Band yang juga kerap disebut LGP ini sebentar lagi akan menggelar tur perdana mereka ke Jepang. Padahal beberapa waktu lalu mereka baru aja kehilangan dua personil.
Beberapa waktu lalu, HAI melakukan sesi interview dengan Last Goal! Party, unit pengusung Electrocore, asal Jakarta, lewat surat elektronik.
Langsung dicek aja guys….
1. Kalian baru aja kehilangan dua personil dalam waktu yang cukup berdekatan, vokalis dan gitaris. Sebenarnya apa yang terjadi di dalam tubuh LGP ketika kalian harus melakukan bongkar pasang personil?
Tentu saja sangat berat bagi kami kehilangan personil yang kami rasa awalnya sudah sangat berkompeten dalam Last Goal! Party. Mundurnya Mustika pada saat itu adalah pilihin yang dia rasa terbaik untuk dirinya dan keluarga besar Last Goal! Party. Kami suda berusaha dan juga tidak bisa memaksa, yang kami bisa lakukan pada saat itu adalah berfikir untuk maju kedepan. Mundurnya Mustika awalnya membuat kami ragu siapakah orang yang mampu menggantikan posisi vokal, dan akhirnya berjalannya waktu akhirnya kami membuat audisi vokal secara terbuka hingga terpilihlah Gadisya sebagai pengganti Mustika
2. Bagaimana cara kalian mengatur jadwal hingga akhirnya bisa menggelar tur di Malaysia, ketika saat itu baru aja berganti vokalis? Seperti apa proses adaptasi vokalis baru, ketika dia baru masuk dan langsung ikut tur keluar negeri?
Pada saat itu tentunya kami harus menggandakan pekerjaan kami di samping harus mengurus audisi vokal, kami juga harus mempersiapkan rencana kedepan setelah terpilihnya vocalist baru. 5 bulan kemarin adalah pekerjaan yang sangat menguras tenaga dan pikiran dari masing masing kami. Pekerjaan ini lebih di mudahkan karena adaptasi Gadisya yang cukup cepat, sehingga kami bisa fokus untuk mengurus rencana rencana lainnya.
3. Setelah Malaysia, pertengahan Desember ini kalian akan ke Jepang juga. Bagaimana proses kalian bisa manggung hingga ke negeri sakura?
Sebenarnya tawaran ini sudah dari awal 2016, cuma karena ada beberapa hal yang tidak memungkinkan dari pihak penyelenggara, show kami di undur di Desember 2017 ini. Awalnya sih (tawaran) dari Youtube, mereka seneng dengan musik kami lalu mereka minta email buat ngontak kita mau bikinin kami tour di Jepang.
4. Nama LGP saat ini semakin dikenal dan kalian tumbuh dengan pesat hingga mampu membuka networking keluar negeri, apa rahasia kalian bisa seperti sekarang, padahal kalian juga sempat dihadang masalah bongkar pasang personil?
Bagi kami bermain musik bukan hanya sekedar membuat musik keren dengan menggunakan alat alat super mahal. Interaksi pada musik dan di luar musik tentunya sangat penting. Interaksi di luar musik sangatlah banyak mulai dari social media, menjalin hubungan baik dengan musisi musisi lain, EO, FansBase di setiap kota dan banyak lagi. Jadi jangan pernah untuk berhenti berkarya dan melakukan hal-hal baru.
5. Jika bisa digambarkan, apa kekurangan dan kelebihan LGP formasi sekarang dibanding formasi terdahulu?
Menurut kami kekurangan formasi sekarang pada saat ini hanya kami perlu merombak lagi sistem yang udah kami terapkan pada formasi sebelumnya. Bagi beberapa personil dan team mendapatkan pekerjaan pekerjaan yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, ya intinya hanya menunggu proses kami terbiasa dengan pekerjaan baru ini. Untuk kelebihannya yaa kami bisa lebih fresh dengan masuknya Gadisya.
6. Dalam sudut pandang LGP, bagaimana kalian memandang industri musik di Indonesia (khususnya di ranah sidestream/indie) yang kalian jalani saat ini?
Industri Indie di Indonesia sangat berkembang dengan pesat dibantu dengat meningkatnya teknologi pada saat ini. Jadi kita harus bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan sangat baik. karena dengan adanya teknologi sekarang band atau musisi lebih di mudahkan untuk melakukan promosi-promosi.
7. Dengan banyaknya band-band di ranah sidestream saat ini, apakah itu menguntungkan atau mempesulit kalian untuk berkembang? Katakanlah contohnya misal dalam konteks persaingan dalam berkarya atau menggaet pendengar dan penggemar.
Ya saat ini, Indonesia memiliki band-band indie yang dibilang sangat luar biasa, bagi kami tinggal bagaimana cara menanggapi persaingan tersebut karena tanpa adanya persaingan kita tidak mampu mengkoreksi kekurangan-kekurangan kita. Jadi semakin banyak pesaing yang hadir akan membuat kita semakin bersemangat.
8. Kira-kira, kalian bisa menyebutkan band-band lokal di Indonesia paling "berbahaya" saat ini? Mungkin 3 sampai 5 band lokal? "Berbahaya" dalam konteks positif, karya dan progresnya sangat pesat.
Indonesia memiliki warisan budaya musik yang sangat banyak mulai dari Sabang sampai Merauke. Jadi gak diragukan bahwa musikalitas Indonesia sebenarnya mampu bersaing pada taraf internasional. Bagi kami band-band berbahaya yang patut di perhitungkan itu seperti DeadSquad, Endank Soekamti, SID, dan banyak lagi. Dalam hal ini diperhitungkan bukan berdasarkan materi lagu atau tingkat popularitas saja melainkan semua aspek seperti konsep pada band tersebut dan cara mereka memandang musik.
9. Setelah menggelar tur di Jepang, apa rencana LGP selanjutnya?
Untuk rencana selanjutnya kami saat ini sedang dalam proses penggarapan album baru yg akan kami rilis di 2018 nanti, dan kami juga sedang mempersiapkan tour album kami yang nantinya akan melibatkan negara-negara lain.
10. Terakhir, apa impian LGP yang ingin dicapai sebelum dunia ini berakhir?
Mimpi kami hanya satu yaitu bisa bersaing dengan band band yang menjadi influens kami di ranah internasional.