HAI-ONLINE.COM - Smartphone modern banyak menerapkan fitur ekstra, seperti layar minim bingkai (bezel less), kemampuan anti-air, hingga artificial intelligence. Konsekuensinya, harga jual smartphone pun ikut terdongrak.
Hal itu terjadi di Indonesia. Menurut laporan firma riset pasar IDC, pada kuartal III-2017, harga jual rata-rata (average selling prices/ASP) smartphone di Tanah Air mengalami kenaikan tajam hingga mencapai 193 dollar AS (Rp 2,6 juta), atau 9 persen lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya.
Dibanding kuartal yang sama setahun lalu, kenaikan harga jual rata-rata smartphone di Indonesia bahkan lebih tinggi lagi, yakni mencapai kisaran 31 persen.
IDC mengatakan kenaikan harga tersebut antara lain disebabkan oleh banyaknya model-model smartphone populer dari para vendor besar, seperti Samsung dan Oppo yang kini dijual lebih mahal dari sebelumnya.
Ke depan, IDC memproyeksikan bakal ada lebih banyak perusahaan smartphone yang mengekor tren penerapan fitur ekstra, seperti kamera ganda dan layar bezel-less, dengan harapan bisa memancing konsumen untuk upgrade. Harga jualnya pun akan menyesuaikan.
“Fitur-fitur ini yang sebelumnya hanya dapat ditemukan secara eksklusif pada smartphone high-end seperti Galaxy S8, nantinya akan jadi semakin mainstream,” sebut IDC dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Kamis (23/11/2017).
Cek deh: Dengan Alat Ini, Foto di Smartphone Bisa Langsung Dicetak!
Smartphone low-end masih primadona
Kendati demikian, sebagian besar (47 persen) konsumen smartphone di Indonesia masih cenderung memilih smartphone low-end di kisaran harga Rp 1,4 juta hingga kurang dari 2,7 juta (100 hingga 200 dollar AS). Rentang harga ini masih akan jadi primadona sebagian besar konsumen Indonesia.
Sementara, smartphone kelas menengah dengan kisaran harga Rp 2,7 juta hingga kurang dari Rp 5,4 juta (200 hingga 400 dollar AS) memiliki pangsa sebesar 32 persen.
Pasar smartphone di Indonesia sendiri mencatat pengapalan 7,2 juta unit di kuartal III 2017. Angka itu turun 8,6 persen dibanding kuartal sebelumnya dan turun 1,1 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
Tren harga jual smartphone yang makin mahal juga terjadi di negara-negara lain di seluruh dunia. Oktober lalu, lembaga riset pasar GfK melaporkan ASP smartphone global mengalami kenaikan 7 persen pada kuartal III 2017 secara Year-on-Year.