HAI-ONLINE.COM –Pernah nggak, sih, lo bertanya-tanya kenapa orang-orang bule hidungnya pada mancung-mancung, sementara orang dari belahan negara lain hidungnya bulat, kecil, atau besar?
Selama ini para peneliti menduga bahwa evolusi bentuk hidung sebagiannya juga ditentukan oleh kondisi iklim lokal. Sekelompok peneliti di Pennsylvania State University udah menemukan lebih banyak bukti hubungan antara bentuk hidung yang kita miliki sekarang dengan iklim tempat nenek moyang kita pernah tinggal.
Seperti yang dilansir kompas.com dari NY Times, dalam studi yang diterbitkan PLOS Genetics, peneliti menemukan bahwa luas lubang hidung antara populasi tempat berbeda dan populasi lainnya di seluruh penjuru dunia. Semakin tinggi temperature dan kelembapan suatu daerah akan semakin besar lubang hidung penduduknya. Ini membuktikan dugaan para peneliti bahwa iklim berperan penting dalam membentuk indra penciuman.
Anggota tubuh yang sering bersentuhan langsung dengan lingkungan sekelili seringkali mengalami seleksi alam dan berevolusi cepat. Hal ini dijelaskan oleh peneliti post doctoral bidang genetika di Penn State, Arslan Zaidi, sekaligus yang bertindak sebagai penulis hasil penelitian.
Untuk penelitian tersebut, Dr. Zaidi dan semua rekannya mengukur tujuh bentuk hidung, lengkap dengan tinggi hidung, tulang hidung, serta lebar lubang hidung. Mereka juga meneliti kondisi pigmentasi kulit serta berat badan keseluruhan cowok dan cewek yang jadi responden. Responden tersebut berasal dari Afrika Barat, Asia Timur, Eropa Utara, dan Asia Selatan. Masing-masing grup seenggaknya terdiri dari 40 partisipan.
Responden yang orangtua dan nenek moyangnya berasal dari Negara beriklim hangat, lembab, cenderung memiliki lubang hidup besar. Sementara yang nenek moyangnya berasal dari daerah beriklim dingin, kering, cenderung punya lubang hidung yang lebih sempit. Peneliti menemukan keterkaitan antara ukuran lubang hidung dan iklim tampaknya nyata pada individu dari Eropa Utara. Ini artinya iklim dingin dan kering kemungkinan besar menyebabkan lubang hidung penduduknya lebih sempit.
Dr. Zaidi dan rekan-rekannya juga mengungkapkan bahwa lubang hidung merupakan faktor keturunan. Mereka menunjukkan hubungan antara gen yang diwarisi dengan kemiripan bentung hidung pada grup lebih besar yang nggak ada hubungan keluarga.
Hmmm… kok bisa gitu ya? Kalau hidung kamu kayak gimana kira-kira, nih, bro?