HAI-online.com - Setelah lulus SMA, pasti dong sebagian besar siswa SMA ingin langsung melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Nah, ternyata nggak semuanya siswa SMA memilih langsung melanjutkan studinya ke jalur itu, gaes, melainkan mereka memilih untuk gap year (menunda satu tahun) untuk berkuliah. Ingin tahu bagaimana perjuangannya? Yuk, langsung simak saja!
1. Mendalami Hobi, Bekerja Freelance, Sambil Belajar.
Dio Firdaus atau biasa disapa Dio merupakan lulusan dari SMAN 100 Jakarta pada tahun 2017. Yap, Dio baru banget lulus tahun ini lho!
“Alasan utama gue memilih gap year karena keadaan keluarga gue yang baru aja pindahan rumah. Artinya, butuh banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk adik-adik gue karena mereka juga harus pindah sekolah. Oleh karena itu, orang tua gue menyarankan untuk gue gap year dulu dan baru deh tahun depan gue akan kuliah,” cerita Dio yang dengan sangat terbuka berbagi perngalamannya kepada HAI.
Selain belajar untuk mempersiapkan tes masuk perguruan tinggi, ternyata Dio juga melakukan beberapa kegiatan yang sangat ia sukai nih. Salah satunya adalah ia menjadi penulis lepas (freelance) di HAI lho! Selain itu, ia juga sembari bermain Vainglory. Eits, tapi Dio ini bukan hanya sekadar bermain games. Ia juga mengikuti berbagai perlombaan dari games tersebut baik tingkat Nasional maupun Internasional. Keren banget kan?
“Sebenarnya dengan gue memilih gap year pasti ada suka dan dukanya sih. Sukanya karena gue bisa melakukan kegiatan yang gue sukai, yang mungkin selama ini sedikit terhambat karena masalah waktu yang kurang fleksibel saat duduk di bangku sekolah. Untuk dukanya sih biasanya gue kalau lagi hangout sama teman-teman dan mulai membahas kehidupan perkuliahan, di situ gue terkadang sedih,” papar Dio saat menjelaskan suka duka menjalani gap year.
Oiya, salah satu motivasi yang membuat Dio untuk kuliah di tahun berikutnya adalah lingkungan sekitanya. Yap, teman-teman Dio sudah berkuliah lebih dulu darinya. Makanya nih bikin Dio tambah semangat untuk kuliah di tahun berikutnya!
Doain nih guys, rencananya Dio ingin berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) dengan Program Studi Ilmu Komunikasi.
Semoga impianmu terwujud ya, Dio!
2. Menunda Kuliah Demi Jurusan Impian
Abdul Aziz Ash Shiddiq atau biasa disapa Aziz merupakan lulusan dari SMAN 6 Depok pada tahun 2015. Saat ini, Aziz sudah tingkat dua lho guys! Yap, ia berkuliah di Politeknik Negeri Jakarta dengan Jurusan Teknik Elektro dan Program Studi Teknik Instrumentasi dan Kontrol Industri. Tapi sebelumnya, dia memilih gap year!
“Alasan utama gue memilih untuk gap year karena pada tahun gue lulus tepatnya tahun 2015, gue belum diterima di jurusan yang diinginkan. Saat itu, gue juga pengen banget kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) dengan jurusan yang gue idamkan. Makanya gue memutuskan untuk gap year dan mulai berkuliah di tahun berikutnya yaitu tahun 2016,” ujar Aziz yang dengan senang hati membagikan pengalamannya kepada HAI.
Menurut Aziz nih, gap year merupakan momentum yang tepat untuk evaluasi diri menjadi lebih baik dari sebelumnya agar saat nanti berkuliah, impian-impian yang diinginkan saat gap year dapat terwujud. Ia juga menjelaskan bahwa selama gap year ini, kegiatan yang ia lakukan adalah belajar dengan giat, salah satunya dengan mengikuti bimbingan belajar atau bimbel. Oiya, selain belajar, kegiatan Aziz lainnya adalah menjadi seorang entrepreneur. Yap, Aziz sudah memiliki usaha sendiri lho ternyata! Keren banget kan?
“Motivasi yang membuat gue semangat untuk tetap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi meskipun sebelumnya harus menunda satu tahun adalah orang tua. Gue ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua,” ujar Aziz yang memberikan tips untuk tetap semangat bagi kamu yang sedang menjalani gap year.
Menurut Aziz, suka duka yang dialami selama gap year adalah memiliki teman baru dengan nasib yang sama (sama-sama menjalani gap year) tentunya dengan rasa semangat yang sangat membara. Nah, hal itu merupakan pengalaman yang luar biasa berharga bagi Aziz. Untuk duka nya adalah memiliki “beban” yang cukup berat karena memiliki tanggung jawab untuk berusaha agar dapat berkuliah di tahun berikutnya.
Satu hal yang penting menurut Aziz untuk kamu yang saat ini juga menjalani gap year adalah lakukan usaha semaksimal mungkin, berdoa dan jangan lupa untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua!
3. Ambisius Masuk PTN Impian
Muhammad Abdul Hafidh atau biasa disapa Hafidh merupakan lulusan dari SMA Bina Taruna Bangsa (BINTARA) Depok pada tahun 2015. Saat ini, Hafidh sudah tingkat dua lho! Ia berkuliah di Universitas Negeri Malang Fakultas Matematika dan Ipa dengan Program Studi Biologi.
“Alasan utama memilih gap year karena gue pengen banget kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) dengan jurusan yang gue minati sejak SMA. Alhasil, selama gap year ini gue berusaha dengan keras untuk mewujudkan impian gue itu. Selama gap year, gue sering mengerjakan soal-soal SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tapi juga diselingi dengan hangout supaya nggak terlalu stress.
Suka dan duka menurut Hafidh saat menjalani gap year adalah bertemu dengan teman baru yang memiliki nasib yang sama (sama-sama menjalani gap year). Untuk dukanya, ia merasa ketinggalan dengan teman sengkatan di SMA. Oiya, Hafidh juga memiliki tips nih untuk tetap semangat dalam menjalani gap year, yaitu kejar terus passionmu!
Setelah kita mengetahui cerita dari teman-teman yang menjalani gap year ternyata memang tak mudah ya guys. Banyak banget rintangan yang harus dilalui.
Well, sukses terus ya untuk Dio, Aziz, Hafidh dan teman-teman HAI lainnya yang mungkin saat ini juga menjalani gap year. Inget guys, usaha nggak akan mengkhianati hasil!
(Penulis : Kalika Diah P.M)