dosen ialah harus mempersiapkan materi yang baik, up to date serta penyampaian yang mudah di mengerti. Selain itu juga harus mengelola emosi diri dan suasana kelas harus selalu kondusif (santai tapi serius) serta menjadi role model yang baik untuk siswa agar bisa memberikan inspirasi.
Penghasilannya Berjam
Nah, bagi kamu yang ingin tahu berapa sih penghasilan dosen itu sebenarnya? Jadi, kalau untuk dosen tidak tetap atau honorer biasanya dihitung per jam atau per sesi untuk penghasilannya. Dapat berkisar Rp 40.000,00 hingga Rp 80.000,00 setiap jam atau sesinya dalam mengajar. Terus berapa dong dalam sebulannya? Yaudah, kamu akumulasikan aja dalam sebulan itu ada berapa jam ngajar dengan penghasilan setiap jam atau sesi yang dibayarkan.
Eits, tapi penghasilan tersebut dapat berbeda ya guys di setiap kampus. Begitupun dengan penghasilan dosen tetap, biasanya mendapatkan tunjangan diluar penghasilan pokok. Pastinya sih, masing-masing kampus memiliki kebijakan yang berbeda-beda.
Sistem Kerja Dosen
Nah, sistem kerja untuk dosen tetap biasanya akan lebih sering ke kampus karena sudah ditetapkan berapa jam dalam seminggu untuk hadir ke kampus. Sedangkan dosen nggak tetap atau honorer biasanya ke kampus saat jam mengajar atau part time. Apakah pagi, siang, atau sore jam mengajarnya, maka saat itulah sang dosen ke kampus.
Cocok Untuk Yang Nggak Pernah Puas Belajar
“Bagi generasi muda yang memiliki cita-cita menjadi seorang dosen, hal utama yang perlu dilakukan adalah selalu meng-upgrade diri, senang belajar dengan hal-hal yang baru, jangan pernah puas dan berhenti belajar. Tentunya, persyaratan akademik lainnya pun harus dipenuhi ya,” jelas Pak Fino kepada HAI.
Jadi, bagi kamu yang bercita-cita ingin menjadi dosen di usia muda, pasti bisa kok. Asalkan terus belajar dan berusaha ya!
(Penulis : Kalika Diah P.M)