Jadi Joki Skripsi Sampai Joki Ujian, Ini Cerita Teman-teman Kita yang Meraup Uang Dari Kemalasan Orang

Selasa, 09 Januari 2018 | 07:30
Hai Online

Joki Skripsi

HAI-ONLINE.COM – Sampai sekarang, selain bisnis fotokopi dan makanan, ada satu lagi bisnis lain yang nggak bisa mati di dunia perkuliahan. Namanya ‘Palu Gada’ (apa lu mau gue ada).

Sesuai namanya, bisnis ini bisa memberikan apa yang kita butuh selama masa perkuliahan. Mulai dari bikin presentasi, tugas kampus, makalah, sampai skripsi. Semua bisa!

Karena ini bisnis ‘underground’, makanya jangan heran kalau kita sulit menemukan keberadaan si ‘joki’. Yap, dengan berbagai alasan keamanan, mereka nggak gampang muncul ke permukaan dan mempresentasikan keahlian mereka di khalayak ramai kayak yang dilakukan anggota MLM. Sembunyi-sembunyi, bos!

Nggak percaya? Mendingan ngobrol langsung sama Indah (nama samaran), deh.

“Jadi gini, namanya juga di kampus ya, ada aja anak-anak yang deket sama dosen, terus mulutnya comel. Nah, gue nggak mau, tuh, sampai kejadian ada yang ngelaporin gue. Makanya, cuma orang dekat atau orang yang bener-bener butuh (nyariin) gue aja yang minta tolong sama gue,” ujar salah satu alumni perguruan tinggi negeri, yang sempat jadi joki.

Apa Lu Mau Gue Ada!

Yap, teman-teman kita ini emang multi talent. Namanya juga Palu Gada, apa lu mau gue ada, mereka nggak cuma bisa ngerjain tugas harian, makalah, atau skripsi, teman-teman kita juga bisa ngerjain soal UTS atau UAS sekalipun!

Indah, nih, contohnya. Dia mengaku kerap kali dimintain tolong buat ngerjain tugas kuliah, sampai soal-soal ujian kayak UTS atau UAS. Wah, serius, Ndah?

“Iya serius. Selain tugas, gue juga dimintain bantuan untuk ngerjain soal UTS atau bahkan UAS mereka. Sistemnya, mereka fotoin itu soal ujian, kirim ke WhatsApp gue, terus dikerjain, deh. Hasilnya, gue kirim balik ke mereka,” lanjut cewek ramah ini menjelaskan.

Sementara itu, Bedul (nama samaran), mengaku sanggup mengerjakan skripsi atau thesis selama itu masih berada dalam kapasitasnya. Maksudnya?

pelajar sma mengerjakan tugas yang banyak
“Jadi, saya bisa kerjakan skripsi atau thesis untuk semua jurusan ilmu-ilmu sosial aja, alias bukan mata kuliah IPA. Nah, untuk lama penggarapannya, sih, berbeda-beda. Kalau dari dosen pembimbingnya lancar, mungkin sekitar 1,5 bulan bisa selesai. Tapi kalau banyak masalah ya bisa sampai 3-5 bulan,” timpal Bedul.

Sama kayak penyedia layanan jasa-jasa lainnya, apa yang ditawarkan teman-teman ini bukan cuma-cuma, alias gratis. Nah, harga yang ditawarkan pun beragam. Nominalnya mulai dari cuma puluhan ribu rupiah, sampai jutaan rupiah.

Bedul misalnya. Lantaran proses pengerjaan skripsi yang kadang memakan waktu berbulan-bulan, dia nggak sembarangan dalam mematok harga. Makanya nggak heran kalau harga yang ditawarkan terbilang lumayan, yakni ada di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta. Gokil!

“Kalau gue, sih, nggak gede-gede. Lagi pula, gue nggak memasang tarif. Ya, asas pertemanan aja, sukarela, sih. Cuma kalau nominalnya ada di kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu,” lanjut Indah.

BACA: Jurusan Matematika: Nggak Disuka, Tapi Bisa Bikin Lulusannya Punya Gaji Puluhan Juta

Selain asas pertemanan, Indah mengatakan bahwa dia melakukan itu semata-mata untuk menambah pendapatan. Usut punya usut, nih, Indah justru mengatakan bahwa dia awalnya nggak sengaja terjun ke dalam dunia ini. Kok bisa?

“Awalnya emang bikin les privat gitu buat teman yang kurang bisa. Satu pertemuan gue kasih tarif Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu. Tapi lama kelamaan, ada teman yang maunya instan aja. Ya awalnya gue kerjain, deh, sekalian buat jadi bahan belajar gue lagi. Tapi ujungnya malah dibayar,” repet cewek yang menggeluti bisnis ini selama 1 tahun.

Well, mau pakai jasa joki atau nggak, sih, pilihannya ada di kita. Tentunya dengan segala konsekuensi, untung dan ruginya.

Okelah kalau emang nggak bikin kita ribet atau kewalahan dengan tugas kuliah yang seabrek. Tapi intinya kuliah, kan, kita pengen dapat ilmu lebih yang nantinya bisa kita aplikasikan di dunia kerja. Terus, kalau semua tugas dikerjain sama joki, di dunia kerja nanti kita bisa apa? Emangnya uudah siap untuk bersaing dalam MEA? Pikir-pikir dulu, deh.

Tag

Editor : Hai Online