Sebelum Bermain Kamera Analog, Ini Dia 5 Istilah-istilah Penting yang Wajib Lo Tahu

Rabu, 01 November 2017 | 05:30
Hai Online

kamera analog (foto: Riomanadona)

HAI-ONLINE.COM – Secara nggak sadar anak muda mulai kembali nih menggandrungi kamera analog. Makin banyak juga hasil jepretan keren anak muda dari situ. Bagi lo yang tertarik ikut main kamera analog, rasanya perlu tahu dulu nih istilah-istilah yang ada.

Dilansir dari KompasTekno, ini dia istilah-istilah itu yang wajib lo tahu guys

Shutter

Shutter atau rana merupakan perangkat seperti "tirai" di kamera. Fungsinya untuk mengatur keluar masuknya cahaya buat mengekspos film.

Waktu (durasi) terbukanya shutter bisa diatur loh dan bakal mempengaruhi hasil pemotretan. Semakin cepat waktu, gerakan bedan yang tertangkap juga makin tajam dan jelas. Begitupun sebaliknya, sob. Kalau lambat akan ada efek motion blur.

Satuan kecepatannya sih biasanya dinyatakan dalam hitungan detik dan pecahan, contohnya 1/500 detik atau 1/4000 detik. Shutter juga bisa lo liat di kamera dalam salah satu tuas pengendali ikon angka. Ada juga huruf "B" atau "Bulb" yang bearti shutter terus terbuka sesuai durasi pengguna.

ISO atau ASA

Istilah ini merupakan tingkat sensitivitas medium perekam gambar terhadap cahaya. Biasanya nih rating kecepatan dituliskan di kemasan setelah nama film bersnagkutan. Contohnya Fujifilm Velvia 50 dengan rating ASA 50, atau Kodak Trix-X 400 dengan rating ASA 400.

Di kamera analog, film ISO rendah butuh waktu exposure lebih lama, tapi grain (bintik-bintik partikel kimia film) cenderung lebih harus, pun sebaliknya.

Aperture atau F-stop

Aperture merupakan bukaan pada lensa (entrance pupil) yang dilalui cahaya untuk mencapai film. Fungsinya mirip pupil di mata mansuia. Semakin lebar, semakin banyak cahaya yang masuk dan mempersingkat waktu exposure. Hal itu juga berlaku kebalikan ya.

Satuannya dinyatakan dengan F-stop yang diberi jeda 1/3 EV (Exposure Value) atau 1 EV. Makin besar angkanya, bukaan aperture makin sempit.

Lebarnya aparture juga mempengaruhi luas ruang tajam (depth of field). Makin kecil bukaan aparture, makin luas ruang tajam dan background serta foreground makin tajam jga.

Developer

Istilah ini merupakan cairan kimia untuk menghilangkan laposan eprtama pada film dan membuat gambar laten yang terekam di dalamnya jadi kelihatan. Selama cairan ini masih menempel di film, proses pengembangan gambar bakal terus berlangsung.

Fixer

Ini merupakan bahan kimia dalam proses cetak film. Tujuannya untuk membuat film atau hasil cetak kehilangan sensitivitas terhadap cahar. Jadi, gambar yang sudah dicetak nggak bakal berubah. Tahap ini ada setelah proses developing dan stop bath ya.

Selain lima istilah itu, masih banyak loh istilah-istilah lain yang perlu lo tahu. Setidaknya udah ada sedikit info, sisanya belajar dan kembangin diri sendiri juga ya! Dewi

Editor : Hai Online

Baca Lainnya