Interview HAI dengan Dolores O’Riordan: Saya Ini Orangnya Keras Kepala

Rabu, 17 Januari 2018 | 03:30
Alvin Bahar

Dolores O'Riordan

CATATAN REDAKSI: Artikel ini pertama kali tayang di HAI 27/XVIII 12 JULI 1994, halaman 52-53.

HAI-ONLINE.COM - Sudah kenal cewek yang satu ini? Kalau kamu suka lagu Linger yang keren itu, jangan ngaku nggak kenal sama penyanyinya. Dialah Dolores O'Riordan (22), vokalis The Cranberries, yang bareng Mike Hogan (21), Noel Hogan (22), dan Feargal Lowler (23), telah menghasilkan platinum untuk album keduanya yang berjudul Everybody Else 1s Doing It, Why Can't We?(duh... panjang banget, ya!).

Meski masa kecilnya rada suram, Dolores justru menyimpan kenangan manis. Tentang rambutnya yang dipotong cepak oleh ibunya karena ditempeli permen karet. Tentang kakak-kakaknya yang suka menyuruhnya putus dengan cowoknya, lantaran penampilan sang cowok yang acak-acakan mirip penyanyi punk. Kalau hafal lirik lagu Linger, lagu itu sebenarnya menceritakan cowok pertama Dolores. Seorang tentara berumur 17 tahun yang dikirim untuk perang ke Lebanon, dan beritanya pernah berulang kali ditayangkan MTV. Tanyakan saja pada Dolores. Cewek cantik itu pasti cuma mendesah dengan suaranya yang lirih. Yang membuat orang terpaksa minta permisi supaya ia mengulangi kata-katanya.

Kenapa sih kamu ngomongnya nggak jelas begitu? Setiap orang punya identitas yang berbeda. Siapa yang ingin memperlihatkan sesuatu yang sudah terlihat? Apa yang bisa diperoleh dengan cara itu? Nggak ada, tuh.

Jadi itu sebabnya The Cranberries juga punya gaya sendiri? Bisa jadi begitu. Memang sih, ada yang bilang musiknya yang rada aneh itu mirip Sundays, yang juga kayak Cocteau Twins. Sebenarnya, itu semua kebetulan aja kok. Apa yang kami lakukan dengan nilai seni kami, sudah menunjukkan ciri khas kami.

Menurut kamu, apa yang membedakan The Cranberries dari grup-grup itu? Kayaknya usia dan pengalaman bisa jadi penyebabnya. Musik kami terdengar tenang, sopan, dan mengesankan kepolosan yang memikat. Ini menurut kami, Iho!

Gimana ceritanya kamu ketemu teman- teman kamu di The Cranberries? Waktu itu ada sebuah grup yang cirinya sangat menonjolkan permainan kata-kata. Grup ini memperkenalkan seorang penyanyinya. Dia ini yang menulis sebagian besar, mm... boleh dibilang hampir semua lirik lagulagunya. Ketika itu saya masih tinggal di sebuah daerah pedesaan yang kecil. Letaknya di luar kota Limerick. Saya masih seringmelatih vokal saya secara teratur bareng paduan suara. Kami memakai gaya Irlandia tradisional.

Terus? Yah, saya ketemu tiga cowok itu bareng pemimpinnya. Mereka mengajak saya gabung dengan band-nya. Terus, ya kami langsung aja nyanyi bareng.

Gimana hubungan kamu sama Feargal, Noel, dan Mike? Oh, mereka beruntung sekali bisa memperoleh vokalis seperti saya. Hahaha... Soalnya nggak ada di antara mereka yang bisa menulis lagu. Maka, mereka merasa harus percaya seratus persen sama saya, supaya saya nggak kabur. Mulanya memang lusah, saya merasa seperti orang asing. Tapi setelah kami semua saling mengenal dengan baik, akhirnya kami bisa kompak.

Pernah punya pengalaman yang nggak menyenangkan? Persahabatan kami dalam hidup sehari- hari maupun dalam bermusik masih terus berkembang. Kami mengalami masa-masa yang sulit dalam bisnis ini. Misalnya menghadapi manajeryang suka memanipulasi. Dia ngasih informasi berbeda-beda pada masing-masing di antara kami. Tapi kami berempat berusaha melawannya bersama-sama. Kami pecat dia.

Lega dong, setelah bebas dari dia? Ketika kami memecatnya, saya pikir itu bisa membuat kami menjadi jauh lebih kuat. Saya tahu, saya nggak akan lagi membiarkan siapa saja menyuruh-nyuruh saya melakukan yang nggak pingin saya lakukan.

Cek deh: Vokalis The Cranberries, Dolores O'Riordan, Meninggal Dunia ketika Proses Rekaman

Dolores, masa kecil kamu gimana sih? Kata orang, saya ini keras kepala. Tapi meski begitu, kelakuan saya yang jelek ini nggak ada pengaruhnya buat perkembangan suara saya, kok. Hihihi... Saya ini anak bungsu dari sembilan bersaudara, tapi yang dua meninggal. Ayah saya mengalami kecelakaan motor tahun 1968. Dia nggak bisa bekerja lagi. Ibu saya yang akhirnya bekerja untuk menghidupi keluarga saya.

Kelihatannya kamu bandel sekali waktu kecil? Oh, ya. Waktu saya umur tujuh tahun, saya suka menempelkan permen karet ke rambut saya. Ibu saya terpaksa memotong pendek rambut saya. Itu sebabnya saya jarang bisa punya rambut panjang. Entah kenapa, pas menatap wajah ibu saya, saya jadi merasa percaya diri. la sudah punya sembilan anak sebelum umur 28. Dia seorang diri membesarkan tujuh orang anaknya. Saya merasa senang sekali kalau bisa bilang ke dia, 'Bu, suka pakaian ini nggak?'

Ngomong-ngomong, kamu suka pakaian yang kayak apa? Kayak apa, ya? Saya selalu kepingin celana panjang kulit. Tapi di tempat asal saya, kalau kamu membeli celana kulit, orang pasti bilang penampilan kamu kayak penyanyi rock. Maka saya selalu mikir, kalau saya bisa menjual album saya hingga menghasilkan rekaman emas di Amrik, saya mau beli celana kulit. Jadi kalau orang bertanya apakah saya seorang rocker, saya bisa jawab, "Ya. Saya sudah punya rekaman emas di Amrik". (dini)

Tag

Editor : Alvin Bahar