HAI-ONLINE – Sama kayak fungsi kaki pada tubuh kita, nyatanya, velg juga punya peranan penting terhadap kestabilan laju kendaraan. Iya dong. Kalau kaki kita terbentur, tergores, atau bahkan patah tulang, otomatis itu akan mengganggu kinerja atau pergerakan tubuh kita.
Nah, hal yang sama juga berlaku buat kaki-kaki mobil. Velg juga bisa sakit, bung! Penyakitnya bermacam-macam, mulai dari yang ringan kayak peyang, sampai yang parah kayak robek dan pecah! Apabila kondisi tersebut menimpa velg kita, otomatis laju kendaraan jadi gak maksimal bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan.
Biasanya, sih, kalau udah kayak gitu, orang bakal mengganti atau mereparasi. Namun, hal itu nggak serta merta bisa membuat velg sehat kayak sedia kala. Bahkan, ‘obat’ tersebut punya harga yang tergolong mahal. Nah, mau nggak mau emang harus ada langkah pencegahan untuk menghindari si kaki-kaki dari berbagai masalah tersebut. Well, nggak usah keburu takut. Mendingan simak obrolan HAI sama Budi Wahono, teknisi dari Hilda Ban.
Jalan Rusak
Jalan rusak sampai lubang tentu jadi musuh besar dari velg. Kalau kita kurang hati-hati saat mengemudikan mobil, dipastikan umur velg nggak panjang. Buktinya jelas. Biasanya akan muncul goresan di bibir velg atau bahkan sampai bikin velg peyang!
“Yang paling sering, tuh, kena lubang atau menghantam polisi tidur. Kalau pakai velg bikinan lokal, sih, kebanyakan akan langsung rusak,” ujar Budi.
Hard Braking
Ini masih ada hubungan dengan jalan rusak. Saat melihat lubang, kebanyakan dari kita akan melakukan rem mendadak. padahal kondisi tersebut akan membuat si velg apalagi bagian depan jadi sakit. Itu terjadi lantaran titik berat akan kumpul di velg bagian depan. Efeknya, velg bisa peyang bahkan pecah ban saat mengalami benturan. Kalau kita tahu jarak pengereman nggak mencukupi, ada baiknya melepas pedal rem sebelum menghantam lubang. Langkah tersebut mampu meminimalisasi dampak benturan, karena titik berat sudah bergeser.
Ban Nggak Sesuai
Penggunaan ban yang nggak sesuai dengan ukuran velg ternyata juga jadi salah satu penyebab berkurangnya umur velg. Contohnya adalah kayak modifikasi model ban donat atau model retro. Memasang dudukan velg yang bukan bawaan pabrik juga berperan dalam cepat rusaknya piranti ini.
"Yang aslinya memakai empat baut dudukan, diganti jadi lima baut, demi mengejar gaya mobil sedan Eropa. Keren, sih, tapi ini pengaruh juga pada kekuatan velg itu karena memang punya dudukan yang berbeda. Bergaya boleh, tapi perhatikan soal keamanannya juga," papar lelaki yang udah 10 tahun jadi teknisi Hilda Ban ini.
Tekanan Angin
Sebelum pergi, ada baiknya memeriksa tekanan angin ban. Soalnya, kalau tekanan anginnya kurang, itu bisa menyebabkan velg bengkok di bagian bibir.