Bukti Bahwa Dunia Selalu Mengandalkan Anak Muda Untuk Membawa Perubahan

Sabtu, 28 Oktober 2017 | 06:15
Fadli Adzani

Young And Loud

Pada 2015, komunitas ketjilbergerak digandeng KPK untuk membuat YouthCamp Anti-Corruption. Di acara yang digelar di Yogya itu, mereka mengumpulkan anak-anak muda usia SMA dan kuliah dari berbagai daerah untuk mengikuti seminar dan workshop tentang kasus korupsi dan cara memberantasnya.

Yang keren dari acara itu, selesai acara, mereka nggak pulang begitu saja. Di hari terakhir, para peserta mendeklarasikan sebuah gerakan komunitas baru bernama Angkatan Perubahan. Mereka rajin banget bikin-bikin kampanye anti-korupsi yang dikemas secara kece dan kekinian agar anak muda lainnya peduli dan tergerak untuk sama-sama menangani permasalahan bangsa ini. Salah satu program keren mereka adalah kampanye #KuyJujurUN yang ngajak pelajar SMA untuk menyelesaikan ujian nasional tanpa melakukan kecurangan.

“Karena sejatinya penyebaran dan penanaman nilai-nilai antikorupsi kepada generasi muda Indonesia ini seharusnya tugas semua pihak, nggak hanya KPK dan penggerak komunitas antikorupsi,” tambah Yam Saroh, ketua Angkatan Perubahan.

Di Jakarta, hampir setiap tahun sejak 2010 temen-temen kita selalu ramai membicarakan acara Indonesian Youth Conference (IYC). IYC membuktikan bahwa bukan cuma festival musik saja yang bisa ramai dikunjungi anak muda, tetapi juga acara konferensi atau seminar.

Sepanjang tahun, Sinergi Muda punya banyak program lainnya yang melibatkan anak muda. Misi mereka, menghilangkan apatisme anak muda terhadap masalah-masalah di sekitar, tapi bukan dengan cara yang kaku dan formal melainkan dengan program kreatif dan kekinian.

“Kami membantu anak muda mewujudkan ide perubahan positif di Indonesia,” kata Iyus Usman selaku Brand Comm Director Sinergi Muda.

Organisasi anak muda lainnya yang keren adalah Pamflet Generasi. Gerakan mereka dilandasi oleh keresahan akan generasi muda yang ogah-ogahan mendalami masalah HAM di Indonesia.

"Anak muda kan tumbuh dengan melihat masyarakatnya, maka dari itu yang jadi masalah mungkin masyarakatnya juga, bahkan bisa jadi negaranya. Makanya tugas kami juga untuk ngadain diskusi tentang sejarah, tentang HAM, tentang isu-isu yang urgentlah di masyarakat biar anak-anak muda nggak kehilangan kemampuan kritisnya," papar Maulida Raviola selaku Koordinator Umum Pamflet 2015-2017.

Muda, ‘Berisik’ dan Berdampak!

Kita harusnya sebel ketika guru, kakak atau ortu menyebut generasi muda sekarang tuh generasi yang kebanyakan mager, cuma mau hepi-hepi, dan yang dipedulikan adalah goals hidupnya sendiri.

Namun, untuk bisa sebel kita harus buktikan dulu, nih, bro, bahwa kita bisa kok memanfaatkan energi muda kita ini untuk giat melakukan sesuatu hingga berdampak pada perubahan kehidupan sekitar. Gerakan yang dilakukan ketjilbergerak, Angkatan Perubahan, Pamflet serta Sinergi Muda bisa jadi panutan lo.

Anak muda generasi sekarang punya banyak banget kemewahan yang nggak didapat generasi sebelumnya.

Tapi coba inget-inget, seberapa banyak grup LINE yang lo ikuti dan berapa banyak yang dari grup itu kalian menghasilkan obrolan-obrolan berfaedah? Siapa saja public figure yang lo follow di Instagram dan sudahkah lo mendapatkan inspirasi bermanfaat dari mereka? Untuk apa saja waktu luang sepulang sekolah lo manfaatkan?

HAI percaya, deh, lo yang baca artikel ini bisa ngejawab pertanyaan itu tanpa ngerasa malu bahkan malah bangga karena udah menjadi anak muda yang berfaedah.

Kalau ternyata lo menjawab pertanyaan itu sambil cengegesan, coba simak nih pernyataan dari Greg Sendana, salah satu pendiri ketjilbergerak

“Yang masih punya tenaga kan anak muda, yang idenya meluap-luap juga anak muda, memang masa depan bangsa ada di tangan anak muda," ujar Greg

Yuk, ah, kita jadi anak muda yang punya semangat kencang untuk mengusahakan perubahan baik bagi diri kita sendiri, temen-temen, dan masyarakat luas.

Selamat 28 Oktober! (Kiram/Agung/Dewi)

Tag

Editor : Fadli Adzani