Seorang pria separuh baya bernama Pak Bariman warga Binangun, Cilacap, Jawa Tengah, menjadi korban penipuan dengan kedok lowongan pekerjaan.
Semua itu beliau lakukan supaya anaknya bisa menjadi pegawai Pertamina, Pak Bariman justru gigit jari lantaran harus kehilangan uang tunai senilai Rp 125 juta.
Kapolsek Nusawungu Ajun Komisaris Tusiran, Senin (9/10) mengatakan, korban melaporkan kasus penipuan tersebut pada Senin (4/9).
Dia mengaku menitipkan anaknya yang bernama Eko agar dapat diterima di Pertamina kepada pelaku bernama Fajar (22), warga Dusun Cibungur, Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
“Bariman menyetorkan uang senilai Rp 125 juta kepada pelaku dengan harapan anak laki-lakinya yang bernama Eko bisa masuk diterima sebagai karyawan Pertamina. Untuk meyakinkan korban, pelaku mengaku kenal dengan direktur Pertamina dan bisa membatu memasukan menjadi karyawan Pertamina,” katanya.
Atas dasar laporan tersebut, polisi berupaya mencari keberadaan pelaku. Selang satu bulan, tapatnya pada Rabu (4/10), pelaku akhirnya diciduk di salah satu kontrakan di Desa Karangtawang, Kecamatan Nusawungu, Cilacap.
Dari penangkapan tersebut petugas berhasil menyita dua unit mobil Nissan Grand Livina dan Ford Escape serta beberapa dokumen persyaratan melamar pekerjaan. Kedua mobil tersebut diduga dibeli dari uang hasil menipu sehingga disita petugas sebagai barang bukti.
“Kami juga menyita kuitansi pembayaran tertera nominal Rp 125 juta serta beberapa dokumen persyaratan perekrutan di Pertamina” tambah Kapolsek.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, pelaku dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
“Atas kejadian tersebut masyarakat diimbau jangan mudah percaya dengan seseorang yang bisa memasukan kerja dengan membayar sejumlah uang,” ujar Pak Tusiran.
Rekrutmen tanpa biaya
Menanggapi kasus tersebut, Head of Comrel Pertamina RU IV, Pak Ristanto Heru Widodo mengatakan, PT Pertamina pada periode September lalu memang membuka penerimaan karyawan baru untuk program Bimbingan Keahlian Juru Teknik (BKJT).
Dalam program ini, secara khusus Pertamina bekerjasama dengan lembaga pendidikan di Kabupaten Cilacap dalam menjaring siswa unggulan untuk bergabung.
“Memang pernah ada penerimaan untuk program BKJT, tapi itu sekolahnya sudah ditunjuk untuk bekerjasama, di antaranya yakni SMK Migas, SMAN 1 Cilacap, dan SMA Negeri unggulan yang lain,” katanya.
Pak Ristanto menegaskan, selama ini Pertamina hanya membuka pengumuman rektrutmen yang dapat diakses di pranala www. pertamina.com. Jadi, informasi di luar situs resmi tersebut, lanjut dia, adalah palsu.
“Semua proses rekruitmen Pertamina dipastikan murni, transparan, dan nggak dipungut biaya sama sekali. Kami pastikan jika ada pemungutan biaya atau ada yang dijanjikan oleh pegawai internal (nepotisme) akan kami proses untuk di-PHK,” tegasnya.
Nah, dari kasus ini, kita bisa ambil faedahnya, kalo mau kerja nggak perlu nyogok-nyogok lah, yha, percaya sama skill sendiri aja, lebih asoy, kan?
Artikel ini pertama kali ditayangkan di Kompas.com, dengan judul artikel Tergiur Anaknya Bisa Kerja di Pertamina, Bapak Ini Tertipu Rp 125 Juta