Pemain bola yang sering disebut pemanas bangku cadangan nggak boleh kita pandang sebelah mata.
Hal itu dibuktikan di Liga Kompas Grameda Panasonic U-14, dimana beberapa tim yang berlaga di kompetisi itu benar-benar memanfaatkan andil super sub sebagai taktik mematikan.
Kita mulai dari tim ASIOP Apacinti yang mengalami kesulitan di babak pertama ketika melawan Garuda Putra Bekasi.
Tim Garuda Putra Bekasi mendominasi jalannya pertandingan dengan sering meneyrang lewat sisi kanan.
Akhirnya, pelatih ASIOP, Yayat Supratna, memasukkan sang super sub, Nadhif Kosasih dan Rayhan Everhard. Masuknya kedua pemain ini mengubah jalannya laga.
Benar saja, si super sub Nadhif mencetak gol pembuka untuk ASIOP setelah sebelumnya sulit menembus pertahanan Garuda Putra. Rayhan pun hatrick di pertandingan itu. Itu membuktikan bahwa memasukkan super sub adalah taktik yang harus diperhitungkan oleh pelatih sepak bola.
Alhasil, ASIOP menang 8-0 atas Garuda Putra. Semuanya berubah ketika ASIOP mengganti para pemainnya.
”Semua sudah kami persiapkan dari awal dan masuk dalam rencana. Pergantian pemain menjadi kunci kami memenangi pertandingan,” kata Yayat.
Asisten Pelatih Garuda Putra Bekasi Sadin Lacandra pun mengakui kalau timnya kelelahan setelah menggeber penyerangan di babak pertama.
”Kami juga tidak tampil dengan kekuatan penuh setelah enam pemain inti absen karena cedera dan terkena hukuman akumulasi kartu,” kata Sadin.
Hal serupa juga dilakukan oleh Kabomania saat menghadapi Talenta Muda FU 15. Babak pertama imbang tanpa gol.
Akhirnya, pelatih Kabomania, Abdul Rozak, melakukan apa yang ASIOP lakukan; memasukkan super sub-nya yang berhasil membuat Kabomania mencetak 4 gol dan memenangkan laga tanpa balas.
”Saya memang melatih pemain untuk mencetak gol secara berturut-turut karena psikologi lawanpasti labil setelah kebobolan gol. Lawan galau dan lengah sehingga harus dimanfaatkan untuk mencetak gol susulan,” kata Abdul Rozak.
Dalam laga lainnya, Jakarta Football Academy (JFA) berhasil mengalahkan Matador Mekarsari dengan skor 2-0 walau Matador sempat mengancam gawang JFA.
Namun, JFA berhasil mencetak gol ketika pemain cadangan mereka, M. Abyan dan Aulia Ramadhan masuk ke lapangan. JFA unggul dua gol melalui Yoga Febriyana dan Riski Ginting. Gol ini terjadi setelah JFA memasukkan dua pemain penggantinya.
”Pergantian pemain di tengah laga saya lakukan karena pemain pengganti dapat memberikan suntikan semangat baru bagi rekan-rekannya,” kata Hernoto.
Pada pertandingan lainnya yang juga berlangsung kemarin, Pelita Jaya menang 1-0 atas Siaga Pratama.
Mandiri Selection menang 7-0 atas Remci Tangerang, Villa 2000 menang 2-0 atas Bina Taruna, Cibinong Raya menang 1-0 atas SSJ Kota Bogor, dan Ragunan SS ditahan imbang 0-0 oleh Buperta Cibubur.
Sanski untuk Bina Taruna
Tim sepak bola SSB Bina Taruna mendapat sanksi larangan bermain tiga kali dan larangan mendampingi bagi manajer.
Hal itu dilakukan karena mereka memprovokasi pemain ASIOP pada laga Minggu (8/10).
Manajer SSB Bina Taruna Jaka Lesmana dilarang mendampingi timnya dari pinggir lapangan. Pemainnya bernama Mohammad Fikri Ghozali Daulay dan Muhammad Aditya Ma'Moer dilarang bermain di hari yang sama.
Sementara itu, Erza Bristha Bathara dilarang bermain dua kali selama dua minggu.
”Tindakan provokasi itu melanggar nilai sportivitas yang dijunjung di LKG. Semoga sanksi ini menjadi bahan evaluasi dan koreksi bagi semua pihak,” kata Direktur LKG Adi Prinantyo.
(Artikel ini pertama kali tayang di harian Kompas dengan judul “Pergantian Pemain Jadi Taktik Mematikan”)