HAI-ONLINE.COM - B.o.B mengajak semua orang untuk menggalang dana melalui laman GoFundMe hingga 1 juta dolar AS. Uang itu rencananya akan dibelikan satelit. Tujuannya hanya satu, untuk membutikan apakah bumi benar bulat atau datar.
Perdebatan mengenai bentuk bumi telah menghasilkan dua penganut. Masing-masing kubu berupaya memberikan analisisnya.
Dilansir dari Live Science, sebetulnya ada berbagai cara untuk membuktikan bentuk bumi tanpa menggunakan satelit, mulai dari yang murah dan mudah hingga yang butuh dana lebih.
Cek deh: Cowok Ini Bakal Terbang Pake Roketnya Sendiri Buat Ngebuktiin Bumi Itu Datar
Saat kapal berlayar menjauh dari dermaga, lambung kapal akan menghilang ditelan cakrawala lebih dulu dibandingkan dengan tiang kapal. Hal sebaliknya berlaku saat kapal datang dari lautan, tiang kapal terlihat lebih dulu dibandingkan dengan lambung kapal.
Pada 1881, sebuah teks pertama tentang bumi datar yang disebut “Astronomi Zetetik” berusaha menyanggah fenomena kapal di lautan. Alasannya, penghilangan kapal hanyalah akibat dari ilusi yang dibawa oleh perspektif mata.
Kalo kamu ingin membuktikannya sendiri, bawalah teleskop atau teropong dan pergi ke pelabuhan. Dengan daya penglihatan yang lebih jelas, kapal masih akan menghilang di bawah kurva bumi.
2. Perhatikan bintang
Cara ini kali pertama ditemukan oleh filsuf Yunani Aristoteles pada 350 SM. Garis lintang yang berbeda akan menciptakan perbedaan konstelasi bintang, misalnya Bintang Biduk dan rasi bintang Crux.
Bintang Biduk akan selalu bisa dilihat pada garis lintang 41 derajat utara atau lebih tinggi. Tujuh bintang yang terlihat seperti sendok itu tak akan terlihat bila kamu berada di bawah 25 derajat selatan. Di bagian utara Australia yang merupakan utara dari lintang tersebut, Bintang Biduk hampir tak terlihat di atas cakrawala.
Begitu juga dengan yang rasi bintang Crux yang berada di belahan bumi selatan. Rasi bintang tersebut tak akan terlihat bila kamu nggak cukup selatan hingga berada di Florida Keys.
Perbedaan ini hanya dapat dijelaskan karena bumi berbentuk bulat. Sebab, bila bumi berbentuk piringan, bintang biduk dan rasi bintang Crux akan bisa dilihat dari bagian bumi mana pun.
3. Perhatikan gerhana Lagi-lagi kita akan menengok pada pembuktian Aristoteles. Murid Plato itu melakukan eksperimen pada gerhana bulan. Saat itu, bayangan bumi di wajah matahari melengkung. Fenomena gerhana matahari menkamukan bahwa bulan, bintang, dan planet saling mengorbit.
Kalo bumi datar, dan matahari dan bulan merupakan benda kecil yang melayang di atasnya, gerhana matahari total yang terjadi di Amerika Utara pada Agustus 2017 lalu jadi sulit dipahami.
4. Panjat pohon Cara ini sangatlah mudah dan setiap orang bisa melakukannya. Dengan naik ke tempat yang lebih tinggi, kamu bisa melihat lebih jauh dari sebelumnya.
Kelengkungan bumi hanya memberikan jarak pandang sejauh lima kilometer ke depan. Bila bumi datar, seharusnya jarak pandang yang bisa dilihat tetap sama berapapun ketinggian kamu.
5. Terbang keliling dunia Kalo kamu cukup beruntung dengan punya banyak uang, naiklah penerbangan keliling dunia. Perusahaan penerbangan AirTreks telah menyediakan jasa seperti itu.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Optics tahun 2008, kurva Bumi agak terlihat pada ketinggian sekitar 10 kilometer, selama kamu punya sudut pandang 60 derajat.
Lengkungan ini semakin terlihat ketika kamu mencapai ketinggian 15 kilometer, sesuatu yang dulu mudah dicapai oleh para penumpang pesawat jet Concorde yang terbang pada ketinggian 18 kilometer.
6. Dengan balon cuaca
Hal ini pernah dilakukan oleh mahasiswa University of Leicester pada Januari 2017 yang mengikatkan kamera di balon cuaca (lihat video di atas). Naik hingga naik 23,6 kilometer, rekaman menunjukkan adanya lengkungan cakrawala.7. Bandingkan bayangan Cara yang cukup murah dan sederhana: pembandingan bayangan. Cara ini pernah digunakan oleh matematikawan Yunani bernama Eratosthenes untuk memperkirakan keliling bumi.
Dia membandingkan bayangan titik balik matahari antara Aswan dan Alexandria yang lebih di utara. Tepat pada pukul 12 siang, matahari yang berada di atas kepala tak menghasilkan bayangan saat Eratosthenes berada di Aswan. Sebaliknya, bayangan muncul dari tongkat yang dipasang di Alexandria pada jam yang sama.
Ketika mendapati hal ini, Eratosthenes pun menyadari bahwa dia bisa menghitung keliling bumi kalo mengetahui sudut bayangan dan jarak antara kedua kota tersebut.
Mari bayangkan kalo bumi datar. Perbedaan panjang bayangan tentunya nggak akan terjadi karena posisi matahari relatif akan sama terhadap tanah. Namun, karena bumi berbentuk bulat, posisi matahari pun berbeda, walaupun kedua kota tersebut hanya berjarak beberapa ratus kilometer.
Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Perlu Kirim Satelit, Ada 7 Cara Buktikan Bumi Itu Bulat"