Cerita Teman Kita yang Mencari Uang Tambahan Lewat Wedding Organizer

Minggu, 05 November 2017 | 06:30
Hai Online

Pernikahan Kamen Rider

HAI-ONLINE.COM – Pengalaman setiap orang pasti berbeda-beda, termasuk juga dengan pengalaman teman kita, Randhy Kaliras. Cowok kelahiran 26 Januari 1993 ini, meski masih muda, dia sudah mau berkecimpung ke dunia Wedding Organizer (WO).

Biar pun masih ikut-ikutan dan sekadar mencari pengalaman, ternyata "bermain" di wilayah orang dewasa, menurutnya sungguh sangat menyenangkan. Bagaimana nggak menyenangkan, dengan bergabung di WO, Randhy nggak sekedar dapat pengetahuan dan penghasilan, tapi dia juga mendapatkan satu pengalaman hidup! Gokil!

"Pernah juga sih ikut ngebantuin teman kakak gue nge-wedding organizer gitu. Dari pas SMA gue udah pernah coba. Waktu itu tertariknya karena pengen mencari pengalaman baru, selain itu juga bisa dapat uang saku tambahan," kata Randhy saat berbagi pengalamannya kepada HAI.

Catatan terpenting dari alumni SMA 96 Jakarta ini adalah selagi bisa memanfaatkan waktu luangnya, kenapa nggak dia belajar banyak hal, termasuk dari acara-acara pernikahan orang dewasa yang menurutnya perlu diseriusi.

"Karena acaranya bukan main-main, panitia WO itu satu bagian yang bisa menyukseskan masa depan dua orang dewasa. Ikutan di sini, seru aja sih, bisa dapat pengalaman yang beda kalau dibandingin sama event-event yang lain," katanya.

Randhy membandingkan, kalau event seperti fashion show yang pernah digelutinya juga, lebih menunjukkan sisi remajanya, sedangkan kalo untuk Wedding organizer ia bisa ikut juga memikirkan konsep serius.

"Karena lebih ke formal, dan ada acara sakral yang pengonsepannya juga mesti dipikiran secara matang, gue jadi bisa belajar banyak adat dan kebudayaan setiap event pernikahan, ya buat nambah wawasan sih," kata cowok asal Lampung ini antusias.

Meski dalam organisasi ia berstatus freelancer, cowok ini tetap punya beberapa pengalaman bagaimana ia menangangi pernikahan orang dewasa, lho.

"Tugas di WO biasanya ngedampingi mempelai laki-laki, alias LO pihak cowoknya. Dan gue kayak jadi saksi dua orang menikah dengan budaya dan adat yang berbeda. Keragaman Indonesia bisa terlihat dari sana," ucapnya.

Soal kendala yang dihadapi saat menjadi bagian WO, Randhy mengaku nggak begitu sulit menghadapinya. Karena setiap rencana biasanya mendekati kesempurnaan, tapi tetap saja, beda adat dan budaya dari event pernikahan orang bakal berbeda pula pekerjaannya. Tapi yang paling umum, kata Randhy hanya masalah waktu saja, disini, Randhy mencurahkan pengalamannya.

"Kendalanya sih, mungkin hal yang sudah direncanain saat di acara mulai atau saat di lapangan itu bakalan berbeda. Apa yang udah dibrief dan harus ngapain aja, bisa berubah. Ya, solusinya tetap saling koordinasi dengan anggota WO yang lain," katanya.

Tapi dari semua itu yang terpenting adalah, Randhy belajar bagaimana setiap adat dan kebudayaan yang berbeda tetap bisa bersatu. Dan kalau kerja Randhy sukses dalam menyatukan dua orang mencinta, dia bakal dapat buah penghasilannya. Betul nggak?

Tag

Editor : Hai Online