Dalam pemecahan rekor MURI sebagai "Pembacaan Teks Sumpah Pemuda secara Serentak di Kawasan Gunung Indonesia Terbanyak", Eiger nggak cuma sekadar naik gunung dan memperingati hari Sumpah Pemuda, loh! Tapi juga sekaligus riset untuk pembuatan buku dan membiasakan aktivitas di alam.
Nggak cuma sekadar naik gunung, menurut Galih Donikara, Ketua Tim Ekspedisi 28 Gunung yang diselenggarakan Eiger, timnya juga melakukan pendataan wilayah di perjalanannya.
"Kami sudah melakukan pembekalan materi sebelum keberangkatan, salah satunya film," tambah Galih.
Sebelum melakukan pendakian memang perwakilan tiap tim di gunung mendapat pelatihan. Mulai dari merencanakan perjalanan, teknik hidup di alam terbuka, perlengkapan, perencanaan perbekalan, pertolongan pertama untuk diri sendiri, komunikasi, dan navigasi. Selain itu juga dibekali dengan cara menulis dan memotret yang baik serta film.
Outputyang pasti dalam kegiatan pendakian 28 gunung ini ialah buku berisi data-data yang diperoleh dalam perjalanan. Pemilihan gunung-gunung itu sendiri juga karena mewakili karakteristik tropis yang berbeda-beda.
Beberapa gunung yang sebelumnya tidak pernah terjamah, bahkan dari Google Maps pun tidak ada info kini dengan adanya eskpedisi ini telah memiliki data.
Lebih jauh lagi, ekspedisi ini diharapkan dapat membumikan kembali aktivitas di alam terutama di generasi Millenials.
"Kegiatan alam terbuka harus menjadi kebiasaan," ujar Aat Suratin, Budayawan asal Jawa Barat yang berkolaborasi dalam ekspedisi ini.
Eiger sendiri tahun lalu juga telah melakukan ekspedisi yang hampir serupa, yakni Black Borneo. Bedanya tahun lalu medan yang dijajal khusus wilayah Kalimantan dan tidak berkaitan langsung dengan sumpah pemuda. Dari ekspedisi itu menghasilkan film dokumenter.
Ke depannya, Eiger bakal menjajal gunung-gunung lain di Asean sekaligus pembuatan sekolah untuk pendakian itu loh. Bagi kamu yang pencinta alam, saatnya bersiap-siap nih.
(Penulis: Dewi Rachmanita)