HAI-online.com - Bukan cuma film aja yang ada ajang penghargaannya, dunai buku juga. Di Indonesia, ada ajang penghargaan tahunan yang namanya Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK). Pelopornya adalah Richard Oh dan Takeshi Ichiki.
Sudah sejak 2001 ajang ini rutin di gelar. Awalnya, bernama Khatulistiwa Literary Award, namun sejak 2014 berganti hingga sekarang.
KSK menyeleksi buku-buku fiksi yang terbit dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Ada tiga kategori, puisi, prosa (novel dan cerpen), dan karya pertama atau kedua terbaik.
Rabu (25/10) kamarin KSK 2016-2017 digelar di atrium Plaza Senayan Jakarta.
”Saya senang, banyak penerbit dan penulis dari sejumlah daerah ikut terpilih,” kata Richard Oh kepada Kompas, Rabu malam.
Buku apa saja yang memenangkan KSK tahun ini? Kita kenalan, yuk, terus langsung cari di toko buku untuk dibaca. Sikat!
1. Novel "Dawuk" karya Mahfud Ikwan - Prosa Terbaik
Membaca novel ini, dalam beberapa hal mungkin akan sedikit mengingatkanlo dengan novel 'Life of Pi' karya Yann Martel yang sudah pernah diangkat ke dalam medium film oleh Hollywood beberapa tahun lalu.Peran Warto Kemplung sebagai narator utama dalam novel 'Dawuk', mungkin akan sedikit mengingatkan kamu dengan karakter Pi Patel dalam novel 'Life of Pi'. Bedanya, karakter Warto Kemplung adalah sosok pembual yang punya reputasi buruk dan nyaris tidak bisa dipercaya. Menempatkan sosok pembual dan tidak bisa dipercaya sebagai narator utama sebuah cerita? Membayangkan saja sudah sangat menarik kan?
Mirip dengan 'Life of Pi', pembaca seperti diberi ruang untuk menebak-nebak dan menafsirkan sendiri apa sebenernya yang disampaikan oleh si pembual dengan kisah yang dituturkan. Bedanya, kisah yang diangkat dalam novel ini adalah sebuah roman yang penuh keganjilan dan kejutan. Dengan lembar halaman yang yang bisa dibilang lumayan tipis. Ditambah dengan narasi yang kuat dan tata bahasa apik, memungkinkan kamu buat menyelesaikan novel ini dalam sekali duduk.
Karena sebaik-baiknya buku adalah buku yang tipis dan enak dibaca, hehe.
2. Kumpulan Puisi "Di Ampenan Apalagi yang Kau Cari?" karya Kiki Sulistyo - Puisi Terbaik
Penyair asal NTB ini karyanya sudah sering wara-wiri di berbagai publikasi. Ia juga aktif di Komunitas Sastra Akarpohon yang ia dirikan. Puisi-puisi ini perihal kota aslnya.
"Pertama kali menulis puisi perihal kota ini adalah ketika saya tidak lagi bermukim di sana. Ketika saya sudah dewasa, rumah dijual, dan keluarga terpencar-pencar. Seperti ada yang memanggil-manggil saya untuk menuliskannya," tulis Kiki. (BACA:“The Catcher In The Rye”, Novel Favorit Vokalis Green Day Hingga si Pembunuh John Lennon)
3. Novel "Lengking Burung Kasuari" karya Nunuk Y. Kusmiana - Karya Perdana Atau Kedua Terbaik
Buku ini bercerita tentang tentara Jawa dan keluarganya yang menetap di Papua pada 1970 dari sudut pandang Asih, anak berusia 7 tahun.
Topik politik sering dibahas namun karena dibalut dengan kisah masa kecil yang menyenangkan, kita akan merasakan manis dan getir sekaligus.
Nah, kalau tiga buku ini masih kurang untuk nambah bahan bacaanlo, berarti lo mesti 'hajar' juga buku-buku yang dinominasikannya ini:
Kategori Fiksi
1. Pagi Yang Miring Ke Kanan karya Afrizal Malna
2. Tanah Surga Merah karya Arafat Nur
3. Pingkan Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono
4. Saya Tidak Boleh Berbicara Sejak Bayi Demi Kebaikan-Kebaikan karya Edi A.H Iyubenu
5. Calabai: Perempuan Dalam Tubuh Lelaki karya Pepi Al-Bayqunie
6. Cerita Tentang Tuan Kecil dan (Sedikit) Tentang Tuan Besar karya Wendoko
7. Bakat Menggonggong karya Dea Anugrah
8. Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y. Kusminana
9. Telembuk, Dangdut dan Kisah Cinta Yang Keparat karya Kedung Darma Romansa
10. Dawuk: Kisah Kelabu Dari Rumbuk Randu karya Mahfud Ikwan
Kategori Puisi
1. Ludruk Kedua karya Dadang Ali Murtono
2. Badrul Mustofa karya Heru Joni Putra
3. Di Ampenan Apa Lagi Yang Kau Cari karya Kiki Sulistiyo
4. Blitar Di Pintu Samar karya W. Haryanto
5. Bekal Kunjungan karya Nermi Silaban
6. Kota, Kita, Malam karya Isbedi Setiawan Z
7. Tamasya Cikaracak karya Toni Lesmana
8. Penyair Revolusioner karya Deddy Arsyadi
9. Lelaki dan Tangkai Sapu karya Iyut Fitrah
10. Rahasia Dapur Bahagia karya Hasta Indriyana
Kategori Tambahan Tahun ini: Karya Perdana dan Kedua
1. Seikat Kisah Tentang Yang Bohong karya Berto Tukan
2. Rumbalara Perjalanan karya Bernando J. Sujipto
3. Resep Membuat Jagat Raya karya Abinaya Ghina Jamela
4. Bekal Kunjungan karya Nermi Silaban
5. Pertanyaan-pertanyaan tentang Dunia karya Mutia Sukma
6. Pledoi Malin Kundang karya Indrian Koto
7. Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y. Kusmiana
8. Api Kata karya Kim Ghozali AM
9. Badrul Mustofa karya Heru Joni Putra
10. Kartu Pos Dari Banda Neira karya Zulfikli Songyanan