HAI-ONLINE.COM - Musim hujan udah mulai datang. Itu artinya, selain diri kita, motor juga harus dalam kondisi prima. Makanya, ada beberapa part modifikasi motor yang diharamin saat musim hujan.
Alasannya jelas. Beberapa part modifikasi ini justru bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain, kalau tetap dipakai saat musim hujan.
Well, ini dia 5 part modifikasi yang diharamin saat musim hujan.
Ban cacing
Ban tapak kecil memang sering kita jumpai di jalanan. Wajar saja, beberapa style modifikasi yang lagi hype sekarang ini seperti Thai Look, memang sedang digandrungi oleh remaja.
“Ban jadi salah satu part yang motor yang selalu bersentuhan dengan aspal. Kita harus periksa ban secara rutin. Jaga kedalaman telapak ban, karena semakin tipis, daya cengkram ban akan berkurang. Jangan pakai ban yang kecil-kecil, bahaya,” beber Jusri Palubuhu, selaku Training Director Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC).
Lampu Halogen
Nggak usah heran kalau kita kerap melihat banyak pemotor menggunakan lampu jenis ini. Soalnya, lampu dengan daya sorot tinggi kayak gini paling pas dipakai di musim panas. Tapi awas, jangan digunakan saat musim hujan. Cahaya putihnya akan bias saat terkena air hujan, nggak kelihatan. Bahaya, bro!
Handgrip alumunium/krom
Pilihan warna yang menarik jadi satu hal pencuri perhatian dari alat ini. Namun ternyata, fungsinya saat terkena air kayak musim hujan gini, nggak semenarik kelihatannya.
“Part yang satu ini akan menjadi licin akibat pertemuan antara air hujan dan logam. Sebaiknya dihindari. Gunakan aslinya saja,” ujar Akay, mekanik dari Malino Motor di daerah Manggarai.
Pijakan kaki alumunium
Sama kayak handgrip alumunium. Part yang satu ini juga terlihat bagus saat dipasang. Namun, ini akan licin saat terkena hujan. Apa lagi kalau nggak sengaja menghantam lubang, bisa kepleset. Duh!
Melepas mika lampu belakang
“Nggak musim hujan saja ini sudah bahaya, karena cahayanya yang terang bisa bikin silau dari pengendara di belakangnya. Apalagi kalau hujan, bahaya banget. Mika merah yang ada di lampu belakang sebenarnya, kan, dibuat agar orang waspada kalau menginjak rem,” tambah Akay.