HAI-ONLINE.COM - Terkenal sebagai penulis, rapper, stand up comedian, aktor, penyiar radio, dan lainnya, Pandji Pragiwaksono aktif “mengusik” anak muda untuk terus bergerak maju mengubah bangsa ini.
Bagi Pandji, dunia jelas butuh anak muda untuk mengubah dunia. Semua perubahan di dunia menurutnya berasal dari anak muda. Beberapa contohnya seperti Sumpah Pemuda, Reformasi, penculikan Soekarno ke Rengasdengklok dalam hal proklamasi, dan lainnya dimulai dari para pemuda.
Namun, yang menurutnya perlu digarasbawahi ialah anak muda nggak bisa cuma sendiri dalam hal itu.
“Orang banyak yang lupa kalau kutipan Bung Karno yang biasa diambil untuk menggambarkan besarnya kekuatan anak muda itu nggak lengkap,” tutur Pandji.
(BACA: INIBUKTI BAHWA DUNIA SELALU BUTUH ANAK MUDA UNTUK MEMBAWA PERUBAHAN. JANGAN KEBANYAKAN MAGER!)
Dalam kutipan itu orang tua acap kali dihilangkan. Bunyi lengkapnya yakni “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Padahal, mencabut akar suatu permasalah lebih berat ketimbang mengguncang dunia.
Anak muda itu butuh orang tua sebagai sosok yang bijak dan bisa mengarahkannya dalam bertindak. Jangan sampai anak muda menurutnya lupa kalau butuh orang tua-orang tua ini untuk mengubah dunia.
Cepat boleh, terburu-buru jangan
Bagaimana gambaran anak muda saat ini? Pandji sendiri melihat anak muda saat ini mudah bereaksi, tapi kadang terlalu buru-buru.
Menurutnya berpikir kritis dan beraksi boleh cepat, tapi jangan terburu-buru. Hal inilah yang menjadi keresahannya terhadap anak muda sekarang. Berangkatlah dari argumentatif yang sesuai fakta dan jelas.
Padahal, ke depannya anak muda Indonesia memiliki beragam tantangan, salah satunya untuk tetap fokus.
Anak muda Indonesia sekarang mudah terpecah fokusnya, bahkan dirinya sendiri. Menurutnya, mulailah untuk memilah mana yang seharusnya dipikirkan dan diabaikan. Pilih apa yang harus menjadi fokus utama dalam berkarya.
Berkarya adalah wujud Nasionalisme
Salah satu cara yang dapat dilakukan anak muda untuk memajukan bangsa dan dunia ialah lewat karya. Menurutnya penjajahan masa sekarang sudah bukan lagi kayak dulu, tapi lewat penetrasi karya. Bangsa ini bisa maju lewat karya demi karya.
“Kita nggak perlu minder dengan kita sendiri. Sudah waktunya kita yang menawarkan sesuatu untuk dunia,” ucapnya. Setidaknya ada tiga syarat berkarya yang diutarakan Pandji, yaitu renjana (passion), cerdas dan cerdik, serta mampu bekerja sama dalam perbedaan.
Pandji mengakui, anak muda Indonesia punya potensi dalam kreativitas. Tinggal bagaimana kita mau menuangkannya atau merealisasikannya.
Akses anak muda sekarang juga sudah lebih mudah ketimbang zaman dulu
“Saatnya kita berkarya menembus dunia, ketimbang jadi kuli untuk karyanya orang lain. Dan itu dimulai dari kita, dimulai dari anak muda yang tahu apa yang dia pengen lakukan,” tutup Pandji.
(Penulis: Dewi Rachmanita Syiam)