HAI-ONLINE.COM - Sebagian orang menggunakan rokok elektronik atau vape sebagai alternatif lebih sehat mengurangi ketergantungan merokok. Cairan vape juga dibuat dengan beragam rasa yang bisa dipilih sesuai selera.
Walau merokok vape kini jadi tren, ternyata rokok ini lebih berbahaya dibanding rokok biasa.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Circulation, sebuah jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh American Heart Association, menemukan beberapa senyawa kimia digunakan dalam cairan perasa vape dapat mengganggu kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Mathhew A. Nystoriak, Ph.D dan peneliti lain di University of Louisiville, menguji coba 15 rasa berbeda terhadap kardiomosit manusia atau sel-sel di jantung sehingga membuatnya berkontraksi dan memasok darah ke semua area tubuh.
Hasilnya, saat dipanaskan dan nggak dipanaskan, bahan kimia tersebut memengaruhi kemampuan sel untuk berfungsi.
Lebih khusus lagi, mereka menemukan bahwa perasa kayu manis membuat sel terus berkontraksi 24 jam, sementara itu perasa cengkeh, bunga, dan jeruk menyebabkan sel untuk membuat jantung berdegup kencang.
"Efek ini (dari bahan kimia) cukup luar biasa karena menunjukkan bila senyawa ini berinteraksi dengan otot jantung , maka ia dapat secara langsung mengubah bagaimana sel tersebut berfungsi," kata Nystoriak.
Namun, efek paling kuat dari perasa cair berbahan kimia di atas adalah saat nggak dipanaskan, yang merupakan kebalikan dari apa yang terjadi pada bahan kimia tersebut saat vaping. Penelitian lanjutan memang perlu dilakukan untuk mengetahui efek lainnya.
Matthew L. Springer, Ph.D., yang memelajari bagaimana asap tembakau memengaruhi sistem kerja peredaran darah, mengingatkan para vaper harus memerhatikan penelitian ini.
"Mereka seharusnya nggak berasumsi bahwa vape nggak berbahaya hanya karena nggak menghasilkan asap," katanya dalam sebuah pernyataan. "Hal terbaik yang bisa Anda hirup adalah udara bersih."
Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Bukti Lagi Mengapa Vape Tak Lebih Sehat dari Rokok Biasa"