HAI-ONLINE.COM Tinggal sebulan lagi film assemble superhero dari Detective Comics (DC), Justice League bakal tayang di bioskop. Sebelumnya Justice League mengalami pergantian sutradara nih. Zack Snyder yang mundur karena ingin fokus dengan keluarga, digantikan oleh sutradara Marvel, Joss Whedon. Mau nggak mau film ini menimbulkan keraguan akan hasil akhir sebuah film. Kalau misalnya hasilnya jelek, terus mau nyalahin siapa. Ada banyak yang menyambut positif pergantian sutradara tersebut, ada juga yang punya persepsi jelek nih.
Namun dibalik itu, film Justice League digarap oleh dua sutradara hebat (masing-masing punya kelebihan dan kekurangan guys), cast yang juga keren, dan karakter yang pastinya iconic sama DC. Sampai pada rilisnya film ini, HAI bakal disuguhi dengan "strategi pasar" yang mengingatkan kita akan fakta tadi. Apa aja sih? Check this out!
1. Karakter Sarkasme Alfred
Kalau lo termasuk penggemar Jeremy Irons ada kabar gembira nih. Pasalnya sosok Alfred yang diperankannya memang sudah sesuai dengan karakter komik aslinya. Karakter Alfred yang sebelumnya diperkenalkan lewat Batman v Superman ini memang menggabungkan sarkasme dengan nasehat buat jutawan Bruce Wayne.
Berbeda dengan Alfred yang diperankan Michael Caine yang lebih banyak basa-basi. Sedangkan Jeremy Irons meskipun ngomong sama bos, Alfred tetap berani ngatain bos. Hehe
2. Bukan Sekadar Lanjutan Wonder Woman
Efek re-branding sosok Wonder Woman di DCEU emang nggak bisa dianggap remeh. Hal yang tersebut juga bakalan terjadi di Justice League. Pasalnya film Wonder Woman yang diperankan Gal Gadot berhasil "menang" dari Man of Steel dan Batman v Superman. Bahkan ada isu Joss Whedon lebih mementingkan pengambilan acting Wonder Woman.
"Diana akan berperan sebagai pemersatu tim yang membuat masing-masing superhero percaya akan kekuatannya," tutur Gal Gadot.
3. DC Keluar dari "Kegelapan"
Rasanya klise kalau kita ngomongin gagasan Zack Snyder yang gelap dan penuh gertakan. Tentunya obsesi yang gagal pasti menuai kritik, dan ada isu bahwa studio produksi Justice League punya banyak masalah. Dipanggilnya Joss Whedon dengan pengalamannya di Marvel Cinematic Universe kayak ngasih kode bahwa studio masih bermasalah.
"Saat saya datang ke kantor Zack, ia bilang bahwa orang-orang marah kepadanya untuk membuat sesuatu yang lebih terang. Zack selalu punya keinginan membawa Justice League lebih terang, dan Batman masuk di dalamnya," tutur Ezra Miller pemeran The Flash.
4. Justice League Masih Film Snyder
Meskipun film ini berpindah ke tangan Joss Whedon, tapi Joss tidak punya hak buat mengganti visi Snyder yang sudah dari awal dibuat, guys. Bahkan para pemain Justice League menegaskan film ini tetap film Snyder.
"Saya nggak merasakan Justice League jadi seperti The Avengers. Dia memang storyteller yang sangat bagus, titik. Dan dia datang dengan visi, kreasi patokan Zack," ujar Ben Affleck.
5. Mother Boxes = Infinity Stones
Kalau kita lihat trailer-nya, ada kotak yang dikelilingi cahaya kan. Itu namanya Mother Boxes. Mother Boxes ini hampir mirip sama Infinity Stones di MCU. Di satu sisi punya kekuatan, di sisi lain menghancurkan juga.
6. Pesan Positif tentang Keberagaman
Ada satu hal yang jadi poin penting Justice League nih. Yaitu pesan tentang persatuan dalam perbedaannya. "DC bakal berganti nama menjadi Diversity Comics," ujar Ray Fisher. Dan pesan seperti ini sangat penting untuk film yang sudah punya nama.
"Dalam sebuah tim ada orang keturunan Afrika-Amerika, dan satu-satunya anggota yang mengalami disabilitas, tapi dia punya peran yang keren," tutur Fisher.
7. Superman Bangkit?
Ternyata ada merchandiser yang merilis topi hitam lambang 'S'. SuperHeroStuff.com merilis t-shirt "Superman Black Armor Justice League 39Thirty Fitted Hat" dengan deskripsi sekaligus sedikit spoiler. Ditulis seperti kostum Superman setelah melewati kematian dikalahkan Dommsday.
Ada dua pertanyaan besar yang pasti terlintas di benak lo. Siapa yang bikin dia hidup lagi, dan bagaimana dia bangkit terus pakai kostum hitam?
Selamat penasaran ya
(Penulis: Agung Mustika)