HAI-ONLINE.COM - Geevv, mesin pencari bikinan mahasiswi asal Indonesia, Azka A. Silmi, rame diomongin gara-gara jadi alternatif Google salah satu ormas. Apa aja sih fakta-fakta soal situs tersebut?
Cek deh: Wajib Install di Android! Aplikasi dari Google Ini Bakal Bikin Smartphone Kamu Hemat Kuota
1. Social search engine
Geevv.com lebih ditujukan bagi kegiatan sosial. Kegiatan sosial yang dimaksud termasuk model bisnis yang dipraktikkan, di mana 80 persen pendapatan iklan didonasikan untuk program sosial, dan target pengguna yang spesifik.
Azka, saat ditemui Kompas.com di Jakarta, mengatakan bahwa Geevv memang ditujukan untuk bermain di pasar khusus.
“Ini adalah social search engine, bukan local search engine,” sebutnya.
2. Pake Geevv otomatis donasi
Konsep social search engine yang dimaksudkannya itu, pada masa awal ini berjalan dengan mekanisme, setiap kata yang diketikkan pengguna di kolom pencarian secara otomatis dikonversi jadi sumbangan senilai Rp 10.
Besaran Rp 10 itu ditentukan dari nilai pembagian antara potensi jumlah iklan dan potensi jumlah pengguna, dikurangi proyeksi biaya operasional.
Adapun asal uang yang didonasikan dengan besaran yang dihitung dari jumlah pencarian oleh pengguna, pada masa awal ini untuk sementawa waktu berasal dari investasi modal.
3. Mencari respon publik
Hal itu digunakan untuk melihat respons publik dan umpan balik yang dibutuhkan. Selain itu, juga diperuntukkan guna menarik minat sebanyak mungkin pengguna, yang saat artikel ini ditulis tercatat sekitar 200 ribu pengguna telah memanfaatkan Geevv untuk melakukan pencarian di belantara internet sekaligus melakukan donasi.
Setelah itu, mekanisme asal donasi bakal berasal dari pendapatan iklan yang dipasang di Geevv dan bakal dihitung berdasarkan metode pay per click dan pay per view. Pendapatan iklan ini, tetap bakal terus dengan komitmen dimana 80 persen hasilnya bakal didonasikan untuk program perbaikan kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Sejumlah program sosial tersebut, juga bakal dilaksanakan oleh Geevv. “Kita nggak mau jadikan (program bantuan sosial) hanya sebagai kampanye,” kata Azma.
4. Dibantu tim
Untuk menjalankan Geevv, Azma yang kini masih tercatat sebagai mahasiswi semester IX Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal, Universitas Indonesia dibantu Andika Deni Prasetya yang juga masih duduk di bangku kuliah pada Program Studi Psikologi.
Keduanya dibantu sejumlah teman-teman mereka, di antaranya yakni Mugi Silih Mulyadi (social project management), Hana B. Adiningsih (blog writer), Janu Prasetya (social media & content manager), dan M. Ichlas (administrator).
Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Geevv, Mesin Pencari Buatan Mahasiswi Indonesia"