Oleh: Widya Rafifa Salsabila
HAI-ONLINE.COM - “This is our first show in Indonesia and you’ve been very lovely to all of us!” seru Nicholas Allbrook, vokalis sekaligus gitaris dari band psychadelic rock asal Australia, POND, yang menutup Asia Tour 2017 di The Pallas, Jakarta, pada Minggu, 26 November 2017 dalam rangka mempromosikan album ketujuh mereka, The Weather. Sudah sepatutnya para penggemar psychedelic rock Tanah Air berterimakasih pada Sonic Live Asia serta StubHub Indonesia yang telah berhasil membawa band kelahiran tahun 2008 yang beberapa personelnya beririsan dengan raksasa Tame Impala ini ke Indonesia.
Tapi sebelum Pond manggung, sekitar pukul 20:30, .Feast, band alternative rock asal Jakarta, membuka show dengan track-track andalan mereka dalam album perdananya yang baru saja dirilis pertengahan tahun ini, Multiverses. Contohnya seperti “Wives of Gojira”, “Blackwater”, “Kelelawar”, dan tak terlewat, “Sectumsempra” sebagai penutup. Dilihat dari keberhasilan mereka menaikkan tense penonton dengan dinamika materi yang apik, instrumen yang padat, serta lirik yang secara implisit ‘marah-marah’, saya pikir perjalanan .Feast perlu terus ditelisik oleh para pendengar musik yang menggandrungi heterogenitas dalam sebuah karya.
Setelah menunggu beberapa saat seusai opening oleh .Feast, akhirnya Nick Allbrook yang malam itu mengenakan kaus tipis berlengan panjang (bukan, bukan jumpsuit), Joe Ryan (gitar/vokal), Jay Watson (bass/synth/vokal), serta Jamie Terry (keyboard/synth) naik ke atas panggung dan disusul oleh sorak semangat para pengunjung. Tanpa banyak berbasa-basi, mereka langsung menyajikan lagu yang juga track pertama dari album The Weather, “30000 Megatons”. Mereka lalu membawakan hits “Sweep Me Off My Feet”, “Elvis’ Flaming Star”, serta “Waiting Around for Grace”.
Tak lupa, Nick Allbrook dan kawan-kawan juga menampilkan salah satu karya mereka dari album Psychedelic Mango, “Don’t Look at The Sun or You’ll Go Blind”. Selanjutnya ada pula “Paint Me Silver” dan “Sitting Up On Our Crane” yang sungguh sayang dilewatkan tanpa sing-along! Sebelum menutup set dengan “Man It Feels Like Space Again”, mereka membawakan “The Weather” juga “Edge of The World” yang merepresentasikan kedewasaan dan kedalaman masterpiece terbaru mereka.
Sang vokalis yang juga mantan bassist dari Tame Impala, Nick, tak henti-hentinya dengan lincah bergoyang (sungguh, mata saya tidak menangkap Nick Allbrook diam sekejap pun!), bahkan sesekali turun ke barisan penonton. Kacau! Rumus ampuh berpura-pura show sudah usai juga dikeluarkan seusai “The Weather” dibawakan dan sukses menuai sorak antusias penonton yang meminta mereka kembali ke panggung.
Saya benar-benar tergugah dengan ekspresi gembira, senyum-senyum sumringah, serta luapan energi para pengunjung seusai dimanjakan oleh penampilan POND pada Minggu malam lalu. POND memang menjejakkan kesan hebat pada penonton, dengan perpaduan sound yang secara teknis terdengar sangat rapi, visualisasi dan lighting yang maksimal, stage performance eksentrik sang vokalis, serta materi musik dalam lagu-lagu yang dibawakan, yang mana mayoritas berasal dari album Man It Feels Like Space Again dan album The Weather itu sendiri, tak akan membuat pengunjung menyesal telah merogoh kocek sebesar Rp600.000,00.
Lirik-lirik deep bahkan cenderung ‘eksistensialis’ pada The Weather, serta kombinasinya dengan suara synth yang bright, album yang mereka promosikan pada tour kali ini memang tepat disajikan dalam format yang sinematik. Meski terdapat sedikit drama pengumuman venue yang berpindah-pindah dan keterlambatan, penampilan POND dan .Feast singkatnya sungguh pantas disanjung.