3 Keuntungan Ikut Kuliah Online Dibanding Kuliah Reguler.

Rabu, 21 Februari 2018 | 01:00
Rizki Ramadan

Kuliah Online Nggak Kalah Seru, lho.

HAI-online.com - Nggak salah kalau pesatnya perkembangan teknologi sekarang berdampak pada perubahan gaya hidup kita, para remaja. Maklum, dengan teknologi, kita sudah bisa terhubung satu dengan yang lainnya, hanya dengan bantuan internet dan beberapa gadget canggih.

Nggak cuma merubah cara kita berpacaran lewat video call untuk melepas kangen gara-gara LDR, nyatanya, perkembangan ini juga berdampak pada berubahnya pola pendidikan kita. Contoh gampangnya ya lewat sistem kuliah online.

Yap, lewat sistem ini, kita sebagai mahasiswa nggak perlu lagi, tuh, repot-repot datang ke kampus untuk belajar ataumengumpulkan tugas mingguan. Soalnya, hal- hal tersebut sudah bisa kita lakukan di rumah, hanya dengan bantuan laptop atau PC, lengkap dengan koneksi internet yang stabil.

Biaya Lebih Hemat

Meski terkesan ‘wah’ lantaran embel-embel online yang disematkan, ternyata, kalau dibandingkan dengan kuliah reguler, sistem e-learning ini jauh lebih hemat, loh. Nggak main-main, saking hematnya, proses perkuliahan dengan metode ini dikabarkan mampu menghemat biaya sampai 40 persen dibandingkan dengan kuliah reguler pada umumnya.

Alasannya jelas. Dengan metode ini, kita sebagai mahasiswa, nggak wajib untuk datang ke kampus untuk mengikuti proses perkuliahan. Itu artinya, kita bisa menekan biaya pengeluaran kita seminim mungkin. Ya, kita jadi nggak perlu repot-repot berhitung soal uang bensin, bayar parkir, sampai makan siang di kantin. Oh ya, lupakan juga soal ribetnya fotokopi atau print tugas-tugas kampus, karena semuanya bisa kita lakukan hanya dengan koneksi internet.

“Harganya jelas lebih murah. Mahasiswa nggak perlu menggunakan laboratorium, perpustakaan, ataupun fasilitas lainnya kayak mahasiswa reguler,” ujar Agus Putranto, selaku Deputy Director Binus Online Learning.

Selain itu, dari segi pembayaran uang kuliah juga kita nggak dibebani dengan biaya yang tinggi. Dr. Engkos Achmad Kuncoro, selaku Director of Binus Online Learning menambahkan bahwa dengan sistem perkuliahan semacam ini, untuk mahasiswa di Binus, kita cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp 50 juta saja, lebih murah jika dibandingkan dengan kuliah reguler yang umumnya mengeluarkan total biaya sekitar Rp 90 juta sampai lulus kuliah.

Bagus Dwipayana, selaku Staff Pusat Hubungan Masyarakat dan Urusan Internasional (PUSHUI) Universitas Terbuka (UT) mengamini hal tersebut. Menurutnya, keuntungan yang sudah pasti didapat dari sistem kuliah online ini adalah pemangkasan biaya yang jauh lebih murah ketimbang kuliah reguler yang kita kenal.

“Lewat kuliah online, kita bisa memangkas biaya perkuliahan. Contohnya, dalam pembelian buku di UT, kita bisa save uang sampai 40 persen lebih murah, ketimbang membeli buku cetak. Di UT, ada yang namanya toko buku online. Jadi, di sini, para mahasiswa bisa download e-book, di perangkat berbasis Android dan Windows PC,” ujar mas Bagus menjelaskan.

Proses Perkuliahan Nggak Seribet Yang Dibayangkan

‘Kok bisa murah banget? Emang gimana, sih, proses perkuliahannya?’ Kira-kira, itu pertanyaan yang bakal muncul setelah kita membaca pemaparan soal kuliah online. Namun ternyata, kuliah online nggak seribet dan sepusing yang kita bayangkan, kok. Garis besarnya masih sama kayak kuliah reguler pada umumnya. Bedanya, hanya terdapat pada materi dan bagaimana cara pengajarannya.

Online learning masih ada sistem semesteran. Nah, di kuliah online ini, selama 1 semester ada enam mata kuliah. Di dalamnya ada sekitar 14-16 sesi perkuliahan,” lanjut Pak Agus.

Pak Agus menambahkan bahwa untuk mendukung perkuliahannya, mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen dan anggota kelas lainnya melalui forum diskusi yang sudah disediakan. Contohnya, untuk pertanyaan terkait dengan mata kuliah, dapat dilakukan dengan Course Room. Sedangkan untuk pertanyaan seputar konsultasi personal dengan dosen dan pembahasan tugas kelompok bisa dilakukan di Course Room dan Team Room. “Di UT, dosennya nggak ngajar langsung, jadi ngajar online di sini (di kampus),” lanjut Mas Bagus.

Mas Bagus menambahkan bahwa para dosen yang rata-rata PNS, hadir untuk membuat dan memberikan pengajaran lewat video interaktif, yakni ITV (Independent Televison) Universitas Terbuka.

“ITV ini semacam website yang berisi video-video terkait materi pembelajaran dalamproses perkuliahan. Jadi, ini semacam YouTUBE-nya Universitas Terbuka. Nah, orang yang nggak suka baca buku, bisa buka ini untuk belajar,” lanjut Mas Bagus.

Well, secara garis besar, sistem e-learning ini sebenarnya nggak jauh berbeda dengan sistem perkuliahan reguler pada umumnya. Namun, kebebasan waktu sampai minimnya biaya yang dikeluarkan bisa dibilang jadi daya tarik kenapa sistem ini punya cukup banyak peminat. Ya, setidaknya, lewat belajar online ini, kita bisa memanfaatkan teknologi dengan cara yang benar.

Bukan menggunakanya untuk update status galau, atau bahkan jadi sarana nyinyir di sosial media. Setuju?

Lulus Lebih Cepat!

Nggak cuma bikin kita memangkas uang untuk kebutuhan kuliah, nyatanya, dengan kuliah online kita juga bisa memangkas waktu kuliah kita. Sebagai perbandingan, umumnya, buat kita yang memilih kuliah reguler, biasanya akan lulus paling cepat dalam jangka 3,5 tahun, dan normalnya sekitar 4 tahun.

Sementara itu, dengan mengikuti kuliah online di Universitas Terbuka, kita bisa lulus dengan waktu lebih cepat. Nggak menutup kemungkinan, kita bisa di wisuda dalam waktu kurang dari 3,5 tahun. Serius?

“Mahasiswa di sini (UT) bisa lulus dengan cepat, tapi ada syaratnya. Yakni, mahasiswa yang bersangkutan sudah menuntaskan semua kredit perkuliahannya yang mencapai 144 SKS. Selain itu, mahasiswa yang bersangkutan nggak boleh punya nilai kurang dari C, dan IPK harus di atas 2. Karena kuliahnya bukan masalah semester, tapi SKS. Kalau dia sudah menuntaskan semua kewajiban tersebut, maka mahasiswa itu sudah bisa diwisuda,” lanjut Mas Bagus.

Lebih lanjut, pria berperawakan tinggi dengan kulit sawo matang ini menambahkan bahwa lantaran proses perkuliahannya yang lebih cepat, dalam setahun, bisa mengadakan wisuda sebanyak 6-8 kali. Wih!

Penulis: Agassi Moriand Reporter: Rasyid/Eko

Tag

Editor : Rizki Ramadan