Seperti Apa Gangguan Bipolar yang Diderita Cewek Pelaku Tabrak Mobil di Sudirman?

Kamis, 23 November 2017 | 04:30
Alvin Bahar

Hindari Paparazzi Mobil Justin Bieber Tabrakan

HAI-ONLINE.COM - Mobil Honda CR-V bernomor polisi B 1738 PLO menabrak sejumlah kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (21/11) malam. Mobil tersebut dikendarai seorang cewek berinisal TFP (24). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menganggakan, Tanita menabrak sejumlah kendaraan karena menghindari kejaran petugas. Saat itu dia melanggar aturan nomor pelat ganjil-genap untuk kendaraan yang melintas di Jalan MH Thamrin.

Saat diperiksa polisi jawaban TFP nggak konsisten. Polisi sempat mengira cewek itu dalam pengaruh narkoba. Setelah urinenya dicek, hasilnya negatif. Akhirnya, polisi menghubungi orangtua TFP dan diketahui bahwa cewek itu mengalami gangguan jiwa.

"Ternyata yang berdangkutan menderita bipolar. Dia punya kartu kuning dari rumah sakit, bahwa dia ada satu tekanan mental yang nggak stabil," kata Argo.

Cek deh: Daftar Artis Yang Terkena Gangguan Bipolar

Apa itu gangguan bipolar?

Gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa yang ditandai oleh perubahan mood, pikiran, energi dan perilaku yang dramatis. Misalnya, dari perasaan senang luar biasa atau uring-uringan jadi perasaan sedih disertai rasa putus asa.

Faktor biologis yang berhubungan dengan kondisi gangguan bipolar seperti hubungannya dengan stres dan sistem imunitas, aktivitas aksis hipotalamus, peningkanggakan akivifitas sistem saraf simpatis dan efek samping metabolik akibat penggunan obat psikofarmaka juga meningkatkan risiko kematian pada pasien bipolar.

Seperti juga banyak penelitian lain menganggakan bahwa individu dengan gangguan bipolar tercatat lebih mempunyai risiko tinggi yang signifikan untuk mengalami kematian usia muda dari penyebab alami dibandingkan dengan populasi umum.

Beberapa penelitian menganggakan, ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan penyebab kematian usia muda pasien dengan gangguan bipolar antara lain ; gangguan kardiovaskular, pernapasan, cerebrovaskular dan gangguan endokrin. Dari semua penyebab itu, penyakit kardiovakular nampaknya berhubungan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 35% sampai dua setengah kali lipatnya.

Gangguan medis terkait pasien bipolar

Komorbiditas gangguan medis pada pasien bipolar berhubungan dengan peningkatan gejala depresif pasien bipolar dan meningkatkan risiko keparahan dari gangguan bipolarnya sendiri. Selain itu, seperti yang telah disebutkan di atas, kondisi gangguan medis pada pasien gangguan bipolar juga akan memperbesar risiko mengalami kematian di usia muda.

Beberapa ganguan medis yang paling sering ditemukan pada pasien dengan gangguan bipolar adalah gangguan kardiovaskuler, gangguan endokrin seperti diabetes mellitus, hiperlipidemia dan obesitas. Selain itu beberapa penyakit seperti migrain, gangguan pernapasan, gangguan tiroid serta penyakit infeksi pada beberapa studi dikanggakan lebih besar prevalensinya terjadi pada pasien dengan gangguan bipolar daripada populasi umum.

Tatalaksana

Walaupun penggunaan obat berkaitan dengan efek samping yang kerap menimbulkan gangguan medis, pengobatan pada gangguan bipolar harus maksimal dengan memperhatikan beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya gangguan medis. Untuk itu, pemilihan obat yang tepat dan modifikasi gaya hidup adalah sesuatu yang harus dipikirkan baik-baik dalam menangani pasien-pasien dengan gangguan bipolar.

Sebagai suatu penyakit yang kronis dan berulang maka pengobatan yang efektif akan menjamin kualitas hidup pasien yang lebih baik. Selain itu, pemilihan obat dan strategi yang tepat untuk pasien bipolar akan mengurangi risiko mengalami gangguan medis. Tentunya ini dengan melihat bahwa hal ini sangat bersifat individu sehingga dokter harus benar-benar terampil dan pandai dalam menangani pasien-pasien dengan gangguan bipolar.

Dikutip dari artikel Kompas.com yakni Pengemudi CR-V yang Tabrak Sejumlah Kendaraan Derita Bipolar dan Gangguan Medis pada Pasien Bipolar

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya