Ini 5 Fakta Meletusnya Gunung Agung

Jumat, 24 November 2017 | 15:00
Rizki Ramadan

Gunung Agung

HAI-online.com - Gunung Agung yang berlokasi di Bali pada Selasa, 21 November lalu meletus. Letusan tersebut ditandai asap kelabu dan abu vulkanik tipis dari puncak kawahnya.
Dilansir dariKompas.com,inilah 5 fakta meletusnya Gunung Agung.
(BACA:7 Perubahan Yang Terjadi di Gunung Papandayan Setelah Harga Karcis Naik)
1. Terjadi sore hari
Meletusnya Gunung Agung dikabarkan terjadi pukul 17.05 WITA. Asap kelabu dan abu vulkanik yang terlihat menurut Devi Kemal, Kasubdit Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Wilayah Timur memang merupakan asap letusan.
Hal ini diperkuat laporan pengamatan petugas pos pukul 12.00-18.00 Wita bahwa asap dan abu mengepul setinggi sekitar 500-600 meter. Asap dan abu vulkanik itu lantas bertiup ke arah timur-tenggara.
2. Sebelum meletus, rekahan kawah melebar
Devi Kemal mengatakan nih kalau sebelum meletus, rekahan di kawah Gunung Agung mengalami pelebaran yang terlihat melalui citra satelit sejak 15 November lalu.
Nggak cuma itu, Satelit Aster TIR juga menangkap peningkatan energi termal pada waktu yang sama. Petugas juga menerbangkandroneuntuk mengukur gas yang menyembur bersama asap di puncak gunung. Dari pengukuran tersebut ada kadar CO2 dan H2O yang tinggi.
3. Belum berdampak pada penerbangan
Letusan Gunung Agung ternyata belum berdampak pada penerbangan loh, baik domestik maupun internasional. Hal ini disampaikan AirNav sebagai penyelenggara layanan navigasi penerbangan di Indonesia.
4. Hujan abu vulkanik
Salah satu dampak dari letusan Gunung Agung yang langsung terasa ialah turunnya hujan abu. Fenomena ini melanda beberapa desa di Bali, yaitu Desa Pidpid, Nawakerti, Bukit Galah, Sebudi, dan Desa Abang. Semua desa tersebut memang masuk dalam radius bahaya Gunung Agung.
Berkat adanya laporan warga, petugas PVMBG langsung memeriksa dan menemukan abu vulkanik, tetapi denga nintensitas masih tipis.
5. Sejarah letusan
Gunung Agung sendiri telah beberapa kali mengalami letusan. Seperti pada 1808 yang letusannya disertai uap dan abu vulkanik. lalu pada 1821, 1843 yang disertai gempa, 1908, 1915, dan 1917.
Sebelum 2017, Gunung Agung terakhir meletus besar pada 1963. Dalam letusan tersebut, Gunung Agung mengeluarkan awan panas, lontaran batu pijar, hujan abu lebat, dan aliran lava. Dalam letusan ini lebih dari 1000 orang tewas dan raturan orang terluka.
Terkait letusan ini, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani mengimbau nih masyarakat sekitar untuk menggunakan maskar. Selain itu selalu waspada ya,guys!
(Penulis: Dewi Rachmanita)

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya