Seabad Lagi, Kita Bisa Tinggal di Bulan

Selasa, 09 Januari 2018 | 05:00
Alvin Bahar

Gerhana Bulan Parsial

HAI-ONLINE.COM - Bulan merupakan satelit alami Bumi. Walaupun bukan sebuah planet, para astronom memperkirakan kalau Bulan ternyata bisa dihuni oleh manusia di masa depan, lho. Kok bisa?

Cek deh: Asteroid Menyeramkan Ini akan Melintasi Bumi Pada 2018

Penemuan Gua Bawah Tanah

Sekelompok peneliti Jepang dari lembaga Selenological and Engineering Exploration (SELENE) berhasil menemukan sebuah gua di bawah tanah Bulan yang diperkirakan bisa dihuni manusia.

Gua sepanjang 50 kilometer dan lebar 100 meter ini diyakini bisa jadi tempat tinggal manusia, atau senggaknya jadi tempat stasiun antariksa.

Terbentuk dari Lahar

Berdasarkan data penelitian, gua itu terbentuk dari adanya aliran lahar gunung berapi yang meletus sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Gunung berapi itu bernama Marius Hills.

Karena itulah di gua ini ditemukan material es dan air yang tersimpan di dalam batuan. Tabung lahar panas yang ada di dalam gua ini juga stabil dan bisa melindungi gua dari meteorit dan radiasi.

100 Tahun Lagi

Para ilmuwan memperkirakan Bulan baru akan benar-benar bisa dihuni oleh manusia sekitar 100 tahun lagi. Seorang pemimpin penelitian ESA (Badan Antariksa Eropa) memiliki rencana akan membuat sebuah kota kecil yang dinamakan Moon Village atau Desa Bulan.

ESA sendiri pada tahun 2030 nanti akan mengirim 10 orang untuk pergi lebih dulu ke Bulan. Orang-orang ini terdiri dari ilmuwan, teknisi, dan insinyur. Pada tahun 2040 nanti, akan dikirim 100 orang tambahan.

Di sana mereka bisa hidup bersama dan memiliki keturunan sehingga pada tahun 2050 nanti akan ada ratusan hingga ribuan manusia yang tinggal di Bulan.

Wah, sepertinya seru ya kalau kita bisa ke sana! Ayo, siapa yang ingin tinggal di Bulan?

Kedua cara itu adalah dengan mendekatkannya ke Bumi atau menjauhkannya dari Bumi.

Satelit kecil yang masih dekat dengan Bumi, akan didekatkan ke Bumi. Para ilmuwan menggunakan sisa-sisa bahan bakar satelit itu untuk mengurangi kecepatannya di orbit.

Saat melambat itulah satelit akan turun dari lintasan orbit dan ditarik oleh gravitasi Bumi sehingga kembali lagi ke Bumi. Namun satelit itu akan terbakar di atmosfer.

Sedangkan satelit kecil yang berada jauh dari Bumi justru malah akan didorong menjauhi Bumi. Para ilmuwan juga menggunakan sisa-sisa bahan bakar untuk menjauhkannya dari Bumi.

Kenapa nggak dikembalikan ke Bumi? Karena satelit yang jauh akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk kembali ke Bumi. Maka itu satelit seperti ini lebih muda didorong jauh dari Bumi.

Kuburan khusus satelit besar

Kalau satelit kecil yang didekatkan ke Bumi akan terbakar di atmosfer, bagaimana dengan satelit besar yang nggak akan habis terbakar di atmosfer? Memang satelit besar itu akan membahayakan manusia karena ukurannya yang besar walaupun sudah terbakar sedikit di atmosfer.

Maka itu, para ilmuwan akan mengarahkan satelit besar ini ke daerah yang nggak berpenghuni. Tempat yang disebut sebagai Kuburan Satelit ini terletak di Samudera Pasifik bagian selatan.

Artikel ini pertama kali tayang di Bobo dengan judul "100 Tahun Lagi, Manusia Bisa Tinggal di Bulan"

Tag

Editor : Alvin Bahar