Nggak Sembarangan, Ini 5 Tata Cara Menyalip Kendaraan yang Benar!

Kamis, 19 Oktober 2017 | 07:45
Hai Online

Susi Pudjiastuti naik motor trail di Sumbawa

HAI-ONLINE.COM – Lagi bawa motor di jalan, eh, di depan ada mobil jalannya lambat banget. Udah diklaksonin tapi masih nggak mau minggir.

Pernah nemuin kasus kayak gitu? Emang, sih, itu bikin kita bete banget. Apa lagi kalau lagi buru-buru mau pacaran, duh, nambah betenya. Satu-satunya jalan ya kita mesti nyalip mobil itu. Nah, tapi jangan asal salip aja, bro. Kebanyakan kasus kecelakaan yang terjadi saat menyalip kendaraan lain adalah kita udah terlanjur kesel atau emosi, sehingga maunya buru-buru mendahului si mobil.

Padahal, itu sama sekali nggak baik, bro. Salip menyalip, tuh, ada aturannya. Nggak bisa sembarangan kalau kita nggak mau jadi salah satu korban kecelakaan. Biar perjalanan lo nggak berakhir di rumah sakit gara-gara kecelakaan, mending baca ini dulu sebelum melakukan perjalanan.

Lihat Aturan!

Ini peraturan pertama kalau mau mendahului kendaraan di depan kita, entah itu kendaraan kecil atau besar sekalipun. Perhatikan rambu-rambu yang ada di sekitar lokasi. Misalnya, kita nggak boleh menyalip kendaraan di tikungan, atau di zona selamat sekolah.

Kalau kita lagi ada di zona selamat sekolah, ya, sabar aja dulu jangan buru-buru mau nyalip. Soalnya, kendaraan di depan kita, memelankan laju kendaraannya, mungkin ada anak sekolah yang mau nyebrang. Bahaya, tuh, kalau kita udah keburu buka gas. Bisa-bisa kita nabrak orang yang nyebrang itu. Duh!

Perhatikan juga marka jalan. Bedakan garis putus-putus dan yang nyambung. Biasannya, garis yang nyambung ini biasa ditemukan di jalan berkelok-kelok, jembatan dan flyover.

"Kita lihat garis di jalan, kalau itu garis putus-putus, maka kita boleh menyalip, tapi kalau garisnya nyambung, kita nggak diperkenankan menyalip," ungkap Pak Jusri.

Perhatikan Spion

Lebih lanjut, Pak Jusri menambahkan tentang pentingnya fungsi si spion. Bukan buat gaya-gayaan atau biar nggak kena tilang, spion juga berfungsi buat kita sebelum berniat menyalip kendaraaan di depan kita. Dengan melihat spion, kita bisa tahu ada kendaraan di belakang yang juga berniat mendahului atau nggak. Jangan sampai kita melakukan hal yang sama dengan kendaraan di belakang kita. Pastikan jarak aman dengan kendaraan di belakang kita.

Pasang Alat Komunikasi

Alat komunikasi pada kendaraan di antaranya ada lampu sein, klakson, dan lampu dim. Nah, kalau posisi kita sudah ada di jarak aman dalam menyalip dan nggak ada kendaraan belakang yang juga mau menyalip, gunakan alat komunikasi tersebut kepada si kendaraan besar, sebagai tanda kalau kita bakal mendahului dia.

Cek Spion Lagi

Mobil atau motor kita sudah hampir melewati kendaraan yang disalip. Hal selanjutnya adalah, kita harus balik lagi ke lanur semula. Tapi, ini juga perlu diperhatikan, agar nggak tertabrak dari belakang. Cek spion tengah mobil, kalau ban depan terlihat dari spion baru kita dipastikan aman untuk masuk lagi ke lajur yang seharusnya. Tapi ingat, saat akan kembali ke lajur semula, pasang lampu sein lagi.

Awas Lubang!

Dalam kondisi apapun, berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan yang rusak sangat nggak dianjurkan. Alasannya jelas, berbahaya. Pasalnya, kendaraan yang kita kemudikan menjadi nggak stabil di lintasan seperti ini.

“Bayangin aja kalau kita mau mendahului kendaraan besar dengan sepeda motor dan apesnya kita menghantam lubang. Kita bisa jadi bulan-bulanan kendaraan besar yang disalip. Apalagi, kan, visibilitas supir kendaraan terbatas,” ujar pria yang mendirikan JDCC pada tahun 1991 silam.

Tag

Editor : Hai Online