HAI-online.com - Bukan dokter, bukan psikolog, tapi dengan kemampuannya ‘masuk’ ke alam bawah sadar manusia, seorang hipnoterapis bisa memengaruhi pasien menyembuhkan dirinya sendiri.
Pernah lihat orang dihipnotis? Pasti pernah dong. Kalau udah dihipnotis, seseorang, tuh, bisa jadi apapun, dan mau melakukan apapun. Jangankan nganggep dirinya nggak bisa lari, bikin orang tiba-tiba lupa sama pacarnya pun bisa.
Nah, begitu pula yang dilakukan pada terapi hipnosis. Pasien akan disugesti untuk melakukan perubahan positif yang diharapkannya. Kalau hipnotis yang kita tahu itu proses dan efeknya sementara, nah kalau hipnoterapi ini bertujuan untuk efek yang lama. Karena itu prosesnya pun bertahap. Nggak instan.
UDAH TAU BELUM?Kisah Lahirnya Agama Baru dan Tuhannya yang Terlihat
Eh, iya. Ngomong-ngomong, hipnoterapi itu apa, sih?
“Hipnoterapi adalah terapi alam pikiran bawah sadar. Mengedukasi pikiran untuk menemukan masalah yang dialami yang menghalangi pasien. Pasien diajak berdamai dengan akar masalahnya itu,” ujar ibu Rizkawati, hipnoterapis yang buka praktek di daerah Condet, Jakarta ini.
Ibu Rizkawati mencontohkan, ada pasien cewek yang nggak bisa dekat sama cowok manapun. Setelah diterapi, jadi ketahuan kalau dirinya itu punya masalah di masa lalu.
“Dia pernah dekat sama cowok, dan nggak dilanjuti karena diejek teman-temannya. Sekarang dia nggak bisa dekat dengan cowok karena masih ngerasa bersalah sama cowok itu,” katanya.
Praktek seorang hipnoterapis itu mirip kayak kerja psikolog. Pertama, pasien akan digiring ke situasi yang rileks dulu. “Pasien duduk di sofa yang nyaman, di ruangan juga suka pake aroma terapi dan musik tenang. Pokoknya ruangan harus nyaman, deh. Setelah itu ada proses induksi, pendalaman masalah, lalu pasien diajak untuk membayangkan tempat yang paling disukai.
Dari situ biasanya critical area-nya terbuka, lalu sugesti itu dimasuki,” kali ini Thomas Nawilis, pelatih hipnoterapi sekaligus aktor, yang menjelaskan.
Biasanya yang disembuhkan oleh hipnoterapi itu adalah penyakit yang berkaitan dengan pikiran dan pengalaman.
“Biasanya sih orang yang pengen diet tapi susah, pengen berhenti merokok, menyembuhkan phobia atau trauma, dan yang pengen move on,” cerita Thomas.
Di kalangan remaja, Bu Rizkawati cerita kalau dirinya sering menemui pasien yang bermasalah sama kepercayaan diri, patah hati, hingga depresi sampai ingin bunuh diri. Sebagai pengobatan alternatif, hipnoterapis terbukti membantu proses penyembuhan. “Ada masanya saya dapat klien itu sampai lima tiap harinya,” papar bu Rizkawati.
Yap, dengan hipnoterapi, pasien emang dituntun untuk mengubah diri, menyembuhkan dirinya sendiri.