HAI-ONLINE.COM - Menurut hasil penelitian yang dilakukan Danone Aqua, pada 2010, mengatakan Satu dari dua orang Indonesia mengalami dehidrasi ringan. Nah sekarang kita beberin nih beberapa tingkat dehidrasi beserta dampaknya!
Ada beberapa tingkatan dehidrasi dari ringan, sedang dan berat. Menurut buku berjudul Air Bagi Kesehatan oleh DR. Dr. Budi Iman Santoso, Po.OG (K), Prof.DR.Ir.Hardiansyah,MS,DR.Dr.Parlindungan Siregar,Sp,PD-KGH, dan Dr.Sudung O.Pardede,Sp.A (K)seseorang dikatakan dehidrasi ringan saat kehilangan 1% hingga 5% cairan dalam tubuhnya, atau dari jumlah cairan yang keluar, kekurangan airnya baru mencapai sekitar 10% atau 1500 mililiter. Sehingga menyebabkan gangguan-gangguan ringan seperti mood yang turun, mudah terasa lelah, mudah cemas, kurang konsentrasi, dan turunnya kewaspadaan visual atau sakit kepala. Keluhan yang sering kita rasakah adalah haus.
Cek ya: Tanda-Tanda Tubuh Kamu Kekurangan Cairan
Bila rasa haus ini diabaikan sehingga kita tidak lagi merasakannya, itu menandakan tingkat dehidrasi yang dialami sudah lebih tinggi, begitu menurut ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), dr.Saptawati Bardosono.
"Pada umumnya, kita kurang mengenal apa itu dehidrasi ringan, karena malas minum air putih, kita mengabaikan rasa haus, padahal hilangnya dahaga justru merupakan sebuah indikasi bahwa tingkat dehidrasi yang dialami seseorang sudah lebih tinggi," ucapnya.
Sementara dehidrasi dikategorikan sedang jika kekurangan cairan mencapai minus 20% atau 3000 mililiter. Bila mengalami ini risikonya kamu harus diinfus karena tubuh sudah gagal mengatasi kekurangan cairan dalam tubuh. Sedangkan disebut berat jika kekurangannya mencapai 30% atau sekitar 4000 mililiter. Untuk yang terakhir ini, dampak paling mengerikan adalah kematian.
Lebih lanjut, dr.Saptawati menyarankan untuk segera minum bila terus haus, karena kalau dibiarkan terus menerus dapat berpotensi menyebabkan penyakit-penyakit seriys seperti susah buang air besa (kostipasi), infeksi saluran kemih dan infeksi batu ginjal.