HAI-ONLINE.COM – Siapa bilang kalau kegiatan nonton bareng cuma bisa mengambil lokasi di bioskop besar aja? Faktanya, sekarang ini udah banyak banget kok program nonton bareng di luar bioskop ternama. Dari yang hanya memanfaatkan ruang auditorium kampus, sampai yang punya bioskop mini sendiri macam Kineforum, juga ada.
Kamu juga bisa bikin program serupa. Bahkan kalau kamu tau celahnya, kamu juga bisa mengadakannya di dalam ruang kelas sekolahan doang. Seru? Pasti!
Terus gimana aja cara dan tahapannya? Tenang, dari sang Manajer Kineforum, Alexander Matius alias Kak Mamat, HAI udah berguru minta bocoran jitunya. Simak, guys!
KENALI TUJUAN AWAL
Sebelum mengeksekusi sebuah ide program pemutaran film, kita harus tahu dulu tujuan dari program tersebut.
“Sebenernya lo mau bikin apa? Maksudnya, apa yang mau lo kasih ke penonton lo. Itu kan bisa beragam, misalnya dalam perkara estetika, atau bisa isu apa yang menarik. Nah, terus apa harapan lo, ketika orang udah nonton rangkaian program lo,” tutur cowok lulusan Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya ini.
BACA JUGA:Setelah Sukses Diakuisisi, Ini Dia 7 Film Terbaik Fox yang Didapat Disney.
CERDAS MEMILIH FILM
Setelah objektif programnya dibikin, kita bisa langsung memilih-milih film dan bikin list judul film yang mau diputar. Jangan lupa, milih filmnya harus yang sesuai sama tujuan awal, ya!
“Sekali lagi, lo mesti banyak nonton film, supaya lo bisa milih-milih fimnya. Lo bikin list film, dan buat gue sih jangan terlalu mepet juga. Misalnya lo mau bikin lima judul, jangan lima doang yang lo list. Bikinlah 10 film, atau 8 film. Karena kita nggak akan tau apa yang terjadi nantinya,” lanjut kak Mamat.
CARI PEMILIK FILMNYA
Tujuan program udah jelas, list judul film juga udah dibikin. Nah, sekarang tinggal kontak yang punya filmnya.
“Kalau udah ada beberapa film utama, kita kontak filmmaker-nya, pemilik film lah. Produser biasanya. Terus bikin kesepakatan deh,” lanjut cowok yang dulu bersekolah di SMA Fons Vitae 1 ini.
JANGAN MAKSA
Menurut Kak Mamat, program pemutaran kayak gini biasanya membutuhkan anggaran buat hak cipta alias rights dari film yang mau kita putar. Tapi anggarannya, juga harus sesuai sama kemampuan kita. Kalau emang pihak kita dan pihak filmmaker nggak mencapai kesepakatan soal budget-nya, lebih baik jangan dipaksakan.
“Misalnya nih lo nggak punya duit, dan dia harus minta berbayar karena dia tetap butuh pemasukan untuk berkarya, kan, nggak match,” ujarnya.
SEWA RUANG PEMUTARAN LAYAK
Buat cowok kelahiran 27 Oktober 1989 ini, ruang pemutaran itu nggak harus punya standar yang spesifik banget, kok. Seenggaknya, ruang yang bakal kita pake itu emang layak buat memutar film. Bahkan, konsep layar tancep pun bisa dijadikan sebuah pilihan.
“Kalau standar (ruang pemutaran) itu, tergantung apa yang lo punya. Lo kan sebelum maju ke depan, harus mengenal diri lo dulu, batas-batas mana yang lo bisa. Jangan sampai lo memaksakan diri lo untuk sesuatu yang mustahil,” pungkas cowok yang mengagumi sutradara lawas Nya Abbas Akup ini.
So, udah siap bikin program pemutaran film sendiri?
(PENULIS: JEANETT VERICA)